Lestarikan Lingkungan Pesisir Pancer Door, Bupati Lepas Aneka Satwa Burung

Beberapa tahun lagi kawasan pesisir Pantai Pancer Door yang kini dipenuhi pohon Cemara Udang dan Waru bakal dipenuhi berbagai jenis kawanan burung, kian asri dan menambah kesan tersendiri dengan keberadaan puluhan kawanan kerbau.
Ini lantaran Bupati Pacitan Indartato pagi tadi (01/03) melepasliarkan puluhan pasang burung dari 3 jenis berbeda. Yakni, Derkuku Kelantan (Streptopelia bitorquata), Puter Irak (Columba risoria) dan Puter Pelung (Streptopelia Risoria).
Jhon Vera pemilik gagasan tersebut mengaku kelestarian alam merupakan tanggung jawab bersama, meski disisi lain ia mengaku pelepasan burung merupakan wujud penghormatan masyarakat kepada Bupati yang sebentar lagi mengakhiri masa tugasnya.
“Saya berharap ya, bersama teman-teman semua, Pak Bupati berakhir (mengakhiri masa tugas) dengan heppy tidak ada aral melintang, termasuk kepada dinas-dinas terkait,” ujar Jhon kepada DiskominfoPacitan.
Rasa syukur dan bangga diakui Bupati terhadap perhatian masyarakat baik kepada dirinya pribadi maupun terhadap alam di Kabupaten Pacitan. Rasa tersebut ditandai dengan dihampirinya Sekda Pacitan Heru Wiwoho yang kebetulan turut hadir dalam kegiatan tersebut, Indartato minta pemerintah lebih memperhatikan lagi upaya pelestarian alam dan satwa.
“Terima kasih Pak Jhon telah peduli terhadap saya dan lingkungan, saya berharap dengan simbol kebebasan nanti semua masyarakat bersatu padu demi cita-cita bersama,” ungkap Bupati.
Sementara Sekda dalam waktu dekat akan melakukan berbagai koordinasi dengan instansi terkait, untuk menindaklanjuti arahan Bupati. Tidak hanya meningkatkan anggaran terhadap kelestarian, tetapi dipastikan berbagai peraturan untuk perlindungan alam akan diterbitkan. “Namun kami sebelumnya kami akan melihat kota-kota lain, seperti apa peraturannya,” ungkap Heru. (bd/hf/FRD/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Wait; Gula Aren, Gula Merah, Janggelan Bahkan Porang Pun Bakal Jadi Dolar

Sekarang, peluang usaha kembali terbuka lebar, berbagai komoditas Pacitan seperti gula aren, cincau, industri kreatif seperti Batik dan yang lain bakal mengisi pasar baru yang semakin luas. Bukan kaleng-kaleng, pasar internasional sedang menanti produk asli Kota 1001 Goa ini.
Bagaimana ceritanya, melalui tangan dingin Didik Trimardjono, Ketua Himpunan Masyarakat Usaha Kreatif Indonesia (HIMKRAFI), produk yang saat ini hanya sampai di pasar-pasar lokal ini akan dikemas sekaligus dikirim ke negara yang membutuhkan.
Diawali pelantikan Dewan Pengurus Daerah (HIMKRAFI) Kabupaten Pacitan Periode 2020-2025, yang dilaksanakan siang ini di Pendopo Kabupaten, Didik melantik anggota baru, mereka nanti bersama Pemda Pacitan bakal memetakan seluruh potensi riil yang dipunyai masyarakat.
“Produk prioritasnya kita kelola bersama dengan kolaborasi bersama Pak Bupati” ujar Didik yang ternyata putra asli Pacitan spesial kepada DiskominfoPacitan, (27/02).
Disinggung soal isu ancaman Resesi Global yang akan membuat lesu daya beli masyarakat dunia, Didik tampak paham terhadap masalah tersebut. Dengan yakin HIMKRAFI menegaskan bahwa kreativitas menjadi ujung tombak program yang akan mensejahterakan pengusaha Pacitan tersebut.
HIMKRAFI merupakan perantara atau wadah seluruh industri kreatif asli dari masyarakat yang akan disalurkan ke berbagai negara yang membutuhkan. “Sementara kita akan konsentrasi terhadap potensi besar ya. Sementara,” ungkap Didik.
Secepatnya Ketua HIMKRAFI Kabupaten Pacitan yang baru dilantik, Muanas Mukri akan membangun Grand Design potensi yang diinginkan pasar, selanjutnya pihaknya akan berkomunikasi terhadap pasar yang membutuhkan. “Disamping kualitas dan kuantitas produk terus akan dimaksimalkan,” katanya.
Jembatan baru ini sudah pasti disikapi positif oleh Bupati Pacitan Indartato, usai hadir di Pelantikan dirinya meminta Masyarakat untuk antusias terhadap program ini. Disamping Pemda akan mendorong segala yang dibutuhkan HIMKRAFI demi kelancaran seluruh proses-prosesnya.
Menyikapi rencana pengembangan ekonomi tersebut Ketua DPRD Kabupaten Pacitan sekaligus anggota dalam kepengurusan HIMKRAFI, Ronny Wahyono mengaku dirinya secepatnya menciptakan perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang. “Ibarat setetes air di gurun pasir,” katanya.
Mengingat kondisi dunia yang tengah dilanda pandemi. Peluang ini pun harus goal, sebagai jawaban masyarakat akan hidup Madani sesungguhnya, yang selama ini ditunggu-tunggu bersama. (Specialreport/DiskominfoPacitan).

HPSN 2021, Libatkan ASN Bersihkan Sampah Di Pantai Pancer Door

Pemandangan berbeda terlihat di obyek wisata Pantai Pancer Door, Jumat (26/02) pagi. Sejauh mata memandang nampak kelompok-kelompok kecil orang melakukan aksi kerja bhakti. Mereka adalah para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sengaja dilibatkan dalam kegiatan Gerakan Jumat Bersih dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2021.
“Kita libatkan semua komponen termasuk didalamnya ada pak Kapolres pak Dandim serta para ASN baik vertikal maupun daerah”, kata Bupati Indartato.
Bupati Indartato memimpin langsung aksi bersih-bersih sampah di pantai Pancer Door. Bersama kapolres, Komandan Kodim 0801 Pacitan, Sekretaris daerah serta para Asisten dan Staf Ahli memungut sampah di sepanjang pantai. Sampah yang terkumpul selanjutnya diangkut dengan truk sampah menuju tempat pembuangan sampah. Kebanyakan sampah yang mengotori pantai untuk spot surfing itu adalah limbah alam yang terbawa arus banjir Sungai Grindulu. Seperti batang dan ranting kayu termasuk akar pepohonan dengan ukuran besar.
“ Seperti kita tahu Pantai Pancer Door adalah muara Sungai Grindulu dan belum lama ini baru saja terjadi banjir sehingga banyak sampah terbawa”, ungkapnya lagi.
Melihat fenomena sampah yang kerap mengotori pantai, dampak dari banjir Sungai Grindulu, Bupati Indartato mengingatkan seluruh masyarakat Pacitan untuk menjaga alam. Dan yang paling utama tidak membuang sampah rumah tangga ke sungai. Sehingga, tidak ada limbah yang terbawa hanyut hingga ke laut.
Selain melibatkan ASN, TNI dan Polri gerakan Jumat bersih bersih bersih pantai ini juga diikuti oleh komunitas. Para peserta aksi terbagi dalam dua kelompok yakni kelompok yang bertugas membersihkan sampah di pinggir pantai dan kelompok lain membersihkan rerumputan liar di jalur menuju pantai. Kerja bhakti juga dilaksanakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan. (humaspacitan/pemkabpacitan)

Soal PTM; Dindik Tunggu Arahan Ketua

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dindik) Kabupaten Pacitan, Daryono mengatakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sampai saat ini belum dapat dilakukan. Hal ini karena laju penambahan Covid-19 masih belum terkendali.

Keputusan tersebut bukanlah kehendak Pihak Dindik, melainkan instruksi langsung Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Bupati Pacitan, Indartato. Meski diketahui pemerintah pusat melalui Kemendikbud RI menyerahkan sepenuhnya kebijakan PTM terhadap kondisi wilayah masing-masing.

“Beberapa kota tetangga sempat mencoba PTM, namun itu tidak bertahan lama, karena kasus baru Covid-19 meningkat signifikan,” ujar Daryono kepada Diskominfo Pacitan, (24/02). Kondisi demikian justru mengkhawatirkan dan merugikan masyarakat luas.

Disisi lain, Daryono mengaku dalam 2 kali survey yang ia lakukan 90 persen wali murid menyetujui kegiatan PTM, meski sisanya orang tua ogah terjadi sesuatu terhadap anaknya.

Sampai saat ini, Dindik lebih fokus terhadap dua hal penting dalam menyikapi pandemi ini, mulai meningkatkan kapasitas para guru untuk menyampaikan materi walau hanya daring dengan berbagai seminar dan lain-lain.

Selanjutnya pihanya dari bulan Juni 2020 telah mempersiapkan sekolah terhadap protokol kesehatan, sehingga sewaktu-waktu terjadi perubahan kebijakan dari pusat akan PTM, seluruh sekolah di lingkupnya sudah siap dan tidak canggung.

Sama dengan persepsi masyarakat akan efektivitas sistem daring, bagaimanapun ia setuju PTM lebih baik untuk membentuk karakter anak, apalagi untuk siswa pendidikan dini dan dasar. Meski demikian walau bukan yang terbaik, sistem daring akan terus dimaksimalkan.

Terlepas dari kondisi itu Daryono mempersilahkan sekolah-sekolah untuk membuat inovasi yang akan mendukung pendidikan putra-putri kebanggan Kabupaten Pacitan, termasuk model visit maupun datang kesekolah. “ Disinilah kreatifitas guru ataupun pembimbing benar-benar diuji,” pungkasnya. (bd/hf/FRD/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Pembangunan Harus Berkesinambungan

“Tiada Gading Yang Tak Retak”. Peribahasa tersebut mungkin cukup mewakili ungkapan hati Indartato atas segala kekurangan selama sepuluh tahun pengabdian sebagai Bupati Pacitan. Kepada masyarakat, Suami Luki Tri Baskorowati itu mengakui jika dua periode kepemimpinanya masih ada pekerjaan yang belum tuntas.
“Pangapunten taksih kathah ingkang dereng rampung. Mugi-mugi mangke bupati engkang enggal saget nglajengaken. (Maaf masih banyak yang belum terselesaikan mudah-mudahan Bupati yang baru nanti bisa melanjutkan)”, ungkap bupati Indartato saat acara Tilik Warga diwilayah Kecamatan Sudimoro, Kamis (25/02)
Bupati berharap, apa yang selama ini belum terselesaikan dapat berlanjut. Bupati bahkan minta Sekretaris Daerah (Sekda) untuk menginventarisasi program-program yang belum rampung masuk dalam skala prioritas. Karena pembangunan harus berkesinambungan.
“Saya juga sampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat serta pemerintah desa yang telah turut mendukung pembangunan di Pacitan”, pungkasnya.
Agenda kerja Tilik Warga Bupati di wilayah Kecamatan Sudimoro meliputi Desa Sembowo, Klepu, Ketanggung, Karangmulyo dan Gunungrejo.
Selanjutnya ke Desa Sudimoro, Sumberejo, Sukorejo, Pager Lor dan Desa Pager Kidul. Turut dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati, Sekda masing masing bersama isteri, Asisten dan Staf Ahli Bupati, Camat Sidimoro serta OPD terkait. Dalam kesempatan itu Bupati juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga kurang mampu. (humaspacitan/diskominfo)