Bupati Resmikan Desa Ketro Harjo Kecamatan Tulakan

Setelah melalui perjalanan panjang, desa hasil pemekaran Ketro Harjo akhirnya hari ini diresmikan. Peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dengan disaksikan anggota DPRD, Staf Ahli Bupati, Pimpinan Perangkat Daerah terkait, Camat beserta Forkopimca, Kades se-kecamatan Tulakan serta warga masyarakat di Balai desa Ketro Harjo, Rabu (23/11/2022).

“Ini hasil dari kolaborasi yang baik antara eksekutif dan legislatif sehingga prosesnya berjalan lancar termasuk semangat masyarakat dalam menyiapkan desa baru,” kata Bupati dalam sambutannya.

Dalam kesempatan tersebut Camat Tulakan atas nama Pemerintah Kabupaten Pacitan melantik Joko Pitono sebagai Penjabat Kepala Desa Ketro Harjo dan disaksikan oleh Bupati Pacitan. Dilanjutkan dengan pelantikan ketua TP PKK Desa oleh Ketua TP PKK Kecamatan Tulakan disaksikan oleh Ny. Efi Nur Bayuaji. Desa Ketro Harjo sendiri merupakan hasil pemekaran dari Desa Ketro Kecamatan Tulakan yang prosesnya sudah dimulai sejak 2017. Desa Ketro Harjo resmi disahkan menyusul terbitnya kode desa dari Kementerian Dalam Negei RI yang diterima Bupati Oktober lalu di Surabaya.

“Kalau desa sudah dimekarkan maka harapannya pelayanan dan kemandirian desa lebih maksimal dibanding masih jadi satu,” imbuhnya.

Bupati minta kepada penjabat kepala desa untuk segera melakukan tugas kewenangan dan kewajibannya. Mas Aji juga minta Dinas PMD, Bagian Pemerintahan dan Kerjasama serta camat untuk membimbing Desa Ketro Harjo agar segera bisa menyesuaikan termasuk dalam menyiapkan pemilihan kepala desa definitif 2023 mendatang. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

Bupati Dorong Investasi Pacitan Tumbuh

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mendorong tumbuhnya investasi di Kabupaten Pacitan. Menurutnya, kabupaten berjuluk Paradise of Java ini memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan. Tidak hanya keindahan alam serta pariwisata namun juga potensi potensi lain seperti pertanian dan perkebunan, biofarmaka, hasil laut hingga pertambangan.

“Ini bukan masalah sederhana, namun harus menjadi pemikiran bersama. Kita harus membedah apa yang ingin kita tawarkan ke investor dan kendala apa yang kita hadapi,” kata Bupati saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Investasi Melalui Pengelolaan Potensi Daerah, di Gedung Pertemuan UPT P2SKP Tamperan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Rabu (23/11/2022).

Mas Aji mengingatkan, potensi saja tidak cukup, namun juga harus memiliki inisiatif dengan segala tantangan. Tidak menutup kemungkinan apa yang dimiliki Kabupaten Pacitan juga dimiliki kabupaten lain, sehingga semuanya harus siap untuk berkompetisi.

“Kita punya pantai bagus tapi faktanya Batu Malang, Gunung Kidul lebih dilirik, berarti ada yang salah dan masalah itu tidak bisa kita selesaikan sendirian tapi harus bersama-sama,” lanjutnya.

Bupati berharap peserta mengikuti forum FGD dengan sungguh-sungguh untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. FGD sendiri diikuti oleh kepala perangkat daerah, kades, HIPMI, KADIN dan sejumlah pelaku usaha di Pacitan. (Prokopim Pacitan/Pemkab Pacitan)

 

 

Pacitan Bertahun-tahun Eradikasi Polio

Ancaman virus polio yang tengah ramai dibicarakan media nasional baru-baru ini membuat Pemerintah Kabupaten Pacitan angkat bicara. Melalui Kepala Dinas Kesehatan dr. Hendra Purwaka mengatakan sejauh ini Pacitan masih dalam status yang aman.

Kepala Dinas Kesehatan dr. Hendra Purwaka

“Selama anak-anak mengikuti vaksin dipastikan aman, mereka tidak akan terkena polio,” kata Hendra, kemarin (21/11).

Kepada Diskominfo dirinya menegaskan status Pacitan di Eradikasi Polio, artinya tidak ada satupun kasus. Sehingga pihaknya melalui petugas di wilayah untuk aktif melakukan surveillance dan vaksinasi kepada anak-anak.

Secara gamblang Hendra mengaku bahwa anak yang terinfeksi polio akan menunjukkan gejala infeksi seperti panas dan lain-lain, sedang tindakan terbaik untuk penyakit yang menyerang saraf gerak tersebut dengan pencegahan berupa vaksin. “Polio merusak tumbuh kembang anak,” tegas Hendra.

Hingga saat ini baik bersama puskesmas maupun instansi terkait Dinas Kesehatan secara SOP selalu melakukan komunikasi, mengingat masalah tersebut adalah tanggung jawab bersama. “Penyakit PD3I (Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) harus dikerjakan bersama,” tambahnya.

Namun secara umum dirinya menjamin anak yang telah mengikuti vaksin akan terlindungi dari potensi polio. (PemkabPacitan).

 

Warganet Diimbau Bijak Memanfaatkan Media Sosial untuk Mendukung Demokrasi

Media sosial memiliki peran penting dalam pelaksanaan demokrasi. Karenanya, pengelola medsos harus bijak menggunakan sarana dunia maya tersebut. Sehingga tidak terjebak atau justru menyebarkan berita bohong.

Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Kominfo Pacitan, Eno Spith Mudumi saat menjadi pemateri dalam kegiatan sosialisasi PKPU Nomor 3/2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024 yang di gelar KPU Kabupaten Pacitan di ruang pertemuan Parai Telengria, Selasa (22/11).

Dalam sarasehan bersama para jurnalis ini,  Eno mengatakan kehadiran media sosial mampu memberikan ruang tanpa batas bagi penggunanya untuk berekspresi.

Hal itu sekaligus perwujudan nilai demokrasi. Beberapa aspek yang kerap disampaikan mulai dari aspirasi masyarakat di ranah politik, gagasan pribadi, hingga kritik sebagai kontrol sosial terhadap kinerja pemerintah.

Sejumlah fakta itu merupakan bentuk kontribusi positif warganet terhadap demokratisasi. Namun di sisi lain ada banyak celah di internet yang sering dimanfaatkan penebar hoaks. Yang terpenting, lanjut Eno, adalah sikap bijak saring informasi sebelum sharing.

“Karena kita berbicara pemilu, maka bagaimana peran media itu dalam menyukseskan semua tahapan Pemilu 2024. Media tidak hanya dalam menyebarkan informasi, edukasi tapi juga menangkal hoaks,” tegasnnya.

Sarasehan bersama jurnalis Kota 1001 Gua itu merupakan bagian dari sosialisasi tahapan Pemilu 2024. Kegiatan tersebut diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pacitan. (pemkab pacitan)

Ratusan Penjemparing Jawa-Bali Adu Tangkas Di Pacitan

Ratusan Penjemparing (pemanah tradisional) dari seluruh Jawa-Bali turut ambil bagian dalam ajang Gladen Ageng Jemparing Notopuro Pacitan 2022, di obyek wisata Pancer Door. Kegiatan perdana yang digelar JMG Ciptaning Pacitan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda Dan Olahraga tersebut diikuti lebih dari 140 peserta dari 41 paguyuban jemparing Jawa Timur, Jawa Tengah serta DIY.

“Kegiatan ini untuk merakit silaturahmi penjemparing dari seluruh Indonesia,” kata Ketua Paguyuban Jemparing Pacitan JMG Ciptaning, Hernawan Eka Budisetyo, Minggu (20/11/2022).

Seperti namanya Jemparing atau panahan tradisional, para peserta wajib menggunakan alat dan pakaian tradisional. Panah serta busur dari kayu dan bambu serta busana khas daerah masing masing. Sistem yang digunakan dalam gladen ageng ini adalah Gagrak Mataraman.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang hadir menyaksikan Gladen Ageng Jemparingan Notopuro 2022 sangat antusias. Orang nomor satu di Pacitan itu juga mencoba memanah tradisional tersebut. Meski tergolong pemula namun, anak panah Mas Aji melesat sempurna mendekati sasaran.
“Kalau dada, kena dada sebelah kiri” kelakar Mas Aji saat anak panahnya hanya meleset sedikit di sebelah kiri target.

Berbeda dengan panahan modern, jemparing menggunakan sasaran “bandul”. Sebuah sasaran berbentuk bulatan dengan panjang 30 cm dengan diameter 3 cm. Bedanya lagi, pemanah tidak berdiri namun duduk bersila dalam posisi miring dengan sasaran. Pertandingan menggunakan aturan sesuai peraturan Jemparing Bandul Nusantara, induk olahraga jemparing nasional. Kejuaraan diambil juara titis 1, titis 2 dan titis 3 setiap kategori.

Jemparingan sendiri merupakan olahraga memanah tradisional yang bermula dari tradisi era Mataram. Saat itu untuk mengisi jeda peperangan atau latihan, para prajurit melakukan panahan yang lama-lama berkembang menjadi perlombaan. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

WhatsApp chat