Berita terbaru

Diskominfo Gelar Sosialisasi Untuk Menyongsong Evaluasi SPBE Tiga Pekan Depan

Pemangku kebijakan tak pernah merasa cukup dan enak-enak dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien dan berkesinambungan, guna mencapai misi yang menjadi tujuan bersama. Program-program dilaksanakan dengan kesungguhan serta dipantau perkembangannya. Pengabdian tersebut tak dipungkiri semata agar masyarakat semakin sejahtera.

Termasuk terobosan berupa Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau akrab disebut (SPBE), buah pemikiran pemerintah pusat yang wajib di aplikasikan di wilayah termasuk Pacitan. Dukungan berlandaskan dua fondasi yakni Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018 dan Permenpan Nomor 5 Tahun 2018  tentang Pedoman Evaluasi Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik telah lahirkan Wadule Pacitan dan Lik In setahun silam.

Pra evaluasi pagi ini 24/04/19 di Gedung Karya Darma digelar guna mencapai angka yang diharapkan, ukuran tersebut merupakan salah satu indikator yang wajib dimiliki pemerintah, meskipun inti sarinya tetap standar pelayanan publik yang menjamin pemerintah dan masyarakat khususnya. “Kita undang semua sampai tingkat kecamatan,” kata Ketua Penyelenggara Sakundoko.

Menyadari berbagai mekanisme pemerintahan harus diawali dengan berbagai kegiatan, kemudahan dalam menjalankan program tersebut tentu menjadi harapan bersama yang dilandasi dengan pedoman yang ada dan disepakati.

Termasuk dua aplikasi yang di pangku Diskominfo Pacitan, dipandang sangat berperan pada bidang masing-masing, serta secara tidak langsung menjadi wasit dan berimbas pada penyelenggaraan pemerintahan yang sempurna.

“Utamanya saya menunggu tidak lanjut dari kegiatan ini dan berimbas pada hasil nyata, masyarakat senang kita juga senang. Dengan berbagai kerja sama, karena tanpa kerja sama mustahil kita dapat melayani masyarakat dengan baik. Termasuk penerapan SPBE tersebut,” Ucap Bupati. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Kartini Day Ciptakan Menu Baru Non Beras Dan Terigu

Pangan menjadi bab krusial dalam keberlangsungan kehidupan umat manusia, seperti di Kabupaten Pacitan yang berpenduduk lima ratus ribu jiwa lebih, tentu membutuhkan bahan pangan yang sangat banyak.

Kondisi demikian tentu sangat disadari pemerintah, melalui Dinas Pangan mencoba membudayakan masyarakat untuk memanfaatkan berbagai bahan di sekitar menjadi rujukan dan melahirkan menu baru. “Non beras dan non terigu,” ujar Bambang Supriyoko kepala Dinas Pangan Pacitan disela kegiatan Lomba Cipta Menu Rangkaian Kartini Day kemarin 22/04/19 di Gedung Karya Darma.

Karena perempuan mempunyai posisi strategis bagian ini, meja makan harus mempunyai keberagaman penyajian dari bahan lokal yang memiliki nilai sama dengan yang umumnya disajikan, sehingga dapat menghemat ketersediaan, juga dinilai efektif memaksimalkan Sumber Daya Alam yang ada supaya terserap seluruhnya.

Selain itu pihaknya juga memiliki kewajiban untuk mengawal pangan mulai dari pasar, akses untuk menjangkau pangan tersebut, hingga sampai ke rumah tangga. “Pada rantai tersebut pemerintah wajib hadir, selain mengawasi daya beli masyarakat, penerapan program juga menggelar kegiatan seperti Cipta Menu ini,” tambah Bambang. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Hari Kartini Momentum Tingkatkan Pendidikan Karakter Putra Putri Bangsa

Di belakang pria sukses ada seorang wanita hebat. Kata itu menjadi penanda bahwa setiap wanita mempunyai posisi strategis pada keberlangsungan kehidupan yang baik. Peringatan Hari Kartini Ke-140 yang jatuh kemarin 21/04 menjadi momentum perempuan khususnya di Pacitan untuk kembali mengenal sosok Kartini untuk diteladani.

“Kartini pada masa itu memperoleh pendidikan saja sulit, kini segala kemudahan yang ada mari kita manfaatkan untuk kemajuan keluarga, Pacitan dan Bangsa yang kita cintai bersama,” ujar Penasihat Gabungan Organisasi Wanita GOW Pacitan  Luki Indartato pada Resepsi Hari Kartini di Pendopo Pacitan hari ini 22/02/19.

Momentum ini oleh ketua pelaksana Bety Suko Wiyono selain mengenang perjuangan sosok Kartini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga dalam menguatkan pendidikan karakter generasi sebagai penerus bangsa.

Bupati Pacitan Indartato yang berkesempatan hadir mengakui bahwa segala sesuatu ditangan wanita akan tampak menjadi lebih indah. Kelebihan yang diberikan Tuhan tersebut diharap Bupati supaya dimanfaatkan bagi keluarga dan orang lain di sekitar. Ia juga mengajak untuk memaknai peringatan ini, di mana Kartini yang telah meninggal lama, namun namanya masih diingat dan dikenang hingga sekarang berkat torehan kebaikan yang dilakukan semasa hidup. (timDiskominfoPacitan)

Pemda Pacitan Pastikan Semua Tahapan Pemilu 2019 Berjalan Lancar

Meskipun bukti di lapangan berbeda pilihan, namun pengalaman yang ada, penyelenggaraan pemilihan baik kepala daerah tingkat desa sampai presiden, masyarakat Kabupaten Pacitan selalu menampilkan sikap dewasa dalam menjaga ketenteraman dan keamanannya.

Suparno Pemilih TPS 001 Desa Sukorejo Sudimoro nekat menggunakan hak pilihnya dengan di dampingi anaknya Suharto, kaki dan penglihatannya menurun karena usia yang memasuki 90 tahun. Berbeda dengan Fitriati Miniawati pemilih di TPS 003 Desa Sidomulyo Ngadirojo, sebagai pemilih pemula Dia mengaku banyak selancar di internet sebelum menggunakan hak suaranya. Supaya tidak rusak dan terbuang sia-sia. “Tapi sayang, TPS tidak tematik,” ujar Fitri.

Hajat nasional lima tahunan tersebut harus tetap menjadi perhatian Pemda Pacitan, melalui Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Bakesbangpol) Pacitan melakukan monitoring ke semua wilayah Kabupaten Pacitan. Melibatkan seluruh jajaran Forkopimda, Perangkat Daerah (PD) serta Bagian. “Kami pantau langsung kondisi di lapangan,” ujar Rachmad Dwiyanto Kepala Diskominfo Pacitan yang berkesempatan memantau wilayah timur Pacitan tepatnya Ngadirojo dan Sudimoro hari ini 17/04/19.

Didampingi Kabag Humas Kukuh Wijatno dan Sekretaris Bakesbangpol Joko Suparyono rombongan memastikan seluruh proses dapat berjalan baik sesuai dengan tahapan yang ditentukan. “Kami juga memastikan masyarakat berpertisipasi aktif pada gelaran pesta demokrasi ini,” terang Dia disela pemantauan.

Terutama tahapan akhir proses pemilu, masyarakat mesti mempertahankan kedewasaannya yang telah mendarah daging  itu, terlepas siapapun yang akhirnya terpilih menjadi pemimpin. Menghindar dari perpecahan yang merugikan diri pribadi dan bangsa. “Siapapun yang terpilih menjadi pemimpin, masyarakat wajib mendukung,” tambah Rachmad. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Gubernur Tinjau Langsung Persiapan Pemilu di Pacitan

Pemilihan umum baik Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dari tingkat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan dilaksanakan besuk (17/04/19 serentak se-Indonesia.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkesempatan melihat langsung semua proses persiapan di Pacitan hari ini 16/04/19. Tercatat 1973 Tempat Pemungutan Suara (TPS) baik desa, lapas dan pesantren di Pacitan diharapkan Mantan Menteri Sosial tersebut bisa berjalan lancar tanpa kendala apa pun.

“Semua hal kami perhatikan, termasuk aliran listrik, jangan sampai padam, karena sangat mungkin proses sampai tengah malam,” harap Khofifah. Usai menggelar rapat bersama Bupati dan seluruh jajaran Forkopimda Pacitan, Gubernur menyempatkan diri meninjau langsung kondisi TPS di Kelurahan Baleharjo Kecamatan Pacitan.

Kunjungan Gubernur bersama Jajaran Forkopimda, Penyelenggara Pemilu Provinsi Jawa Timur dan perwakilan Deputi Menkopolhukam disambut gembira Bupati Pacitan Indartato, pihaknya semakin percaya diri menyelenggarakan Pemilu di  Kabupaten Pacitan, sehingga dapat sukses sesuai tahapan yang ada. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).