Berita terbaru

Bupati Pacitan hadiri Carnival Volume 3 HUT SMA 1 Pacitan ke- 53

Penampilan salah satu peserta Carnival Volume 3 tahun 2017. (Foto: Ageng Diskominfo)

 

Pacitan – Ribuan warga Pacitan Minggu (17/09/2017) pagi memadati Alun-Alun Kota Pacitan. Mereka sejak pagi memadati lapangan untuk menyaksikan Carnival Volume 3 tahun 2017 yang diselenggarakan oleh SMA 1 Pacitan dalam rangka peringatan HUT SMA 1 Pacitan yang ke-53. Carnival diikuti 28 peserta perwakilan kelas siswa-siswi SMA 1 Pacitan. Acara dihadiri Bupati Pacitan Indartato beserta jajaran Forkopimda.

Dalam sambutannya, Tri Andarini, ketua pelaksana menyampaikan kegiatan Carnival tersebut merupakan agenda 3 tahunan yang diselenggarakan pihak sekolah melalui OSIS. Kegiatan Carnival merupakan wujud ekspresi seni dan budaya siswa-siswi SMA N 1 Pacitan. Adapun karya yang ditampilkan merupakan merupakan hasil kreatifitas siswa-siswi sekolah tersebut. Masih menurut dia, bahan-bahan yang digunakan untuk carnival merupakan material ramah lingkungan.

Tema Carnival Volume 3 tahun 2017 adalah “Tumbuhkan Generasi Muda yang Kreatif dan Inovatif untuk Meningkatkan Rasa Cinta Seni dan Budaya Khususnya Seni Pertunjukan Film”. Tri Andarini menekankan semua aktivitas dalam kegiatan tersebut, mulai dari persiapan hingga saat acara merupakan hasil kreativitas siswa-siswi. Adapun bapak ibu guru berperan sebagai pendamping dan konsultan. Di akhir sambutannya, dia berharap kegiatan ini dapat memberikan nilai-nilai positif seni dan budaya khusunya budaya lokal Pacitan. (Geng/PS)

Ny Luki Indartato: KRPL Jangan Sekadar Seremonial

JANGAN SEKADAR SEREMONIAL: Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan Luki Indartato bersama Wakil Bupati Yudhi Sumbogo mendampingi tim penilai Lomba KRPL Tingkat Nasional di Desa Nanggungan, Pacitan. (Foto: Rizky Mahendra)

Pacitan – Keberadaan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) diminta tidak sekadar seremonial lomba. Namun seharusnya dapat berkembang lestari dan berkelanjutan. Penekanan itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan Luki Indartato saat mendampingi tim penilai lomba KRPL tingkat provinsi Jawa Timur di KRPL Desa Nanggunangan, Rabu (13/09/2017) pagi.

Menurut Luki, adanya KRPL ini seharusnya dapat memberi manfaat lebih memenuhi kebutuhan keluarga. Lahan pekarangan tidak dibiarkan menganggur namun dapat difungsikan untuk tanaman bermanfaat.

“Lomba hanyalah pemicu semangat tapi yang lebih penting adalah KRPL ini bisa lestari terus untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,” ujar isteri Bupati Indartato tersebut.

Sejauh ini lanjutnya, melalui organisasi PKK pihaknya sangat mendukung program KRPL. Selain memberikan bantuan bibit tanaman juga pelatihan dan pendampingan. Peran perempuan dalam membangun KRPL ini memang sangat dikedepankan. Tujuanya agar wanita lebih berdaya membantu peran suami memenuhi kebutuhan ekonomi.

Hal senada disampaikan ketua tim penilai provinsi Jawa Timur Sri Widarti. Menurutnya, lomba hanyalah motivasi dan bentuk penghargaan. Yang terpenting adalah menjadikan KRPL ini bermanfaat bagi keluarga dan terus lestari.

“Saya berharap apa yang ada di proposal sesuai dengan kondisi dilapangan,” ungkapnya.

Penilaian kali ini untuk melihat langsung kondisi lapang. Dari hasil tinjauan lapangan tim penilai akan melihat 7 aspek. Yakni aspek kelembagaan, aspek ekonomi, kawasan, kelestarian, administrasi dan dukungan. KRPL Pademangan Putri Desa Nanggungan mewakili maju ke tingkat provinsi setelah sebelumnya berhasil menjadi yang terbaik di tingkat kabupaten. (RSP/Riz/PS)

Dua KIM Wakili Pacitan ke Pasuruan

Pasuruan – Desa Donorojo Kecamatan Donorojo serta Desa Wareng Kecamatan Punung mewakili Kabupaten Pacitan mengikuti Pekan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Kabupaten Pasuruan. KIM dari dua desa tersebut merupakan binaan pemerintah Kabupaten Pacitan.

Menurut Kepala Bidang Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Rachmad Supriyono, dipilihnya KIM dari Desa Donorojo dan Wareng karena keduanya memiliki kelebihan. Diantaranya, produk unggulan seperti kerajinan batu mulia serta produk produk makanan khas.

Yang tidak kalah membanggakan, produk unggulan tersebut mereka jual tidak hanya dengan cara konvensional namun juga melalui sentuhan tekhnologi informasi (TI). Melalui website yang mereka kelola sendiri hasil kerajinan warga dapat dipantau dimarket online.

Tidak itu saja, masyarakat juga dapat mengakses segala informasi melalui siaran radio. Radio komunitas ini menjadi media efektif menyampaikan informasi dari dan untuk masyarakat.

“Baik Desa Donorojo maupun Desa Wareng sama-sama memiliki kelebihan. Bahkan untuk Desa Wareng memiliki obyek wisata yang sangat terkenal yakni Gua Tabuhan dan situs prasejarah,” ujar Rachmad Supriyono yang juga ketua rombongan KIM dihubungi melalui telepon di Program Spirit Pagi RSP, Senin (11/9/2017) pagi.

Pekan KIM dijadwalkan berlangsung selama sepekan mulai Selasa, (12/09/2017). Acara ini diikuti oleh seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Kegiatannya sendiri meliputi lomba stand, lomba website/blog, serta pameran produk unggulan. Ada pula seminar dan workshop. (RSP/Riz/PS)

Hadirkan Para Bupati Tetangga, Festival Rontek Pacitan 2017 Jadi Ajang Promosi Wisata

Pacitan – Dihelat selama 3 malam (4,5,6/09/2017) agenda tahunan Festival Rontek Pacitan 2017 diikuti 36 tim. Mereka adalah perwakilan 11 kecamatan dan 25 peserta dari desa/kelurahan se-Kecamatan Pacitan.

Menurut Marwan, Ketua Panitia Festival Rontek Pacitan 2017, hadirnya para pimpinan daerah dari kabupaten tetangga bertujuan mengenalkan gelaran Festifal Rontek Pacitan. Ini sekaligus menjajaki kemungkinan event ini mengikutsertakan partisipan dari luar daerah.

“Kita ingin seni rontek dan festival ini dikenal luas, tidak hanya lokal namun juga nasional,” ujar Marwan di Program Spirit Pagi RSP, Senin (4/9/2017) pagi.

Masih menurut Marwan, hajatan akbar Festival Rontek Pacitan 2017 akan menjadi ajang promosi mengenalkan Pacitan. Tidak hanya itu, perpaduan rampak musik bambu dengan gamelan ini diharapkan dapat dikenal sebagai kesenian khas Pacitan.

Selain para Bupati dari daerah tetangga, Festival Rontek Pacitan 2017 juga dihadiri para penggiat pariwisata di Jawa Timur. Rute Rrontek ini akan menempuh jarak kurang lebih 1 km dengan start titik O Kilometer, jl Ahmad Yani dan berakhir di Jl Jenderal Sudirman, timur Gedung PLUT.

Kriteria penilaian meliputi gagasan/ide, penggarapan medium, kemampuan peraga, dan totalitas penyajian. Dari penilaian tersebut akan diambil kategori 5 penyaji terbaik non ranking, 3 penata musik terbaik non ranking, serta 1 pelestari budaya. (RSP/Riz/PS)

Pilkades Serentak: Calon Undurkan Diri, 3 Desa Pilih Jago Tunggal

PESTA DEMOKRASI: Proses penghitungan suara di Balai Desa Sukoharjo. Pilkades di wilayah yang terletak di Kecamatan Pacitan tersebut diikuti 5 calon. Antusiasme warga memberikan suara pun sangat tinggi. (Foto: Aan Mudzakir/WA Diskominfo)

Pacitan- Tiga Desa yang menggelar Pemilihan Kepala Desa (pilkades) serentak, Senin (28/8) terpaksa hanya diikuti jago tunggal. Ketiga desa tersebut adalah Desa Donorojo Kecamatan Donorojo, Desa Kebonsari Kecamatan Punung, serta Desa Poko Kecamatan Pringkuku.

Putatmo Sukandar Kepala Bagian Pemerintahan dan Perbatasan Pemerintah Kabupaten Pacitan mengatakan, meskipun calonnya tunggal namun tidak mengganggu proses tahapan. Pasalnya, bakal calon yang mengundurkan diri telah ditetapkan sebagai calon sehingga tidak melanggar regulasi.

“Aturanya sudah jelas, jadi panitia pilkades dapat melanjutkan pentahapan. Lain halnya jika calon tidak ada sampai batas waktu yang ditentukan,” ujarnya saat berbincang dengan Radio Suara Pacitan di Program Spirit Pagi, Senin (28/8) pagi.

Sesuai aturan, proses pencoblosan akan terus berlanjut meski calonnya hanya satu. Bagi desa yang terlanjur mencetak surat suara masih dapat digunakan. Panitia cukup membubuhkan stempel dengan keterangan calon mengundurkan diri. Pun demikian, jika surat suara belum tercetak, cukup menyandingkan photo calon yang ada dengan gambar kosong.

“Bagi pemilih yang mencoblos bukan kepada calon yang ada suara tetap dianggap sah dengan keterangan tidak mendukung calon,” pungkasnya.

Karena hanya calon tunggal maka, terang Iput -sapaan Puratmo- syarat kemenangan harus memenuhi perolehan suara 50 plus 1. Sementara, di salah satu desa yang menggelar Pilkades serentak yakni Desa Sukoharjo pelaksanaan berlangsung lancar. Berbeda dengan 3 desa dengan calon tunggal, Desa Sukoharjo bahkan diikuti 5 calon kepala desa.

“Alhamdulilah masyarakat sangat antusias begitu juga yang ingin mencalonkan diri sebagai kepala desa,” tutur Qodar Suprobo Ketua Panitia Pilkades Desa Sukoharjo dihubungi melalui sambungan telepon.

Secara umum terang Qodar, dari persiapan hingga pelaksanaan pencoblosan berlangsung kondusif. Bahkan para calon dan pendukung tetap mampu berdampingan dengan rukun. Pemilihan Kepala Desa diikuti oleh 18 desa dan dilaksanakan serentak. (RSP/Riz/PS)