Berita terbaru

Launching LABKD; Sah Bisa Urus Adminduk Cukup Dari Kantor Desa

Satu capaian Pemerintah Kabupaten Pacitan yang mengesankan dan pantas mendapatkan reward kembali digelar secara umum dalam wadah Virtual Launching Layanan Administrasi Kependudukan Berbasis Kewenangan Desa (LABKD) online pada 07/12/2020.

Pemda dan segenap tim penggerak LABKD online patut bangga dengan capaian ini. Sehingga bersama Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) menggantungkan harapan, layanan kependudukan di Pacitan ini dapat menjadi terobosan untuk melayani masyarakat.

Bupati Pacitan Indartato mengatakan kerjasama Pemda dengan KOMPAK menghasilkan Perbub nomor 78 tahun 2020, implementasinya adalah pelayanan pencatatan kependudukan di Pacitan. “Hal ini mempertimbangkan jarak, waktu dan dana yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengurus pencatatan kependudukannya, dengan kewenangan Desa tentu sangat memudahkan,” tutur Indartato.

Ucapan terimakasih juga disampaikan Indartato pada pemerintah Kecamatan dan Desa dalam mensukseskan program LABKD. Kemudian pihaknya menyampaikan permintaan maaf pada tiga bulan terakhir kepemimpinan Indartato serta mengharap KOMPAK tetap bekerja sama untuk kesejahteraan masyarakat Pacitan.

LABKD online melalui Sistem Informasi Kabupaten (SIKAB) juga disampaikan oleh Pamuji Kepala Bappeda Pacitan. Pihaknya menjelaskan validasi data sangat penting, khususnya data kependudukan untuk mendukung program pemerintah sehingga tepat sasaran.

Sampai saat ini administrasi kependudukan yang dapat diproses di Desa adalah pengurusan KTP, Kartu Keluarga, Akta kelahiran dan kematian, KIA, surat pindah dan Domisili. (budi/ryt/dzk/rch/TK/DiskominfoPacitan).

Sudah Dengar, Mengurus Adminduk Cukup Dari kantor Desa?

Bukan kabar bohong, pengurusan Administrasi Kependudukan (Adminduk) dapat diproses di desa dan kelurahan masing-masing. Kabar ini dibenarkan Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pacitan Supardianto (04/12), sebagai upaya memudahkan masyarakat Kabupaten Pacitan dalam pengurusan kependudukan.

Inovasi tersebut bekerja melalui inovasi pemanfaatan perangkat lunak Sistem Informasi Kabupaten (SIKAB). Didukung Diskominfo, Bappeda maupun Kompak, Supardianto yakin masalah jaringan maupun yang lain tidak menjadikan soal untuk terobosan ini.

Masalah administrasi ia kembali mengingatkan bahwa pengurusan adminduk tetap gratis tanpa biaya apapun. “Kita berharap pihak pemdes juga tidak membebani pemohon,” katanya kepada Diskominfo Pacitan (04/12).

Sedang surat kependudukan yang dapat diproses di desa adalah Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Akta Kematian, Perubahan KTP, KIA ataupun Pindah Datang/Domisili. “Sementara perekaman tetap harus datang ke kantor Disdukcapil Pacitan,” tambah dia.

Secara sederhana proses tersebut adalah pemohon datang ke kantor desa dengan membawa persyaratan, diserahkan ke staf lalu dikirim ke Disdukcapil Pacitan melalui aplikasi SIKAB, diterima, dikoreksi lalu dikirim kembali ke pengirim.

Dikabarkan, Bupati Pacitan Indartato berkesempatan meresmikan langsung inovasi tersebut pada senin pekan depan (07/12) di Pendopo Kabupaten Pacitan. (budi/rch/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Pak In Resmikan Rabat Jalan, Bedah Rumah dan Bagikan Sembako

Warga Gunung Jaran, Dusun Pathuk, Desa Gegeran, Arjosari hari ini senangnya bukan main. Hal ini karena jalan lintas dusun di wilayah tersebut memperoleh program rabat jalan melalui program Dinas PUPR Pacitan.

Di wilayah yang subur buah durian ini Dinas PUPR Pacitan menyelesaikan rabat jalan dengan panjang 182 meter, lebar 3 meter. Didukung swadaya masyarakat beberapa titik vital jalan diperlebar menjadi 6 meter.

Model jalan cor ini diresmikan Bupati Pacitan Indartato, pagi tadi (01/12) usai kegiatan upacara bendera dalam rangka Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-56, HUT Ke-49, Hari Guru Nasional 2020, Hari Kesatuan Gerak PKK 2020 dan HUT Ke-21 Dharma Wanita Persatuan Tahun 2020 di halaman pendopo Kabupaten.

Pak In, sapaan akrab Bupati Pacitan Indartato usai meresmikan program tersebut mengaku, banyak program pembangunan pada tahun 2020 terpaksa mangkir oleh refocusing anggaran, untuk penanganan covid-19.

Namun jembatan Gegeran yang masih dalam proses pengerjaan tetap akan menjadi prioritas Pemda Pacitan, mengingat jembatan tersebut merupakan jalur alternatif warga Gegeran supaya tidak memutar.

Tetapi Pak In enggan meng target penyelesaian jembatan tersebut. “Namun secepatnya harus selesai,” katanya usai menyerahkan bantuan sembako kepada puluhan warga membutuhkan di lokasi yang sama.

Sebelum kegiatan ini, Bupati berkesempatan resmikan Bedah Rumah milik Siti Nuraini di Desa Nanggungan, Pacitan. Program tersebut bersumber dari Baznas Jatim, Baznas Pacitan dan dukungan Swadaya masyarakat Nanggungan. (budi/anj/riy/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Pendidikan Tatap Muka Boleh dimulai Awal Januari 2021

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Pacitan menindaklanjuti hasil keputusan Menteri Pendidikan RI Nadiem Makarim, Menteri Agama RI Fachrul Razi, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto dan Mendagri Tito Karnavian yang melahirkan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran TA 2020/2021 Pada Masa Pandemi Covid-19.

Secara teknis, penyelenggaraan pendidikan tatap muka di wilayah harus mendapat persetujuan Bupati, pihak sekolah dan komite atau orang tua, baik pendidikan dini, menengah maupun non formal.

“Sementara kami terus memantau kesiapan sekolah dalam memenuhi standar protokol kesehatan,” kata Daryono Kepala Dindik Pacitan kemarin (25/11).

Dindik juga membeberkan hasil survey mereka terhadap respon wali murid yang menunjukkan 85 persen mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka. Angka tersebut membuktikan animo positif sehingga dapat terealisasi secara baik di Kabupaten Pacitan yang dijadwalkan awal Januari 2021 itu.

Namun demikian Daryono meminta kepada seluruh masyarakat untuk ikut serta memantau jalannya proses pembelajaran tatap muka di tengah pandemi ini, sebagai upaya dalam menghindari berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat.

“Khusus kepada orang tua murid agar mempersiapkan putra dan putrinya dalam mengikuti pembelajaran tatap muka di tahun 2021,” pesannya. (budi/rch/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Tambahkan 140 Judul Buku E-Library, Perpusda Pacitan Gencarkan Layanan Perpus Digital di Tengah Pandemi

Kamis, 26 November 2020 E-Library Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan telah meluncurkan koleksi terbarunya sebanyak 140 judul. Jumlah koleksi tersebut menambah jumlah yang sebelumnya terdapat 2000 judul menjadi 2140 judul e-book.

Masyarakat penduduk Kabupaten Pacitan khususnya, maupun masyarakat luar Kabupaten Pacitan dapat mengakses koleksi e-book tersebut dengan cara mendaftarkan diri pada aplikasi Perpustakaan Digital Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan yang dapat diunduh di Play Store dengan nama aplikasi “Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan”.

Adapun beberapa judul dari koleksi e-book terbarunya, contohnya seperti “Nikah Siri”, novel “Awan”, buku mengenai Sosiologi, dan buku yang mengupas tentang kewirausahaan seperti “Win-Win Solution Sengketa Konsumen”.

Joko Wahyudi, S. Sos., M. Pd selaku Kabid Layanan & Koleksi menyatakan bahwa besar harapan Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan agar masyarakat luas dapat memanfaatkan layanan Perpustakaan Digital ini, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang terutamanya berdampak terhadap dunia pendidikan yakni dengan adanya pembelajaran Daring maka dituntutlah para pelajar, mahasiswa, tenaga pendidik, bahkan para wali murid untuk mencari bahan referensi sebanyak-banyaknya demi memenuhi tugas daring mereka. Dengan adanya tambahan koleksi tersebut ditujukan agar layanan perpustakaan digital Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan mampu memberikan layanan online lebih maksimal terhadap masyarakat.

Seperti diketahui Layanan Umum Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan selama pandemi ini sementara masih belum bisa dibuka untuk umum, dan baru bisa melayani peminjaman dan pengembalian secara khusus tanpa adanya kegiatan lain hingga harus stand by di ruang layanan khusus bagi pemustaka. Namun wacana akan dibukanya layanan umum sudah direncanakan dan sedang dipersiapkan lebih matang untuk mengantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan.

(Penulis: Ryn Surya/Setya Budi/Joko Wahyudi/Doc: Ryn Surya/ Bidang Layanan dan Koleksi/Dinas Perpustakaan