Status gizi merupakan aspek penting untuk menentukan apakah ibu yang sedang hamil dapat melewati masa kehamilannya dengan baik dan tanpa ada gangguan. Status gizi ibu hamil haruslah normal, karena ketika ibu hamil tersebut mengalami gizi kurang atau gizi berlebih akan banyak komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dan berdampak pada kesehatan janin yang dikandungnya.
Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK), anemia berisiko menurunkan kekuatan otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi persalinan, perdarahan, kematian janin (keguguran), prematur, lahir cacat, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) bahkan kematian bayi.
Di kabupaten Pacitan, prevalensi ibu hamil KEK tahun 2020 sebesar 1293 kasus (18,34%) sedikit turun dibanding tahun 2019 sebesar 1348 kasus (18,65%). Sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil tahun 2020 sebesar 1110 kasus (15,75%) meningkat jika dibandingkan tahun 2019 sebesar 938 kasus (12,98%).
Agar ibu hamil dapat melalui kehamilannya dalam kondisi sehat dan melahirkan bayi normal atau tidak berisiko stunting, perlu dilakukan langkah-langkah yang mendukung upaya melalui pendampingan ibu hamil KEK dan anemia oleh kader.
“Penyelenggara kegiatan pendampingan Pencegahan Stunting ini adalah kolaborasi antara program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan program KGM. Secara teknis pendamping (Kader Posyandu) mendapatkan bimbingan dari tenaga kesehatan yaitu tenaga gizi dan bidan, sedangkan cara pendekatan ibu hamil dan keluarga atau lingkungannya mendapatkan bimbingan dari tenaga promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.” ucap Nur Hastuti, Kasi Kesga dan Gizi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan.
Dinkes juga mengharapkan dari sekian banyak ibu hamil di Kabupaten Pacitan dapat terpantau, terlaporkan dan mendapatkan penanganan secara tepat. Selain itu, masyarakat juga makin tahu masalah dalam kehamilan, kebutuhan gizinya, dan ibu hamil melahirkan bayi normal atau tidak berisiko stunting.
Sasaran pelaksanaan kegiatan adalah seluruh kader pendamping ibu hamil KEK, Anemia dan bidan desa pendamping berasal dari 24 Puskesmas yang dibagi menjadi 2 hari, yakni Senin (08/11) sampai dengan Selasa (09/11), bertempat di Ruang Pertemuan UPT Kelautan Perikanan Pelabuhan Tamperan Pacitan.
Sesuai dengan Visi Misi Bupati, yakni menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dengan cakupan dan pemerataan jangkauan pelayanan di masyarakat, sehingga sangat diperlukan adanya peningkatan mutu sumber daya kesehatan yang mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
(DinkesPacitan/DiskominfoPacitan).
WhatsApp chat