Minta Guru Eksplore Kurikulum Merdeka

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji) minta guru semaksimal mungkin menerapkan kurikulum merdeka demi mewujudkan transformasi pendidikan ke arah yang lebih baik. Pernyataan itu disampaikan Mas Aji saat memberi motivasi peserta Workshop Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan SLCC-APKS PGRI kabupaten Pacitan, Jumat (24/02/2023) di Aula Dinas Pendidikan Pacitan.

“Kurikulum merdeka adalah merdeka belajar, artinya guru memiliki kebebasan untuk mengeksplore materi seluas luasnya untuk anak didik.” kata Mas Aji

Pada Kurikulum Merdeka, guru dapat mengenali potensi murid guna menciptakan pembelajaran yang relevan. Kurikulum Merdeka juga memungkinkan guru untuk menerapkan pembelajaran yang menyenangkan karena bisa dilakukan melalui pembelajaran berbasis projek.

“Ini kelihatan sederhana tapi implementasinya tidak semudah teorinya.” imbuhnya

Namun demikian Mas Aji berharap insan pendidik Pacitan tetap memiliki semangat yang kuat demi tugas mulia ini. Seberat apapun pekerjaan kalau dilandasi dengan cinta dan ibadah maka akan terasa mudah. Workshop Kurikulum Merdeka mengambil tema Berteknologi Digital Dalam Pembelajaran Abad 21.

@pemkabpacitan
@inb_indratanurbayuaji

#pgri
#pacitan

Masjid Apung Akan Kembali Dibangun

Sempat mengalami kerusakan parah akibat terjangan banjir Sungai Grindulu, tempat ibadah ikonik Masjid Apung yang ada di Pantai Pancer Door akan kembali dibangun. Untuk memulai pembangunan masjid, Jumat (24/02/2023) dilaksanakan doa bersama yang diikuti oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji) di Dinas PUPR.

“Monggo pekerjaan ini sama-sama kita niatkan ibadah, ikhlas penuh kebahagiaan dan suka cita,” kata Mas Aji.

Seperti diketahui Masjid Apung yang berdiri tahun 2019 itu mengalami kerusakan akibat banjir. Karena kerusakan yang cukup parah maka Masjid yang dibangun atas prakarsa KH Fuad Habib Dimyati (Gus Fuad) tersebut tidak bisa lagi difungsikan.

Keberadaan Masjid Apung menurut Mas Aji sangat penting bagi Kabupaten Pacitan. Karena selain sebagai tempat ibadah Masjid di muara sungai Grindulu tersebut juga menjadi salah satu ikon bagi Kabupaten berjuluk Paradise of Java ini. Tidak hanya masyarakat Pacitan yang memanfaatkan keberadaan masjid tersebut namun banyak juga pengunjung dari luar Pacitan yang sengaja datang untuk beribadah dan melihat langsung keunikan Masjid Apung.

“Siapapun, banyak atau sedikit peran dalam pembangunan masjid semoga menjadi amal jariyah dan mendapat balasan setimpal dari Allah swt,” imbuhnya.

Badan Informasi Geospasial: Gunung Bawah Laut Pacitan Bukan Gunung Berapi

Terkait penemuan gunung bawah laut di wilayah Kabupaten Pacitan, Badan Informasi Geospasial (BIG) menjelaskan bahwa gunung tersebut tidak ada tanda-tanda vulkanisme atau bukan gunung berapi. Penjelasan tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai, BIG, Yosef Dwi Sigit Purnomo saat melakukan pertemuan dengan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di Ruang Kerja Bupati, Kamis (23/02/3023).

Menurut Yosef, gunung bawah laut yang ditemukan di Pacitan lebih menekankan tentang adanya kenampakan topografi. Artinya dasar laut yang naik setinggi 2200 dari dasar 6000 meter.

“Tidak ada tanda-tanda vulkanisme, tidak ada tanda-tanda itu merupakan gunung berapi, ” jelasnya. Pernyataan yang disampaikannya itu, lanjut Yosef, mengutip pendapat Prof Amin dari ITS serta Peneliti Utama BRIN Prof Heriadi. Struktur yang menyerupai gunung merupakan kenampakan topografi yang naik di dasar laut.

Hal itu terjadi karena adanya tunjaman dari lempeng Indo-Australia. Akibatnya bagian lempeng yang lain terdorong ke atas hingga membentuk gunung. Secara geologis, proses pembentukannya sendiri dipastikan sudah dimulai sejak jutaan tahun lalu.

“Hanya baru ditemukan ketika BIG bersama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) melakukan survei untuk kepentingan landas kontinen,” paparnya.

Terkait usul penamaan Jogo Jagat dari Bupati Pacitan, Yosef menjelaskan penamaan unsur rupa bumi melalui proses yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2021. Ada usulan dari pemerintah daerah kabupaten, ada proses penelaahan dari kabupaten kemudian naik ke tingkat pusat.

Sementara Mas Aji berharap masyarakat tidak perlu resah terkait ditemukannya gunung bawah laut di perairan Pacitan tersebut. “Sekali lagi, masyarakat tenang, tidak perlu khawatir. Gunung ini sudah berada sejak lama di posisinya saat ini, terus dari pendapat para ahli semuanya menyatakan bahwa ini tidak vulkanis, artinya potensi bahayanya tidak ada. Insya Allah aman.” pesan Mas Aji.

Bupati Resmikan CSR Program Dukungan Rehabilitasi Sekolah Dan Beasiswa SDN 1 Ngumbul

Pemerintah Kabupaten Pacitan terus berupaya meningkatkan kolaborasi dengan pihak swasta guna mewujudkan pendidikan berkualitas melalui pemanfaatan Program Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satunya menggandeng PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) dan Sari Husada Nutrisi melalui program dukungan rehabilitasi sekolah dan beasiswa di SDN 1 Ngumbul Kecamatan Tulakan.

 

Di lembaga pendidikan dasar tersebut Indomart melakukan rehabilitasi kamar kecil sekolah, penyempurnaan plafon ruang kelas serta pengecatan. Bersama itu pula melalui PT. Sari Husada diberikan beasiswa sebesar Rp. 5 juta kepada siswa. Peresmian dan serah terima rehabilitasi Sekolah Program Corporate Social Responsibility (CSR), dihadiri langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji) di SDN 1 Ngumbul, Desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan. Kamis (23/2/2023).

 

“Terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Indomart dan Sari Husada atas perhatian kepada Pacitan yang kali ini difokuskan di SDN 1 Ngumbul,” kata Mas Aji.

 

Mas Aji berharap program ini akan menjadi motivasi bagi guru serta para siswa untuk meningkatkan prestasi dalam belajar. Senada juga disampaikan oleh Sukamto, Pimpinan Cabang Indomart Solo Raya, menurutnya bantuan rehabilitasi sekolah ini adalah bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Pacitan.

 

“Program ini rutin kita lakukan setiap tahunnya dan ini memasuki tahun ke 5, semoga apa yang kita lakukan bisa menciptakan sekolah yang lebih nyaman sehingga dapat memotivasi para siswa untuk meningkatkan prestasinya,” ungkapnya.

Operasi Pasar Murah Beras Akan Terus Dilakukan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji) menyatakan operasi pasar murah beras akan terus dilakukan guna menekan laju inflasi. Hal tersebut disampaikan Mas Aji saat memantau pelaksanaan operasi pasar murah beras di Pasar Ngadirejan Kecamatan Pringkuku, Selasa (21/02/2023).

 

“Insya Allah selama stok kita masih ada dan harga belum stabil kami akan terus lakukan operasi pasar murah,” katanya.

 

Operasi pasar murah beras yang dilakukan Pemkab Pacitan bekerjasama dengan Perum Bulog Subdivre Ponorogo ini dilaksanakan menyeluruh di 12 kecamatan dengan total beras mencapai 55,5 ton. Sejauh pelaksanaan pasar murah menurut Mas Aji diharapkan harga-harga kebutuhan pokok khususnya beras bisa kembali normal. Hanya saja, karena inflasi adalah masalah global maka fluktuasi harga juga bergantung kondisi nasional.

 

“Sudah ada pengaruh tapi karena inflasi itu menasional jadi semua terkena dampaknya, mudah-mudahan kalau di pusat turun Insya Allah yang di daerah ikut turun,” imbuhnya.

Khusus pasar murah beras di Pasar Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Pemkab menyiapkan beras 3 ton. Sambil memantau pelaksanaan operasi pasar Mas Aji juga menyempatkan diri blusukan menyapa pedagang dan pengunjung pasar.

WhatsApp chat