Berita terbaru

Imbas Larangan Mudik, Wisatawan Luar Tak Boleh Masuk Pacitan

Pemerintah pusat melalui Satuan Tugas Covid-19, memang telah mengeluarkan kebijakan untuk memperpanjang larangan mudik lebaran Tahun 2021/1442H. Larangan mudik lebaran berlaku mulai tanggal 22 April-24 Mei 2021 mendatang. Kebijakan itu pun berimbas dengan pelarangan berkunjung bagi wisatawan dari luar Pacitan.
Demikian ditegaskan, juru bicara satgas Covid-19 Pacitan, Rachmad Dwiyanto bahwa selama larangan itu tempat wisata di Pacitan hanya diperuntukkan wisatawan lokal saja.
“Kalau untuk wisata ndak masalah, selagi masyarakat lokal sendiri, yang ditutup orang luar kota, karena jika masyarakat dilarang mudik sementara pariwisata buka untuk orang luar akan menjadi ambigu,” katanya, Jumat (23/4/2021).
Meskipun mempunyai hasil swab dan rapid test, Rachmad menjelaskan tetap tidak di perbolehkan, nantinya pihak Pemkab Pacitan memastikan itu berjalan dengan baik akan dilihat KTP dan nomor kendaraan.
“Dua-duanya akan kita cek, meskipun nanti juga berimbas terhadap pendapatan pelaku usaha namun kan tidak hilang karena masih ada wisatawan lokal,” imbuhnya.
Rachmat menilai hal yang wajar jika suatu kebijakan ada pro kontra, seperti larangan mudik lebaran. Namun, perlu diketahui itu semua dilakukan demi kebaikan bersama.(Diskominfo)

PLH Bupati Pantau Pasar, Harga Sembako Masih Kondusif

Memasuki 10 Ramadhan atau 20 hari jelang Lebaran, hampir semua harga sembilan bahan pokok (Sembako) terpantau kondusif bahkan cenderung turun. Hal tersebut sesuai dengan data Dinas Perdagangan sekaligus tinjauan langsung di Pasar Minulyo Pacitan.

Plh. Bupati Pacitan Heru Wiwoho saat operasi pasar tersebut mengungkap, daya beli masyarakat pada Ramadhan 1442 Hijriyah ini cenderung lemah lantarana Covid-19, hal ini tentu hampir sama dengan situasi di tahun kemarin.

“Semua harga cenderung turun, hanya minyak goreng dan daging ayam yang agak naik, untuk minyak karena kebutuhan parcel,” ungkap Heru (22/04).

Sedang untuk kenaikan harga daging ayam yang ditengarai karena penurunan stok dari perusahaan, oleh pemerintah secepatnya akan mempelajari kondisi riil agar segera menemukan solusi bahan pokok tersebut.

Begitu juga dengan Gas LPG 3 Kilogram yang berpotensi mengalami kelangkaan, pemerintah memastikan akan menjaga stock maupun harga hingga pasca lebaran nanti.

Tinjauan ke pasar Minulyo tersebut menurut Heru sudah cukup mewakili seluruh harga semua pasar di Kabupaten Pacitan, ditinjau oleh kesamaan komoditas.

Namun demikian operasi pasar dipastikan akan kembali digelar saat mendekati Lebaran yang akan dipimpin langsung oleh Bupati baru.

Menyoal perlindungan konsumen terhadap barang-barang yang dijajakan oleh pedagang, Plh. Bupati Pacitan meminta Dinas Perdagangan untuk terus berkoordinasi dengan BPOM untuk memantau kemungkinan potensi tersebut. (bd/anj/frd/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiksominfoPacitan).

Plh. Bupati Pacitan Heru Wiwoho saat menggelar sidak harga kebutuhan pokok di Pasar Minulyo, Kamis (22/04).(foto: HumasPacitan)

Gali potensi Perikanan, KUB PAC Gelar Mancing Bareng dan Buka Bersama

Momentum bulan suci Ramadhan, banyak dimanfaatkan umat Islam untuk lebih mempererat tali silaturahmi. Seperti yang dilakukan kelompok usaha bersama (KUB) Pacitan Angler Community (PAC) ini.
Kelompok Usaha Bersama (KUB) PAC yang berada dibawah binaan Dinas Perikanan ini, sengaja mengundang semua anggota untuk mancing bersama di kawasan pelabuhan perikanan pantai, Tamperan. Selain itu, mereka juga menggelar buka puasa bersama.
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Perikanan Pacitan, Sumoro Hadi dalam sambutannya mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan KUB PAC menggelar mancing bareng (mabar) dan diselingi buka bersama (bukber) tersebut.
“Ini sebagai wujud kebersamaan, kegotong-royongan sesama komunitas pecinta mancing yang ada di Pacitan. Tentu dengan momentum bulan suci Ramadhan, akan lebih memperkuat tali silaturahmi diantara mereka dan masyarakat lainnya,” kata Sumoro Hadi, Ahad (18/4).
Selain itu, pejabat eselon IIb ini juga mewanti-wanti, selama masa pandemi covid-19 berlangsung, agar lebih mempertebal keimanan dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
“Aktifitas silakan dilanjutkan, namun tetap waspada dan utamakan protokol kesehatan,” pesannya.
Sementara itu pada kegiatan mancing dan buka bersama KUB PAC, paserta yang hadir disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Seperti pengenaan masker dan jaga jarak fisik.
Panitia acara, Setyoko mengatakan kegiatan mancing bareng ini selain bertujuan untuk merekatkan tali silaturahmi antar pemancing juga sebagai upaya untuk mendongkrak kunjungan wisata bahari. “Dampak pandemi sangat berpengaruh besar terhadap tingkat kunjungan wisata di Pacitan, kita harapkan kegiatan mancing bareng ini bisa mendorong tingkat kunjungan wisata ke Pacitan,” tukasnnya.
Seperti diketahui, pengembangan wisata bahari di kabupaten Pacitan yang selama ini hanya mengutamakan potensi wisata pantai dan wisata keindahan lanscapenya, kini harus mulai dipikirkan kearah pengembangan potensi wisata mancingnya. “Di Pacitan ini banyak spot-spot pemancingan samudra yang bisa mengundang minat penghobi mancing, keberadaan KUB PAC ini kita harapkan bisa menjadi wadah untuk ikut mempromosikan potensi perikanan dan wisata bahari kepada para penghobi mancing di luar daerah,” imbuhnya.
Diakui Setyoko, penyelenggaraan wisata mancing dinilai memiliki multifungsi, karena selain akan menarik minat wisatawan, juga akan memberdayakan nelayan setempat serta menumbuhkan aktivitas ekonomi di wilayah pesisir.
“Dari kegiatan wisata mancing itu, nantinya nelayan bisa menyewakan sampan atau perahunya kepada wisatawan, selain itu nelayan juga bisa memanfaatkan rumahnya menjadi tempat penginapan atau home stay bagi wisatawan atau peserta wisata mancing, itu yang saat ini kita pikirkan ke depannya,” harapnya. (Diskominfo)

Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Perikanan Pacitan, Sumoro Hadi menyerahkan simbolis alat pemancingan kepada peserta mancing bareng KUB PAC.

Bersiap, Polres Pacitan Segera Berlakukan Tilang Elektronik

Menunggu waktu, Sistem Tilang Elektronik/ Electronic Traffic Law Enforcement’ (ETLE) diberlakukan di dua titik penting di Kabupaten Pacitan, yakni di perempatan Bapangan dan Penceng.

Namun masyarakat tidak usah cemas, karena jajaran Polres Pacitan memberlakukan masa sosialisasi terlebih dahulu. Sebelum tindakan yang sesungguhnya (Tilang) benar-benar diberlakukan.

Selama sosialisasi, para pelanggar yang tertangkap kamera CCTV akan menerima surat Tilang yang diberi Watermark bertuliskan Sosialisasi. Kata Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibowo lama sosialisasi nanti antara dua sampai tiga bulan.

“Setelah itu barulah penindakan benar-benar mulai diberlakukan,” ujar dia kepada Diskominfo Pacitan (16/04). Sementara itu pihaknya pekan depan juga akan mengundang awak media untuk mengabarkan hal tersebut.

Disamping jajaran Polres Pacitan bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan secepatnya akan meningkatkan kualitas maupun kecanggihan kamera yang dipasang, sehingga deteksi pelanggaran bersifat auto. Ini berarti selama 24 jam terpantau tanpa adanya satu pun pelanggar yang dilewatkan.

Untuk mendukung proses sosialisasi, Kapolres juga membuat video berdurasi pendek, setelah siap film tersebut akan di share seluruh grup RT se kabupaten Pacitan melalui Bhabinkamtibmas.

“Pada intinya ada dan tiada ETLE masyarakat diharapkan tetap patuh dalam berkendara, karena berkaitan dengan keselamatan, karena jika terjadi sesuatu dapat merugikan diri dan orang lain,” pungkas Kapolres.

Tidak hanya di dua perempatan tersebut, kapolres memastikan pemasangan Kamera CCTV juga akan dipasang seluruh titik strategis di Kabupaten Pacitan secara berkala dan berkelanjutan. (bd/af/frd/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan

Sport Fun 2021 Lagi-lagi di Pacitan

Sentono Gentong kembali menjadi pusat cabang Gantole Sport Fun 2021, selain lokasi tersebut Pantai Watukarung juga dipastikan terpilih menjadi lokasi olahraga Surfing.

Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pacitan kembali memohon doa restu masyarakat, pasalnya Kementerian Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora) kembali mempercayai Kabupaten Pacitan sebagai tuan rumah Sport Fun 2021.

Kesempatan ini adalah bukti bahwa Kemenpora mengapresiasi event pertama yang digelar tahun 2019 lalu, dinilai baik dan profesional sebagai penyelenggara event tingkat nasional.

Namun penyelenggaraan kedua di tengah-tengah pandemi seperti sekarang perlu penyikapan lebih supaya tidak terjadi kasus baru. “Akan kami siapkan semua,”kata T. Andi Faliandra, Kepala Disparpora Pacitan. (13/04).

Selain Gantole dan Surfing, beberapa cabang dikabarkan bakal meramaikan Sport Fun 2021, dijadwalkan selama 4 hari pada bulan September, Sport Fun digadang-gadang menjadi pendorong geliat pariwisata maupun ekonomi di Pacitan.

Kepada Diskominfo Pacitan Andi juga mengaku anggaran yang diajukan sebelumnya senilai Rp. 700 Juta, malah disepakati Rp 1 Miliar lebih.

Berbeda dengan event provinsi bulan Juni besok, Disparpora belum buka suara soal siaran resmi pertandingan, yang pasti dari 4 hari even akan dipusatkan pada 1 hari. (bd/anj/frd/ss/ryt/dzk/rch/tk)