Pacitan – Masyarakat Pacitan pantas bangga. Ini menyusul kesuksesan Kabupaten Pacitan meraih kembali opini Wajar Tanpa Perkecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan RI. Penghargaan prestisius itu diberikan atas hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun 2016. Serah terima berlangsung di Surabaya, Jumat (26/5/2017) siang.

Bupati Indartato menyatakan kegembiraannya atas capaian prestasi tertinggi bidang pengelolaan keuangan secara berturut-turut sejak 2013. Ini merupakan wujud kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan yang dilakukan pemerintah daerah. Di sisi lain, Pak In mengharapkan akuntabilitas di jajaran birokrasi yang sudah terbangun baik terus dipertahankan.
“Harapan ke depan semua saling menyadari bahwa kita dalam rangka mengabdi semua ada aturannya dan sekaligus kita bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat Pacitan yang sejahtera,“ ucap bupati yang hadir bersama Ketua DPRD, Ronny Wahyono.
Menurut bupati, keberhasilan daerah yang dipimpinnya meraih supremasi tertinggi bidang pengelolaan keuangan tersebut tak lepas dari kerja keras semua pihak. Bukan saja aparat pemerintah namun masyarakat pun turut memberikan dukungan bagi terselenggaranya pemerintahan yang baik.
Penyelenggaraan pemerintahan, lanjut Indartato, harus tetap mengedepankan tatanan hukum yang berlaku. Ini meliputi seluruh proses sejak perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan atau evaluasi.
“Inilah yang harus terus dipelajari dan dilaksanakan bersama, tanpa kecuali“ imbuhnya.
Opini WTP diberikan kepada Kabupaten Pacitan setelah BPK RI melakukan pemeriksaan melalui empat kriteria. Yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Adapun kriteria keempat adalah efektivitas sistem pengendalian intern.
“Selamat kepada seluruh aparat pemerintah daerah termasuk DPRD dan seluruh warga masyarakat Pacitan. Harapan kita ke depan (Opini WTP) wajib kita pertahankan sebagai bentuk akuntabilitas,“ pungkas Pak In. (ps/ps)
WhatsApp chat