Hidupkan Kembali Tradisi Mlaku Suran Bersama Mas Aji

Syair sholawat nabi mengiringi derap langkah peserta Mlaku Suran menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 H. Berpadu padan dengan irama gamelan, rombongan Mlaku Suran mengawali “laku” dari depan Pendopo Mas Tumenggung Djogokarjo menuju Pantai Pancer Door.

 

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memimpin langsung tradisi Mlaku Suran bersama unsur Forkopimda. Turut membaur bersama ratusan peserta lain para pimpinan perangkat daerah. Layaknya napak tilas perjalanan para pendahulu, rombongan Mlaku Suran melintasi jalan menuju pantai sepanjang kurang lebih 3 km.

 

“Terimkasih kepada masyarakat yang mengikuti kegiatan mlaku suran ini, mari kita awali tahun baru Islam ini dengan tirakatan dan rasa syukur,” ungkap Mas Aji, Selasa (18/06/2023).

 

Memasuki tahun baru 1445 H Mas Aji berharap semuanya mendapatkan kesehatan, kelancaran serta dikabulkan hajat dan cita-cita. Demikian juga masyarakat dan bumi Pacitan akan selalu mendapat kebahagiaan ketentraman serta jauh dari musibah.

 

Mlaku suran ditutup dengan doa akhir tahun dan awal tahun dilanjutkan makan bersama. Mlaku suran sendiri merupakan tradisi masyarakat Pacitan yang sudah ada sejak dahulu dalam menyambut Satu Muharam atau Satu Suro.

 

“Memang tradisi mlaku malam satu suro ini sudah ada sejak simbah-simbah dahulu. Biasanya semalaman di pantai dan baru pulang pagi menjelang subuh,” tutur Mbah Nur, salah seorang warga Pacitan.

 

Usai mengikuti kegiatan mlaku suran, Bupati Pacitan melanjutkan acara menyongsong Satu Muharam di Masjid Apung dengan menggelar doa bersama tahlil dan maulidul rosul serta menghadiri acara bakar ikan di acara festival nelayan di Dermaga Tamperan.

Ayo! Dukung PN Pacitan Menjadi Pelayan Masyarakat Terbaik Nasional

Kabar baik kembali tersiar di Pengadilan Negeri Pacitan yang dipercaya mewakili Pengadilan Tinggi Surabaya Kategori Kelas II dalam penilaian Video PTSP Tingkat Nasional. Ayo masyarakat Kabupaten Pacitan dukung PN Pacitan supaya mendapat predikat terbaik dan terfavorit.

Caranya, Klik “Like, Subscribe, Komen dan Share” link, https://www.youtube.com/watch?v=MivuLcEv1fE dan jangan lupa juga kasih bintang 5 serta komentar di google maps kami https://goo.gl/maps/qqrFwyLKeMMS9C6k7

Pengadilan Negeri Pacitan

Pengadilan Negeri Pacitan

Enggan Lupakan; Bupati Istiqomah Ziarah Cikal Bakal Bupati Pacitan

Setiap perhelatan Hari Jadi Pacitan (Hajatan) selalu menyimpan makna pada setiap rangkaian kegiatannya bagi seluruh lapisan masyarakat. Begitu juga untuk para pendahulu, mereka berjasa bagi perjalanan Kabupaten Pacitan yang semakin madani ini.

Mengingat jasa tersebut, Bupati Pacitan Indartato beserta jajaran istiqomah melaksanakan Ziarah Makam Cikal Bakal Bupati Pacitan yang dilaksanakan di Makam Kanjeng Jimat, Setroketipo dan Notopuro. Hari ini, (18/02/2020).

Bupati Pacitan Indartato kelar ziarah menyampaikan, hal tersebut adalah bentuk rasa hormat kepada para pendahulu, sembari memohon kan ampun supaya dan tetap diterima di sisi Alloh. “Kita memohon kepada Allah, juga supaya generasi penerus bisa melanjutkan perjuangan-perjuangan beliau agar Pacitan lebih baik lagi,” kata Bupati.

Penghormatan tersebut juga dilakukan kepada para keluarga dan ahli waris pendahulu tersebut, caranya dengan selalu mengundang dan melibatkan mereka pada setiap kegiatan penting Kabupaten Pacitan. “Minimal setiap kegiatan Hajatan kita undang,” pungkas Bupati. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Gerabah Purwoasri; Kental Nilai Seni Dan Sejarah

Keterampilan Surati dan sebagian besar perempuan di Dusun Gunung Cilik, Purwoasri, Kebonagung, dalam menciptakan kerajinan gerabah menyimpan nilai seni dan sejarah, jemari terampilnya terlatih sejak mereka masih belia, diturunkan dari orang tuanya secara turun temurun.

“Saya sejak kecil kelas 2 SD sudah belajar membuat gerabah,” kata Surati saat ditemui di rumahnya, hari ini (31/012020). Pengakuan tersebut secara tidak langsung menunjukan bahwa keterampilan yang dimiliki perempuan di Gunung Cilik tidak perlu dipertanyakan.

Tanah sebagai media utama dalam membuat gerabah harus memenuhi standar, selanjutnya berbagai campuran lain dimasukkan dengan komposisi tertentu, hasilnya gerabah yang yang dihasilkan dari Gunung Cilik memiliki kualitas tinggi yang tidak akan lekang oleh waktu.

Termasuk pada proses finishing dilakukan dengan ketelatenan tinggi untuk menjaga kualitas, baik pengecatan untuk jenis pot dan vas bunga. Termasuk proses pembakaran dengan jenis kayu tertentu menciptakan kematangan sempurna ditandai warna merah.

Gerabah, satu kerajinan tradisional di masa kini tetap elok meskipun bersanding dengan barang elektronik di ruang minimalis, atau diantara porselen mahal di meja makan dan di dapur. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)

Sentono Genthong Destinasi Terbaik se-Jatim

East Java Culture and Tourism  Award 2019 menobatkan Sentono Genthong menjadi destinasi wisata alam terbaik III se-Jawa Timur.

Anugerah tersebut diserahkan Gubernur Jawa timur Khofifah Indar parawansa kepada Bupati Pacitan Indartato, Jumat kemarin (06/12/19) di Harris Hotel and Conventions Surabaya.

Secara nyata capaian tersebut semakin mematangkan pariwisata Pacitan di kancah regional. “Kami akan terus meningkatkan pariwisata demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Indartato.

Indartato juga mengapresiasi capaian tersebut, semua dapat diraih karena buah dari usaha yang dilakukan. Ia berharap sektor wisata benar-benar dikembangkan secara menyeluruh.

“Semoga dengan penghargaan ini bisa memotivasi dalam rangka memaksimalkan semua potensi pariwisata kita,” tambah Indartato. (DiskominfoPacitan).