Pacitan – Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Pacitan Luki Indartato mendorong generasi muda untuk lebih mencintai batik. Ini karena melalui anak anak muda inilah warisan luhur budaya bangsa yang sudah diakui dunia ini akan semakin berkembang. Ungkapan itu disampaikannya saat berbincang dalam rangka Hari Batik Nasional di acara Spirit Pagi Radio Suara Pacitan, Senin (02/10/2017) pagi. Isteri Bupati Indartato itu berharap, peran generasi muda untuk mengembangkan budaya batik terutama batik khas Pacitan.

“Kita seharusnya bangga karena batik khas Pacitan apalagi motif buah pace ini sudah kita patenkan mulai tahun 2013,”ungkapnya.

Sebagai ketua Dekranasda sekaligus orang nomor satu di jajaran organisasi wanita Pacitan, Luki Indartato terus berupaya menjadikan batik Pacitan semakin dikenal luas. Diantaranya, dengan mengikutsertakan dalam berbagai kegiatan pameran baik regional maupun nasional.

Selain itu, untuk mengenalkan batik sejak dini, Dekranasda bersama dinas terkait mengelar berbagai lomba. seperti lomba mewarnai atau membuat desain batik mulai dari tingkat taman kanak kanak (TK) hingga SLTA, serta lomba rancangan busana sekaligus peragaan busana dengan bahan dasar batik khas Pacitan.

Disinggung akan pengaruh batik cap yang selama ini menjadi pesaing terbesar batik asli, Luki Indartato minta kepada pengrajin Pacitan menyikapinya dengan bijak. Selain mutu yang harus dipertahankan pelaku batik harus berani berinovasi.

“Inovasi itu menjadi kata kunci agar batik tetap menarik namun tidak kehilangan keasliannya,” tambah Luki.

Hingga saat ini perkembangan industri batik Pacitan menunjukkan peningkatan signifikan. Bukan hanya pasar lokal yang semakin menggeliat, namun juga semakin dikenal diberbagai daerah lain, bahkan luar Jawa. Jumlah industri batik Pacitan yang semula hanya 7 di tahun 2011 kini berkembang menjadi 15 kelompok pengerajin. Semuanya merupakan industri batik asli atau batik tulis. (RSP/Riz/PS)

WhatsApp chat