NOSTALGIA: Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan saat Reuni Emas SMA 271 angkatan tahun 1968. Selain bernostalgia, SBY juga menitipkan pesan bijak bagi generasi muda Kota 1001 Gua. (Foto: Purwo/RSP/Diskomifo)

 

Pacitan – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono pulang kampung. Kedatangan SBY untuk menghadiri Reuni Emas SMAN 1 Pacitan tahun 1968. Dia pun disambut ratusan teman sekolah dengan acara khusus di Pendopo Kabupaten, Jalan JA Suprapto, Sabtu (14/7) malam.

Saat memberikan sambutan, tokoh yang pernah memimpin Indonesia 2 periode itu banyak bernostalgia selama di SMA. Cerita tentang kerja keras pun sempat diungkap SBY melengkapi kesaksian rekan-rekannya. Seperti mencetak batu bata, membuat genteng, dan mengangkut kayu.

“Kita juga mengumpulkan batu dari Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung menggunakan truk waktu itu,” kenangnya tentang aktivitas di luar jam sekolah yang pernah dijalani SBY muda.

Dia pun berterimakasih kepada para guru yang mendidiknya selama menimba ilmu di sekolah yang saat itu bernama SMA 271. Buah kedisiplinan tinggi, banyak lulusannya kelak menjadi orang sukses. SBY pun ingat bagaimana para pendidik menanamkan nilai kebangsaan kepada murid-muridnya.

“Kemudian kita suruh ngapalin Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Banyak yang tidak hapal, stres semua,” ujar SBY disambut tawa hadirin.

Tak lupa SBY mengajak para sahabatnya meneruskan pengabdian kepada bangsa dan negara sebagai bentuk ibadah. Sebab, lanjut SBY, pengabdian tak mengenal batas. Pun seperti yang dia lakukan selama 10 tahun memimpin NKRI.

Salah satunya dengan menempatkan Indonesia Apalagi 10 tahun sebelumnya negeri ini mengalami krisis.

“Sekarang (tahun) 2018. Kita ingin G-20 ini betul-betul kita jaga,” pesannnya.

SBY menganalogikan warga Pacitan seperti ilalang yang tumbuh di tanah gersang. Tantangan hidup yang berat membuatnya tangguh menghadapi tantangan kehidupan.

Karakter yang tentu sangat berbeda dengan tanaman perdu yang tumbuh di lahan gembur. Tanaman jenis ini mudah tercerabut saat diempas angin kencang.

SBY pun berpesan agar generasi muda Pacitan tidak minder menunjukkan eksistensinya.  Mereka diminta terus memacu diri guna mewujudkan masa depan lebih baik.

“Malam ini kita sebagai kakek dan nenek mereka, sampaikanlah bahwa justru lingkungan alam yang keras, tantangan yang tidak ringan membikin seseorang harus memiliki semangat, motivasi, cita-cita, serta keyakinan untuk sukses,” katanya. (PS/PS/RSP/Diskominfo)

WhatsApp chat