2 Pulang dan 1 Positif

Sampai hari ini kasus positif covid-19 baru masih terkonfirmasi sebanyak 1 pasien, dari hasil Swab yang disampaikan kepada Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Kabupaten Pacitan kemarin malam (30/10).

“Yang bersangkutan adalah laki-laki dari Kacamata Pacitan,” kata Jubir TGTP Pacitan Rachmad Dwiyanto (31/10). Pasien tersebut masuk dalam klaster perkantoran namun di luar lingkup Pemda Pacitan.

Langkah strategis yang akan dilakukan guna menanggulangi situasi tersebut adalah melakukan tracing, dilanjutkan Swab massal pada Senin (02/11).

Kasus sembuh juga disampaikan Rachmad pada rilisnya sebanyak 2 kasus, kedua pasien ini berasal dari klaster perbankan Kecamatan Pacitan.

Sementara hingga penambahan 1 kasus tersebut membuat keseluruhan kasus mencapai 248 kasus, sembuh 185, meninggal 7 serta sisanya menjalani karantina di Wisma Atlet dan di rumah sakit.

“Tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) dan jauhi kerumunan,” pungkas Rachmad. (bd/rch/TK/DiskominfoPacitan).

2 Kasus Baru; 1 Pulang

2 masyarakat Kabupaten Pacitan kembali terkonfirmasi positif covid-19, pasien pertama adalah warga kota yang berasal dari klaster baru perkantoran. Sedang selanjutnya merupakan warga Kecamatan Kebonagung, kasus kedua ini masih belum ditemukan klasternya.

Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Kabupaten Pacitan, Rachmad Dwiyanto dalam siaran persnya juga mengkonfirmasi adanya 1 kesembuhan baru dari Kecamatan Ngadirojo. “Pasien ini dirawat di Yogyakarta,” kata dia (29/10).

Penambahan tersebut membuat total kasus menjadi 247, sedang sembuh menjadi 183 pasien, meninggal 7 kasus. Sementara sisanya kini masih dirawat oleh gugus tugas.

Masyarakat dihimbau untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, melalui 3M atau Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak. (bd/rch/TK/DiskominfoPacitan).

Pulang 11 kasus

Penambahan kesembuhan atas Covid-19 kembali terjadi di Kabupaten Pacitan, Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Rachmad Dwiyanto menyampaikan 11 kasus dapat pulang hari ini. “Hari ini 10, kemarin 1,” katanya (28/10).

Secara detail mereka adalah masyarakat kota sebanyak 5 kasus, Donorojo 1 kasus, Ngadirojo 1 kasus Tulakan 2 kasus dan 1 warga Punung.

Berdasarkan klaster kesembuhan tersebut dari perkantoran sebanyak 5 orang, dan sisanya pelaku perjalanan atau lain-lain.

Jubir berharap masyarakat untuk tetap kompak bersama pemerintah menghadapi pandemi Covid-19, berbekal protokol kesehatan yakni 3M, Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak. (Budi/ryt/dzk/rch/TK/DiskominfoPacitan).

Pemuda Energi Pacitan

Bupati Pacitan Indartato merasa perlu mengabadikan momentum Hari Sumpah Pemuda ke 92 yang jatuh besok 28 Oktober 2020, lebih-lebih saat ini Kabupaten Pacitan dan dunia tengah dilanda problem Pandemi Virus Corona.

Melalui persatuan dan kesatuan, Bupati berharap masalah covid-19 yang masih belum bisa tertangani tersebut menjadi perhatian serius. “Ini adalah masalah bersama mari bersatu padu,” kata Indartato saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 92 dirangkaikan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jatim ke 75, hari ini (27/10) di Pendopo Kabupaten.

Melalui cara sederhana yakni mematuhi arahan pemerintah terhadap protokol kesehatan, melalui metode 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) untuk mengendalikan virus corona.

Sementara itu pemerintah terus merawat persatuan dan kesatuan pemuda di Kabupaten Pacitan, melalui berbagai program yang telah terealisasi. Termasuk penyerahan puluhan penghargaan kepada muda-mudi berprestasi maupun bakti sosial (baksos) yang digelar di Kecamatan Nawangan.

Tasyakuran juga dilaksanakan Bupati bersama Forkopimda dalam menyambut HUT Jatim 12 Oktober kemarin, seraya berharap Jawa Timur semakin maju sehingga masyarakat Kabupaten Pacitan kian sejahtera. (budi/anjar/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Kembalikan Titir Sebagai Isyarat Bencana

Merasa perlu waspada terhadap ancaman bencana, khususnya gempa disertai tsunami, Pemda melalui Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan memfungsikan kembali kentongan sebagai peringatan dini.

Langkah ini dinilai strategis, pasalnya peralatan modern bernama Early Warning System (EWS) membutuhkan energi listrik berpotensi ngadat karena efek goncangan maupun hal teknis lain.

“Kita siap siaga terhadap semua ancaman bencana. Meski kita berharap bencana ini tidak terjadi,” kata Bupati Pacitan Indartato usai Launching Pemukulan Kentongan Serentak se Kabupaten Pacitan, Pagi ini (26/10) tepat pukul 09.00 Wib di Pantai Pancer Door.

Pemukulan kentongan tersebut nantinya tidak cukup dilakukan instansi pemerintah, masyarakat dan pihak swasta harus memiliki kesadaran, mengingat kemandirian semua unsur merupakan prasyarat wajib pada bidang kebencanaan yang didukung dengan peraturan resmi. “Namun ini jangka panjang,” lanjut Indartato.

Bupati juga mengupayakan langkah lain sebagai pendukung mitigasi, salah satunya memaksimalkan tanaman pandan laut yang memiliki fungsi sama seperti sabuk hijau yang harus dikembangbiakkan di bibir pantai.

Sementara itu Kepala BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo berpandangan, kentongan disamping dahulu sudah membudaya, alat ini mudah didapatkan dan terjangkau, sehingga seluruh masyarakat dapat memilikinya.

Melalui kentongan diharap terjadi satu jaringan informasi yang positif antar masyarakat, di samping kentongan juga menjadi filter berbagai informasi yang simpang siur yang dapat meresahkan masyarakat.

“Selanjutnya kami akan membentuk tim siaga yang akan bergerak untuk memantau maupun memberikan informasi kepada masyarakat,” kata Didik. (budi/anj/rozaq/riyanto/dzakir/rachmad/tika/DsikominfoPacitan).