Pacitan – Masyarakat Pacitan layak bangga. Ini menyusul sukses Kabupaten Pacitan meraih sejumlah penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam sepekan terakhir.

Di antara anugerah yang diterima adalah Juara I Lomba Pelaksana Gotong Royong yang diwakili Desa Wareng Kecamatan Punung dan Juara I Lomba Perpustakaan diwakili Perpustakaan Cahaya Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo. Selain itu pemerintahan Bupati Indartato juga diganjar Penghargaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF).
“Atas semua penghargaan yang berhasil diraih kami mengucapkan selamat dan terimakasih kepada warga masyarakat Kabupaten Pacitan,“ ucap Bupati Indartato. “Mudah-mudahan kejuaraan yang diraih menjadi pelecut semangat bekerja keras agar kehidupan masyarakat lebih baik lagi.“
Berkait kesusksesan Desa Wareng menempatkan diri pada urutan pertama Lomba Pelaksana Gotong Royong, Kepala Desa setempat Purwo Widodo mengaku bersyukur. Pihaknya mengharapkan nilai gotong royong akan dijadikan ikon wilayah di ujung barat Kecamatan Punung itu.
Saat menjadi nara sumber dialog Spirit Pagi Radio Suara Pacitan, Kamis (4/5/2017) Purwo menjelaskan selama ini tradisi gotong royong memang masih terpelihara di desa yang dipimpinnya. Diakui, modernisasi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan warga. Hanya saja dengan kebersamaan yang terbangun, sikap saling tolong menolong tetap terpatri kuat.
“Sepekan sekali warga rutin bekerja bakti. Belum lagi jika ada warga membangun rumah atau ada yang sakit maka warga lainnya saling membantu meringankan,“ papar Purwo. Desa Wareng juga ditetapkan sebagai pemenang Lomba Desa tingkat kabupaten tahun 2017.
Pada kesempatan sama Kepala Dinas Perpustakaan Warito juga menanggapi kemenangan Perpustakaan Cahaya Desa Gemaharjo sebagai Juara I. Menurut mantan Kabag Hukum Setda ini, warga setempat memang memiliki kepedulian tinggi terhadap pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan.
Dicontohkan, keberadaan perpustakaan di ujung utara Kabupaten Pacitan itu mampu menjadi sumber informasi bagi warga yang menekuni usaha sapi perah. Belakangan jumlah sapi perah terus bertambah dari waktu ke waktu. Bahkan sudah ada perusahaan yang bersedia membangun komitmen dengan peternak untuk membeli susu segar yang dihasilkan.
“Sebagian besar buku di sana (Perpustakaan Cahaya) adalah buku terapan sehingga ilmu yang didapatkan bisa langsung diimpelemntasikan,“ terang Warito.
Adapun Penghargaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF) diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas banyaknya lembaga PAUD dan PNF yang memperoleh akreditasi dari Badan Akreditasi Provinsi. Daerah berjuluk Kota 1001 Gua merupakan satu dari lima daerah penerima ganjaran tersebut. (ps/ps)
WhatsApp chat