Berita terbaru

Panjat Pinang di Alun-alun Pacitan Meriahkan HUT RI

TABUH GONG: Bupati Indartato menabuh gong menandai dimulainya Lomba Panjat Pinang di Alun-alun Pacitan. (Foto: Rista)

Pacitan – Guna memperingati hari kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia Kabupaten Pacitan menggelar beberapa acara. Salah satunya lomba panjat pinang di Alun-alun, Jum’at (18/08) siang.

Acara ini juga dihadiri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta ibu Ani Yudhoyono di dampingi kedua putranya Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhi Baskoro Yudhoyono. Kedatangannya di sambut hangat oleh masyarakat Pacitan. Acara juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo.

Acara dimulai dengan ditandai pemukulan gong oleh Bupati Pacitan Indartato. Semangat juga terlihat dari peserta lomba panjat pinang yang di ambil juara 1, 2 dan 3 yang di ikuti oleh 2 kecamatan se-Kabupaten Pacitan.

Panitia menyediakan uang pembinaan Rp 7.500.000 untuk juara satu, Rp 5.000.000 untuk juara dua, dan Rp 3.500.000 untuk juara tiga. Kemudian pada babak ke-2 panitia mengumumkan bahwa SBY menambahkan 8.000.000 untuk juara satu, masing-masing juara, dan untuk masing-masing regu.

Lomba tahunan ini dijuarai Kecamatan Donorojo yang sukses mencabut bendera berlogo 72 dan mengibarkan bendera merah putih di ujung batang pinang. (Jeng/PS)

MERIAH: Warga dan peserta memadati Alun-alun Pacitan untuk mengikuti Lomba Panjat Pinag HUT ke-72 RI. (Foto: Rista)

SBY Guyur Bonus Peserta Panjat Pinang

Kedatangan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke kampung halaman membawa rejeki bagi para peserta lomba panjat pinang di alun-alun kota, Jum’at (18/8/2017). Ia mengucurkan bonus bagi para juara dengan nilai total hampir mencapai Rp 20 juta.
Tak hanya suami dari Kristiani Herrawati yang memberikan bonus. Agus Harimurti Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, Sartono Hutomo, Indrawati Sukadis, dan pengusaha lokal Sudiro juga ikut menyumbangkan hadiah. Nilainya beragam, antara Rp 500 ribu sampai Rp 3 juta untuk 12 peserta. Total hadiah yang dibawa pulang masing-masing jawara cukup besar. Untuk juara 1 dari Kecamatan Donorojo mengantongi Rp 25 juta dan piala bergilir, juara 2 (Bandar) Rp 20,5 juta, serta juara ke 3 (Nawangan) sebesar Rp 17 juta.

Kedatangan SBY sendiri disambut meriah warga. Mulai dari perbatasan dengan Kabupaten Wonogori, Jawa Tengah warga berkumpul di pinggir-pinggir jalan yang akan dilalui putra almarhum R Soekotjo-Siti Habibah ini. Antusiasme makin terlihat saat rombongan SBY sampai di lokasi lomba. Tak sedikit dari warga menyapa dan mengabadikan momen itu menggunakan kamera telepon selulernya.

Selain keluarga SBY, pada lomba panjat pinang itu tampak pula Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko, dan Bupati Indartato beserta anggota Forkopimda. (arif/tarmuji/danang/pranoto/humaspacitan)

Pakde Karwo: Produksi Perikanan Pacitan Naik Signifikan

Pacitan – Pembangunan sektor perikanan di Pacitan menunjukkan peningkatan menggembirakan. Ini tampak dari kenaikan produksi ikan dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini hasil tangkapan dari perairan Pacitan mencapai 48 hingga 50 ton per bulan. Ini jauh lebih besar di banding tahun-tahun sebelumnya 6 ton per bulan.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat kunjungan kerja di Pacitan, Jumat (18/8/2017) siang mengatakan pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan bidang bahari. Tahap awal, penyediaan prasarana menjadi prioritas. Selanjutnya, pemerintah provinsi secara bertahap memberikan pelatihan bagi peningkatan sumberdaya manusia.

“Jadi ada progres yang sangat tinggi sekali dan di sini termasuk daerah yang produktif. Kalau diukur pendapatan per kapita berdasarkan agregat (kumpulan) memang belum seperti yang lain. Tetapi kalau posisi pemerataan relatif bagus,” kata pejabat yang akrab disapa Pakde Karwo.

Pakdhe membantah daerah berjuluk Kota 1001 Gua masuk kategori tertinggal. Sebaliknya, dalam catatan pemerintah provinsi pertumbuhan ekonomi wilayah di barat daya Jawa Timur ini naik signifikan. Tahun 1998, Kabupaten Pacitan berada di urutan kedua termiskin di Jawa Timur setelah Sampang. Belakangan posisi Pacitan naik ke angka 22, 18, dan terakhir menempati ranking ke-15.

“Pak Bupati mendorong masyarakatnya memberikan nilai tambah terhadap bahan baku, yaitu dari ikan jadi macam-macam (produk). Tinggal nanti akan meningkatkan SDN nelayan sehingga produktivitasnya naik,” tambahnya.

Kedatangan gubernur Soekarwo ke Pacitan untuk meninjau perumahan nelayan di Lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo. Perumahan yang berada di kompleks pemukiman nelayan tersebut merupakan bantuan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perumahan Rakyat. (RSP/Ps/Ps)

HUT ke-72 RI, Bupati Beri Remisi Napi dan Kunjungi Rumah Sakit

Pacitan – Tepat dihari ulang tahun kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia Bupati Indartato menyerahkan remisi kepada para warga binaan di Rumah Tahanan kelas IIB Pacitan. Penyerahan remisi kemerdekaan itu dilakukan bupati usai memimpin upacara bendera detik-detik proklamasi di halaman pendopo kabupaten.

Penyerahan SK remisi sendiri secara simbolis dilakukan oleh Bupati kepada warga binaan penerima. Kepada mereka Bupati berpesan agar selepas dari rumah tahanan, mereka dapat menjaga sikap, berbuat lebih baik, dan bermanfaat untuk masyarakat.

“Ini sudah menjadi ketentuan negara jadi saya berharap warga binaan dapat menjaga sikap agar berkesempatan mendapatkan pengurangan masa hukuman,” katanya.

Usai acara penyerahan, Bupati Indartato dan rombongan menuju RSUD dr. Darsono. Pada kesempatan itu orang nomor satu di jajaran pemerintahan Kabupaten Pacitan ini mengunjungi tiga bayi yang lahir bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia. Mereka berasal dari Kecamatan Donorojo, Pacitan, dan Kebonagung. (Riz/Dav/PS)

Detik-detik Proklamasi di Pendopo: Dari Upacara Hingga Drama Kolosal

Pacitan – Bupati Pacitan Indartato menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Ke-72 Republik
Indonesia di Pendopo Kabupaten Pacitan, Kamis (17/8/2017) siang. Pukul 09.50 WIB Bupati dan Ny Luki Indartato memasuki tempat
upacara. Tepat pukul 10.00 WIB peringatan detik-detik proklamasi diperingati dengan bunyi sirine.

Suguhan drama kolosal perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman mengakhiri Upacara Detik Detik Proklamasi Kemerdekaan RI
yang berlangsung khidmat. Meski dibawah terik matahari yang panas persembahan fragmen perjuangan ini mampu membius
para peserta upacara dan tamu undangan yang hadir.

Dipelopori oleh Kodim 0801 Pacitan, drama berlatar perjuangan ini diperankan oleh gabungan siswa siswi dari SMAN I serta SMKN
I Pacitan. Sejarah perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman sendiri sangat lekat dihati masyarakat karena lamanya sang
Panglima bergerilya di Pacitan. Bahkan sebuah monumen sejarah berdiri megah di atas bukit Gandrung Dusun Sobo Desa Pakisbaru
Kecamatan Nawangan sebagai bentuk penghargaan bagi perjuangan Sang Jenderal.

Usai memimpin upacara Bupati mengatakan perlu sebuah upaya bersama untuk melanjutkan cita-cita pendiri bangsa dan para pahlawan.
Salah satu caranya dengan menjaga persatuan dan kesatuan.

“Kita harus terus menjaga persatuan dan kesatuan. Agar upaya mencapai cita-cita menyejahterakan rakyat dapat tercapai,” katanya.

Usai pelaksanaan Upacara detik-detik Proklamasi Bupati didampingi Wakil Bupati dan Forum Pimpinan Daerah bertemu dengan para
legiun veteran RI. Acara ramah tamah dengan para pejuang ini rutin dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas
jasa perjuangan para veteran. (RSP/Riz/Jeng)