Satgas TMMD ke-110 TA. 2021 Kodim 0801/Pacitan bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pacitan menggelar kegiatan non fisik berupa diklat Jurnalisme warga dan e-marketing , di pendopo desa WIdoro, kecamatan Donorojo , Jumat (19/03/2021).
Saat dikonfirmasi di akhir kegiatan Satgas TMMD ke-110 TA. 2021 Serda Handoyo mengatakan, maksud dan tujuan kegiatan diklat Jurnalistik warga dan E-marketing tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, utamannya operator Sistem Informasi Desa (SID), Karang Taruna dan pelaku UMKM khususnya agar bisa belajar mempromosikan dan menggali potensi wilayahnnya. “Desa Widoro ini memiliki potensi yang bisa dikembangkan utamannya wisata, strategi pemasaran konvensional tentunnya akan sangat tertinggal ditengah derasnnya perkembangan tehnologi informasi saat ini,” tukasnnya.
Untuk itu, Karang Taruna dan pelaku usaha Kecil Mikro (UKM) yang ada di desa Widoro harus bisa belajar mengikuti perkembangan tehnologi. “Kami harapkan, wawasan peserta diklat akan bisa lebih terbuka setelah mengikuti kegiatan ini, paling tidak ada langkah-langkah inovasi yang bisa mendongkrak tingkat kunjungan wisata di desa ini,” pungkasnnya.
Hal senada disampaikan Kabid Informasi dan Persandian, Diskominfo Pacitan, AA. Mudzakir, bahwasannya jangkauan tehnologi informasi memungkinkan warga untuk saling bertukar informasi tanpa mengenal batas wilayah. “Peluang inilah yang harus bisa ditangkap oleh Karang Taruna desa agar bisa memberikan kontribusi yang positif bagi desa dan sekitarnnya, selain juga bisa memberikan nilai ekonomi bagi pelaku usaha kecil mikro didesa Widoro ini,” ungkapnnya.
lebih jauh dirinya mengatakan, pemanfaatan tehnologi informasi memang menjadi kebutuhan mendasar di era keterbukaan informasi publik saat ini. “Untuk itu masyarakat harus bijak, inovatif dan selektif dalam memanfaatkan jejaring publik utamannya media sosial yang ada, pembekalan jurnalistik dasar bagi warga ini merupakan bagian dari ikhtiar kita dalam menghadapi berbagai ragam informasi yang terkadang bersifat negatif,” imbuhnnya.
Sementara itu, kedua pemateri Frend Mashudi dan Wira Swastika dari Dinas Kominfo Pacitan mengusung tema “Bersama TNI Membangun Kemandirian Informasi Warga” . Tema itu dimaksudkan untuk membumikan kemanunggalan TNI bersama warga dalam upaya membangun peran serta aktif masyarakat dalam pemberdayaan informasi. “Era keterbukaan informasi publik harus lah menjadikan warga lebih berdaya, lebih mandiri dan secara sukarela memberikan atensi bagi kemajuan desannya,” tukas frend Mashudi saat memaparkan materi Jurnalisme Warga.
Jurnalis warga, lanjut Frend memiliki peran sentral dalam menyampaikan informasi yang faktual yang muncul ditengah-tengah masyarakat. “Jurnalisme warga ini lebih bersifat pemberdayaan, bukan lagi jurnalisme yang didorong kepentingan pasar atau kepentingan pemodal. Peran pemberdayaan itulah yang harus terus dipupuk dan diwadahi,” timpalnya.
Lalu bagaimana mewadahinnya, lanjutnya yaitu dengan memberikan ruang bagi masyarakat untuk ikut menyebarkan informasi di desannya. “Adanya Sistem Informasi Desa (SID) dan website desa memungkinkan warga untuk berbagi cerita dan informasi seputar desannya, ruang itulah yang harus dimanfaatkan para jurnalis warga untuk ikut berperan aktif dalam membangun desanya,” terangnya.
Selain diberiakan materi jurnalistik, peserta diklat juga dibekali dengan kemampuan memanfaatkan tehnologi informasi untuk mendongkrak perekonomian warga. Salah satunya dengan pembekalan kemampuan Internet marketing (e-marketing). “Punya android jangan sekedar untuk bergosip-gosip ria, mari berbagi informasi positif dan juga bisa menghasilkan profit,” ungkap Wira Swastika dalam paparan internet marketingnya.
Apalagi ditengah masa pendemi saat ini, lanjut Wira, masyarakat harus bisa membaca dan menangkap peluang yang ada. “Saat ini masyarakat tidak perlu disibukkan lagi dengan memasarkan produknya ke pasar, cukup dengan memanfaatkan jaringan online kita bisa memasarkan berbagai produk yang kita miliki, dengan pemasaran online jangkauan akan lebih luas dan itu bisa dilakukan dari rumah,” ujarnya.
Menurutnya, strategi pemasaran online ini bisa dimaksimalkan untuk mengenalkan potensi wisata yang dimiliki desa Widoro. “Desa Widoro ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, utamanya potensi wisatanya, kalau ini digarap dengan sungguh-sungguh lewat pemasaran online tentunnya akan lebih membuka peluang pada tingkat kunjungan wisatawan, tinggal bagaimana memolesnnya,” jelasnya.
Dalam sesi tanya jawab, warga sangat antusias dan berkeinginan kuat untuk mendorong Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar bisa memasarkan produk-produk yang dimiliki secara online. Menanggapi hal tersebut, Wira membuka selebar-lebarnnya bagi peserta untuk belajar tentang pemasaran online ini. “Saya membuka ruang selebar-lebarnnya bagi peserta untuk membantu belajar pemasaran online di rumah ataupun di kantor, dan itu gratis,” pungkasnya.(Diskominfo)

WhatsApp chat