Longsor yang kerap terjadi di ruas Tegalombo Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan nampaknya masih akan berlangsung lama. Jalur yang menghubungkan Pacitan-Ponorogo itu masih memungkinkan longsor karena kondisi tanah tebing yang belum stabil
Seperti disampaikan Kasi jalan Badan Pemeliharaan Jalan (BPJ) Jatim Budi Hari Santosa, kontur tanah di wilayah tersebut didominasi butiran bebatuan. Sehingga, jika tanah mengalami rekahan dan teraliri air, rentan guntur. Terlebih, menurut Budi, awal proses pelebaran jalan diwilayah Tegalombo dibeberapa titik menggunakan tekhnik peledakan.

Karena kuatnya getaran akibat ledakan, tanah disekitar bergerak sehingga menjadi tidak stabil. Ditambah, intensitas hujan beberapa waktu terakhir cukup tinggi, Katanya.

Keterangan itu disampaikanya menjawab pertanyaan masyarakat dalam program acara spirit pagi di Radio Suara Pacitan, Rabu (11/01). Warga berharap, peristiwa tahunan itu segera tertangani. Mereka beralasan, jalur tersebut sangat vital karena menjadi akses utama yang menghubungkan Pacitan-Ponorogo.

Budi Hari Santosa menambahkan, kondisi seperti ini sebenarnya sudah dipridiksi sebelumnya. Dan masih mungkin terjadi hingga beberapa tahun kedepan. Guntur atau longsor akan berhenti jika sudah sampi ke posisi tanah yang sudah mapan.

Seperti diketahui, jalur Pacitan-Ponorogo ruas Desa Ngreco Kecamatan Tegalombo menjadi titik paling sering terjadi longsor. Selain longsor ukuran sedang juga longsor besar. Bahkan, ada yang sampai menutup badan jalan. Sebagai antisipasi pihak BPJ telah menyiapkan dua alat berat yang ditempatkan di Desa Gedangan dan Desa Ngreco jika sewaktu waktu terjadi longsor. (Riz)

There are no comments yet.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked (*).

WhatsApp chat