Indonesia Dan Australia Pantau Kinerja Pemda Pacitan Dan KOMPAK Di Pucangombo

Piter Edward terang-terangan mengaku terkesan dengan Pemerintah Kabupaten Pacitan atas antusias dan komitmen dalam rangka menjadi pelayan masyarakat, termasuk berbagai kerja sama yang dilakukan dengan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK).

Ini disampaikan DFAT, Human Development Kedutaan Australia itu kepada tim Diskominfo Pacitan disela agenda Pemantauan Bersama Pemerintah Indonesia dan Australia pada implementasi program KOMPAK, di Desa Pucangombo Kecamatan Tegalombo 16/09. Berbagai bentuk terobosan yang telah dilaksanakan di lini pelayanan dasar dipantau kualitasnya yang berujung pada peningkatan taraf hidup masyarakat Pacitan. “Sehingga dapat menekan angka kemiskinan,” ujar Piter.

Tiga program unggulan yang dilakoni KOMPAK bersama Pemda Pacitan, mulai pengentasan kemiskinan, Adminduk dan pengembangan ekonomi lokal diharap tidak sekedar ceremony belaka, namun benar-benar terkonsep dan terlaksana sempurna. Jika baik menurut Piter Kabupaten dan Kota lain akan mencontoh program tersebut.

Seperti halnya Tombak, ujungnya mesti setajam silet. Begitu juga sebuah Negara yang memiliki desa sebagai tangan terluar. Harus diberdayakan dan difasilitasi. Menurut Ahmad Gading Gunadi Direktur Pengembangan UKM dan Koperasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur mengungkapkan, Negara sudah waktunya hadir ditengah-tengah masyarakat untuk melayani. “Masalah KTP itu kan kebutuhan Negara. Negara Butuh data, gitu kan?,” kata Gading mencontohkan.

Diakui Gading, komitmen Kabupaten Pacitan patut diacungi jempol, bahkan dirinya tidak segan-segan akan menginformasikan kepada Kabupaten dan Kota lain supaya mengikuti komitmen pemerintah dan KOMPAK tersebut. “Supaya mereka tertarik mencontoh,” tegas Dia.

Persentase kemiskinan di kota 1001 Goa menurut kacamata Gading tergolong tinggi dan harus terus ditekan melalui langkah-langkah inovasi pemerintah. Hal yang sudah dilakukan bersama KOMPAK harus terus didukung supaya semangat memberantas kemiskinan berhasil.

Termasuk inovasi baru khususnya pada aspek Ekonomi sebagai stimulus langsung. “Pemerintah terus memberikan bantuan dasar, tapi alangkah baiknya jika kita tingkatkan kemampuan mereka dari sisi ekonominya,” tambah Dia.

Banyak yang mesti digarisbawahi oleh Bupati Pacitan Indartato, di kesempatan yang sama ia menekankan pada perubahan sikap, seperti para kaum marginal yang harus diangkat kondisinya bersama-sama utamanya dengan KOMPAK yang telah mendukung semua PR Pemda Pacitan.

Masih banyak waktu bersama KOMPAK sebagai pendukung pemerintah, masyarakat harus benar-benar merasakan manfaatnya secara langsung melalui berbagai peningkatan dan penyempurnaan inovasi. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Pemda Pacitan Dan KOMPAK Penghujung Tahun Target Program Sikab Running Di 40 Desa

Pemanfaatan percepatan teknologi informasi menjadi solusi inovatif disegala sektor birokrasi dan kemasyarakatan. Berbagai kemudahan yang ditawarkan dan terutama reliabel dimasa sekarang. Termasuk menyelesaikan program besar transformasi Sistim Informasi Desa (SID) menjadi Sistim Informasi Kabupaten (Sikab), semakin efektif pada penyimpanan dan validasi data terintegrasi.

Nurul Afandi Koordinator Kecamatan dan Desa KOMPAK Jawa Timur menjelaskan bahwa semua data yang dibutuhkan dalam sistem integrasi penanggulangan kemiskinan sudah siap. Sehingga hal pertama yang akan dilakukan adalah memasang sistem Sikap dan input database kependudukan dan kemiskinan tingkat desa yang dapat diakses di kabupaten. “Sesuai rencana kita akan melakukan uji coba melalui anggaran Pemda akan mereplikasi di 40 desa,” terangnya pada tindaklanjut Lokakarya Program Sikab kemarin20/08 di Ruang Rapat.

Tiga hal besar yang kemudian diungkapkan Nurul, pertama integrasi data secara Online mulai tingkat desa hingga kabupaten, kedua Perangkat Daerah (PD) dan Badan dapat meng-entry data penanggulangan kemiskinan sehingga pemerintah mengetahui apa saja yang dapat dijadikan resolusi menuju penanggulangan kemiskinan. Ketiga tersedianya menu layanan publik Admindik Online, yakni masyarakat dapat mengurus pengajuan ke Dukcapil melalui Sikap, hasil KK atau KTP dan lainnya dapat di unggah oleh Dukcapil dan di Download di desa masing-masing, sementara untuk berkas asli akan bekerja sama melalui kantor pos.

Bisa dibayangkan jika Sikab berhasil digarap, seperti Bappeda akan semakin mudah mengakses berbagai data yang dibutuhkan dalam mendukung pekerjaan. Yang kini dilakukan Bappeda adalah verifikasi dan validasi data kependudukan maupun kemiskinan segaris dengan program Grindulu Mapan.

Sutarman Kasubdit Pengembangan Manusia dan Masyarakat Sektor III Bappeda merasa lega, karena tidak ada kendala berarti menyelesaikan proyek ini. Lantaran komitmen terjalin dari masing-masing tim yang menduduki semua posisi yang dibutuhkan. “Apa yang kami butuh mereka menyediakan,” kata Dia.

Setelah tahapan itu, selanjutnya Bappeda sebagai koordinator akan membentuk tim untuk menindaklanjuti semua hasil yang diperoleh. Menyelesaikan Pilot Project Tried 10 desa di 2 kecamatan, dan 40 desa akhir tahun nanti. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Pemda Pacitan Dan KOMPAK Kembangkan SID Menjadi Sikab

Di lingkup pemerintahan, data acapkali menjadi acuan pemimpin untuk menentukan langkah dalam mengambil satu kebijakan. Namun sayangnya data yang ada khususnya di desa sebagai ujung tombak pemerintahan belum terintegrasi dalam satu wadah.

Sejak tahun 2017 ini sudah menjadi perhatian Pemda Pacitan, bersama Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan Untuk Kesejahteraan (KOMPAK), perhatian itu berujung pada penyamaan persepsi antar pihak. Melalui Sistim Informasi Desa (SID), data yang terhimpun dari desa-desa selanjutnya akan diintegrasikan ke dalam wadah baru yang diberi nama Sistem Informasi Kabupaten (Sikab).

“Dulu fokus kita ada di desa, sekarang bagaimana data terintegrasi ditingkat kabupaten,” kata Bob Sarwo Supervisor Manajer KOMPAK Jawa Timur 29/09/10 di ruang rapat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pacitan.

Sementara Grace Palayukan Sebagai Kecamatan and Village Strengthening Lead dari KOMPAK Jakarta mengungkapkan inisiatif ini dirasa perlu didukung, bahkan sejak KOMPAK terbentuk di Pacitan 2016 silam. “Kita bantu memperkuat dan mengakselerasi,” kata Grace. Yang melihat SID sebagai bank data dari desa terhubung menjadi satu kesatuan, sehingga mendukung berbagai kebijakan.

Kabupaten Pacitan mempunyai 171 desa dan kelurahan. Sementara pekerjaan ini disepakati rampung akhir tahun mendatang, banyak instansi terlibat di sini, mulai Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Dukcapil, Pemerintah Desa dan Diskominfo sebagai penyedia instrumen.

Supriyono Kepala Bidang Teknologi Informasi Diskominfo mengaku kendala yang terjadi saat ini masalah verifikasi data yang membutuhkan waktu untuk uji coba sistem, sementara menggunakan data dari desa Pucangombo yang akhirnya disepakati desa tersebut menjadi salah satu Pilot Project.

Meskipun dibantu oleh tim TI dari KOMPAK, Supriyono mengatakan akan mengerahkan seluruh stafnya demi menyelesaikan target yang diharapkan. “Diawali kami pilih dua desa yang menjadi Pilot Project. Baru disusul yang lain,” ungkap Dia. Desa yang masih pasif mengupload data juga menjadi perhatian sehingga membutuhkan perhatian bersama. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

KOMPAK Dorong Peran Provinsi Melalui Camat Dalam BINWAS

KOMPAK Jawa Timur kemarin 4 Maret 2019 terlibat dalam mendukung proses penilaian pembangunan Daerah oleh Kemertrian Bappenas RI. Jawa Timur masuk sebagai nominator.

Dalam FGD, KOMPAK menyampaikan berbagai dukungan yang telah dilakukan dalam memperkuat peran Provinsi dalam mendorong pelaksanaan UU Desa melalui penguatan kapasitas camat dalam BINWAS, pengembangan inovasi daerah dan keperantaraan pasar.

Penilai utama Bapak Dr. Ir Budhi Setiawan MA, Deputi Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Nasional, sangat mengapresiasi kerja KOMPAK yang menurut beliau sudah kebiasaan DFAT bahwa dukungan dananya kecil tapi hasil dan dampaknya jelas dan bisa dijamin berkelanjutan. Beliau (baju batik kunning) berkenan mengunjungi stand pameran KOMPAK
(Irwandi)