Berita terbaru

Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan II

Seorang pemimpin harus memiliki mental yang kuat, Pikiran yang sehat dan fisik yang prima. Hal itu disampaikan Bupati Pacitan Indartato saat memberikan sambutan dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan II di Pendopo Kabupaten Pacitan dengan streaming zoom. Selasa (16.02/2021).
“Kegiatan ini adalah kunci untuk masa depan kabupaten Pacitan dan mudah mudahan ilmunya bertambah, perilakunya lebih baik. Karena birokrasi dasarnya adalah melayani masyarakat, untuk pelayanan yang lebih baik lagi dikemudian hari,” ungkap Indartato.
Diklat dijadwalkan berlangsung Tanggal 16 Februari sd 2 Juni 2021 itu untuk meningkatkan kualitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) Lingkup Pemda Pacitan yang memiliki kompetensi kepemimpinan manajerial kepegawaian.
Dalam acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Pacitan Indartato, didampingi Wakil Bupati Yudi Sumbogo, Sekda Heru Wiwoho dan sejumlah Pejabat Lingkup Pemkab terkait. (hf/bd/Frd/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Presiden Jokowi : Maksimalkan Pemanfaatan Bendungan Tukul

Akhirnya bendungan senilai 916 Miliar resmi dapat dioperasikan, usai Presiden RI Joko Widodo menekan tombol sirine, hari ini (14/02) di Bendungan Tukul, Arjosari, Pacitan.
Dihadapan sejumlah menteri, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Pacitan Indartato, Joko Widodo meminta Pemprov maupun Pemda benar-benar memaksimalkan investasi yang digarap selama 6 tahun tersebut.
“Saya minta agar pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten betul-betul memanfaatkan infrastruktur ini sebaik-baiknya sehingga memberikan nilai tambah bagi daerah, memberikan keuntungan bagi masyarakat, meningkatkan produksi pertanian bagi daerah dan juga memudahkan penyediaan air bersih,” harap Presiden.
Selain memberikan dampak positif bagi perekonomian, pertanian maupun pariwisata, konsep pembangunan Bendungan Tukul sekaligus mengusung peran penting dalam mengendalikan bencana kekeringan saat kemarau maupun banjir saat musim hujan. Kabar tersebut tentu angin segar bagi masyarakat Kabupaten Pacitan.
Secara detail Presiden mengungkap 8,7 juta meter kubik air yang dipunyai Bendungan Tukul memungkinkan para petani untuk meningkatkan indek pertanaman, karena sebelumnya 1 kali tanam padi dan palawija per tahun, kini dimungkinkan dapat 2 kali tanam padi dan 1 kali palawija.
Usai penandatanganan prasasti, bersama Bupati, Gubernur dan rombongan lain Presiden menyempatkan diri meninjau langsung Bendungan Tukul. (bd/Frd/tk/DiskominfoPacitan).

Usai penandatanganan prasasti, bersama Bupati, Gubernur dan rombongan lain Presiden menyempatkan diri meninjau langsung Bendungan Tukul.
(Foto : Dok BPMI Setpres)

Presiden Jokowi Akan Resmikan Bendungan Tukul di Pacitan

Presiden Joko Widodo pada Minggu, 14 Februari 2021, diagendakan untuk meresmikan Bendungan Tukul yang terletak di Desa Karanggede, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.
Seperti dilansir dari Biro Pers, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kepala Negara bersama rombongan terbatas lepas landas menuju Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Dari Sleman, perjalanan berlanjut menuju lokasi peresmian Bendungan Tukul dengan helikopter Super Puma TNI AU.
Untuk diketahui, Bendungan Tukul merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan menambah kapasitas tampungan air di wilayah sekitarnya sehingga suplai air irigasi akan tetap terjaga. Kehadiran bendungan dapat bermanfaat sebagai sumber air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
Turut serta dalam kunjungan kerja tersebut di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto.
Jakarta, 14 Februari 2021.
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
YouTube: Sekretariat Presiden

Agen Maupun pangkalan Gas Lpg 3 Kg Harus Dewasa dan Satu Persepsi

Beberapa waktu belakangan ketersediaan Gas Lpg 3 kg selalu dilaporkan dalam kondisi tercukupi untuk seluruh masyarakat, malahan kuota gas melon tersebut melebihi kuota yang ada.

Hal tersebut justru membuat salah satu agen di kabupaten Pacitan menurunkan harga dari Harga Eceran Tertinggi (HET), keputusan tersebut akhirnya berdampak pada kecemburuan masing-masing agen. Jika ditinjau dari peraturan keputusan agen tersebut tentu tidak melanggar hukum, meski merugikan agen-agen yang lain.

Situasi itu segera disikapi Pemerintah melalui Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten Pacitan dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana) Madiun.

Pada Hakikatnya menjadi agen pendistribusian gas melon tidak sepenuhnya bisnis oriented yang hanya bertumpu pada laba semata. Agen maupun pangkalan harus sepenuhnya patuh dan taat terhadap aturan yang berlaku. Jika tidak, siapapun berpotensi terjerat tindak pidana jika memaksakan diri keluar dari rel yang ada.

Dari forum yang dipandegani Disperindag Pacitan siang ini ( 11/02) Agus mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan pemerintah, dan dirinya mengaku tidak alergi terhadap aspirasi dan masukkan. Namun ia meminta pola berfikir masing-masing agen maupun pangkalan untuk lebih didewasakan. “Gas 3 kg ini adalah amanah dari pemerintah untuk warga masyarakat,” ujar dia dewasa.

Selebihnya dirinya setuju menjadi bagian masing-masing pelaku gas melon untuk berdiskusi guna menemukan penyelesaian dari masalah yang ada. Agus tidak keberatan jika paguyuban yang telah terbentuk dijalin semakin kuat melalui berbagai komunikasi guna menghindari kesalahpahaman antar agen dan pangkalan di kemudian hari.

Usai diskusi tersebut Disperindag Pacitan akan melakukan monitoring dan evaluasi secara masif, untuk menghindari gesekan-gesekan yang tidak penting yang justru bakal merugikan agen, pemerintah maupun masyarakat pengguna gas Lpg bersubsidi. “Antar agen jangan ada geb lagi,” tambah Heru Sukrisno Kadis Perindag Kepada Tim Liputan Diskominfo Pacitan. (bd/Frd/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Bupati Resmikan Proyek Rehabilitasi Sarana Air Bersih Bantuan Hibah Jepang

Bupati Indartato meresmikan Proyek Rehabilitasi Sarana Air Bersih Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung program kerjasama dengan Negara Jepang. Bantuan hibah senilai lebih dari Rp.1 milyar itu diserahkan langsung perwakilan pemerintah Negeri Sakura, Konjen Jepang di Surabaya Mr. Tani Masaki kepada Bupati Pacitan.
“Mewakili masyarakat saya sampaikan terima kasih atas segala bantuan karena ini sangat bermanfaat untuk masyarakat”, kata Bupati, Kamis (11/02).
Bupati Indartato berharap kerjasama ini terus berlanjut dan berkembang untuk masyarakat lain yang membutuhkan sarana yang sama. Apalagi, jika melihat fakta belum memadainya kebutuhan air bersih atau air baku masyarakat. Menurutnya, masih ada sekitar 35 persen warga yang kekurangan suplai air bersih terutama saat kemarau .
“Kami berharap fasilitas ini dapat memberi manfaatnya kepada masyarakat untuk mendapatkan air bersih”, kata Konjen Jepang di Surabaya Mr. Tani Masaki.
Mr. Tani Masaki menegaskan bahwa kerjasama ini merupakan etikat baik pemerintah Jepang sebagai perwujudan hubungan baik diantara kedua negara. Dia juga sampaikan rasa terimakasih atas dukungan semua pihak termasuk kepada Wahana Anak Bangsa Peduli Indonesia Maju (Wabpim) atas kerja kerasnya menjembatani proyek sanitasi ini
Proyek Rehabilitasi Sarana Air Bersih Desa Sidomulyo dimulai sejak Januari hingga Agustus 2020. Meski sempat molor akibat sulitnya medan dan pandemi covid 19 namun pekerjaan bisa selesai sesuai tahapan. Dengan panjang instalasi 9.286 meter dari sumber utama fasilitas ini diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan air bersih 4.345 jiwa. Untuk pengelolaan dan perawatan selanjutnya diserahkan kepada kelompok masyarakat serta Himpunan Penduduk Pengelola Air Minum (Hippam) setempat. (humaspacitan/Diskominfo)