Selamat memperingati Hari Krida Pertanian!

Pemerintah Kabupaten Pacitan Mengucapkan :Selamat memperingati Hari Krida Pertanian!

Mari merayakan prestasi dan dedikasi para petani dalam menyediakan bahan pangan bagi kita semua.

Terima kasih atas usaha para petani yang menghubungkan kita dengan alam dan memastikan ketahanan pangan.

Selamat Hari Krida Pertanian yang penuh semangat!

Bupati Aji Kukuhkan Satlinmas Sudimoro

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengukuhkan anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Desa se-wilayah Kecamatan Sudimoro. Pelantikan berlangsung di Balai Desa Sembowo Kecamatan Sudimoro, Rabu (21/06/2023).

Pengukuhan anggota Satlinmas juga dirangkaikan dengan sosialisasi Gempur Rokok Ilegal dari Kantor Bea Cukai Madiun. Turut hadir, Camat Sudimoro serta seluruh kades se Kecamatan Sudimoro.

“Panjenengan sudah resmi dikukuhkan, sudah ada Perbupnya. Harapannya semoga kedepan Pacitan semakin aman,” kata Bupati.

Pada kesempatan sebelumnya Mas Aji juga menghadiri sarasehan bersama para kader desa se-Wilayah Kecamatan Ngadirojo di Pantai Genting Desa Sidomulyo. (Pemkabpacitan)

BIG Segera Resmikan ‘Jogo Jagad’ Jadi Nama Gunung Bawah Laut Pacitan

Penantian masyarakat Pacitan soal nama baku gunung bawah laut di daerah itu terjawab. Badan Informasi Geospasial (BIG) akan segera meresmikan nama ‘Jogo Jagad’ sebagai nama gunung di perairan Kota 1001 Gua.

Ade Komara Mulyana, Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim dari Badan Informasi Geospasial (BIG), mengatakan penamaan ‘Jogo Jagad’ itu menanti Surat Ketetapan (SK) Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai.

“Itu diresmikan akhir bulan ini. Namanya, Jogo Jagat dan SK kita targetkan akhir bulan ini dan masih proses SK-nya,” kata dia, saat konferensi pers acara ‘International Training On Toponymy’, di Kuta, Badung, Bali, Senin (19/5).

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyambut positif kabar tersebut. Meski belum mendapat informasi resmi, namun dirinya bersyukur temuan tonjolan rupa bumi di Pacitan akhirnya memiliki nama.

“Alhamdulillah, akhirnya gunung bawah laut di wilayah kita punya nama,” ucapnya dikonfirmasi detikJatim, Rabu (21/6/2023).

Selain rasa syukur, Mas Aji juga menyimpan harapan. Sesuai filosofinya pada namanya, gunung bawah laut ‘Jogo Jagad’ diharapkan menjadi simbolisasi penjagaan dunia dari marabahaya serta bencana.

“Nama tersebut sesuai dengan doa kita bersama. Artinya menjaga jagat, khususnya jagat Pacitan,” papar tokoh yang hobi berselancar itu.

Sebelumnya, Pemkab Pacitan mengusulkan nama ‘Jogo Jagad’ untuk gunung bawah laut di perairan Kota 1001 Gua. Itu menyusul permintaan dari BIG agar pemangku wilayah mengusulkan nama untuk objek yang muncul dari dasar laut itu.

Usulan itu sendiri telah disampaikan Bupati Indrata Nur Bayuaji saat pertemuan virtual beberapa waktu sebelumnya. Pemilihan nama pun diperoleh setelah melalui konsultasi dengan sejumlah pihak.

Untuk diketahui, gunung bawah laut ditemukan di perairan Pacitan. Posisinya 200 kilometer barat daya Kota 1001 Gua. Gunung bawah laut itu memiliki ketinggian 2.300 meter dari dasar laut sedalam 6.000 meter.

Gunung dimaksud memiliki garis tengah sekitar 10 km. Sedangkan puncaknya antara 3 hingga 4 kilometer dari permukaan air. Sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda vulkanis dari gunung bawah laut Pacitan. (Pemkabpacitan)

 

Bersama Murid SD Mas Aji Turun ke Jalan Flashmob Tari Kethek Ogleng

Ratusan murid SDN 2 Baleharjo turun ke jalan. Bukan untuk menggelar demonstrasi namun para siswa ini sedang menggelar aksi Flashmob menari Kethek Ogleng. Tarian masal kesenian asli Pacitan itu menjadi bagian dari acara Expo dan Unjuk Karya akhir tahun pelajaran 2022-2023 SDN 2 Baleharjo.

Istimewanya lagi, aksi tersebut juga diikuti Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Kapolres Pacitan AKBP Wildan Alberd serta Kepala Pengadilan Negeri Pacitan Edwin Budiono Marwiyanto. Expo dan unjuk karya akhir tahun juga diisi dengan panggung kesenian, serta pameran hasil karya siswa.

“Apresiasi untuk SDN 2 Baleharjo yang sudah menggelar acara yang luar biasa ini,” ungkap Mas Aji.

Bagi orang nomor satu di Pacitan itu, menjejakkan kaki di SDN 2 Baleharjo merupakan nostalgia. 25 tahun lalu di tempat yang sama Bupati Aji mengenyam pendidikan dasar.

“Banyak kenangan di SD ini dan yang paling teringat adalah kenangan jajanan sermier (kerupuk singkong) dan sambal,” kenangnya.

Kepada para pendidik dan tenaga kependidikan Mas Aji berpesan untuk bisa menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman bagi anak-anak. Bukan sekedar pemenuhan sarana dan prasarana namun juga menciptakan iklim sekolah yang familiar. Ada kedekataan antara guru dan murid serta menghindari bullying. (Pemkabpacitan)

Mas Aji Cek Pasar Pon; Stok Hewan Kurban Aman

Jelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji melihat langsung kondisi kegiatan jual beli di Pasar Hewan (Pasar Pon) Desa Manten, Pacitan. Pagi ini (21/06/22).

“Peternak tentu harus mendapat hasil yang maksimal, karena sudah sekian waktu merawat dengan baik,” kata Mas Aji.

Meski pihaknya memahami peternak di momentum ini tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya, lantaran adanya wabah berskala nasional belum lama ini.

Namun pemerintah optimis, dua kesempatan Pasaran Pon sampai pada Idul kurban masih berpotensi menguntungkan peternak, pedagang dan pembeli.

“Sebenarnya sebagian pembeli langsung ke peternak tanpa ke pasar, yang penting pesan saya jaga kesehatan ternak,” tambah Mas Aji.

Pada tahun ini ketersediaan hewan kurban di Pacitan untuk sapi 5.917 ekor, stok 2.717 ekor. Kambing dan domba siap potong sebanyak 25.000 ekor. Siap potong 6.000 ekor.  (Pemkabpacitan)

WhatsApp chat