Cermat; Arahkan Program Demi Peningkatan Ekonomi

Didalam teori pertumbuhan ekonomi terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan output perkapita dalam jangka tertentu. Sedang faktor harus dapat berinteraksi satu sama lain sehingga memicu pertumbuhan. Tak ayal jika hal tersebut dipahami oleh Bidang Nakertrans Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) Kabupaten Pacitan dalam meningkatkan perekonomian khususnya pasca pandemi dan kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan harga BBM akhir-akhir ini.

Fokus utamanya tetap pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan memaksimalkan berbagai pelatihan yang bisa menambah khasanah pengetahuan masyarakat, sehingga mereka dapat membuka lapangan usaha baru yang menjanjikan pundi-pundi rupiah.

Misalnya saja dengan tekun melatih warga Pacitan memaksimalkan biofarmaka yang melimpah bahannya. Memprosesnya menjadi bahan jadi yang berkualitas dan menyehatkan kemudian menjajakan produk handmade Pacitan tersebut baik di dalam maupun luar kota. “Keseluruhan ada 21 paket pelatihan bersumber DBH CHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) juga menjahit, merakit baja ringan, pakan ternak dan prosesing,” kata Priyono Kepala Bidang Nakertrans, Disdagnaker, Kemarin (16/11).

Sementara DBH CHT memang diperuntukkan bagi daerah penghasil cukai dan tembakau untuk mewujudkan prinsip keadilan dan keseimbangan dalam pengelolaan APBN. Sehingga pada realisasi anggarannya Bidang Nakertrans juga menjalankan program tersebut kepada masyarakat yang menghasilkan produk cukai maupun tembakau di 12 kecamatan.

Kembali pada teori ekonomi, melalui pelatihan dan pendampingan oleh Bidang Nakertrans faktor-faktor yang saling berkaitan dalam jangka menengah dan panjang akan tersebut nantinya dapat saling berkaitan dan memunculkan pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Pacitan. Ini tentu seirama dengan Teori Neoklasik dengan 3 komponen pentingnya yakni tenaga kerja, modal dan teknologi.

Sejalan dengan visi dan misi Bupati Indrata Nur Bayuaji untuk seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan yang bahagia dan sejahtera. Karena bidang ini juga melakukan berbagai inovasi diantara pasca pandemi dan kebijakan BBM dengan bentuk program Padat Karya berwujud rabat jalan di 6 titik desa.

Secara gamblang, keputusan tersebut selain untuk mendukung akses desa, Supriyono mewakili Bupati juga berkomitmen membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Pacitan. “Kita berhasil mempekerjakan puluhan masyarakat selama 18 hari, sementara untuk panjangnya ada yang 300 meter dan 600 meter,” tagas dia kemarin (16/11).

Sementara itu Job Fair yang selalu rutin digelar Pemkab Pacitan sempat vakum oleh pandemi kini berusaha digeliatian kembali oleh pemerintah, bertema pertanian bersama pihak lain, bidang Nakertrans kemarin memaksimalkan gedung Gasibu Swadaya untuk menjajakan produk unggulan Pacitan. “Di kesempatan itu kita juga me-launching web resmi pemerintah ayotumandang.pacitankab.go.id,” tegasnya. (PemkabPacitan).

Bupati Indrata Nur Bayuaji saat meninjau stand bazar UMKM di Gedung Gazibu.

Pemkab Pacitan Tanggung Biaya Pengobatan Korban Luka Akibat Batu Jatuh

Hujan yang terjadi di wilayah Desa Gegeran, Kecamatan Arjosari, Pacitan menyebabkan tebing longsor dan sebuah batu berukuran besar menggelinding dan menimpa rumah warga Desa Gegeran, Kecamatan Arjosari.  Musibah itu merusak 3 rumah warga. Tidak itu saja, 1 mobil dan 2 motor ikut hancur. Seorang penghuni mengalami patah tulang.

Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko mengatakan proses pemecahan batu dilakukan hari ini. Pembersihan melibatkan alat berat berupa breaker (pemecah).

“Alat berat berupa breaker sudah di lokasi,” terang Erwin, Selasa (15/11/2022) siang.

Kondisi korban luka, lanjut Erwin, juga menjadi perhatian pemerintah daerah. Hal itu menyangkut biaya perawatan korban luka. Warga bernama Yayan yang mengalami patah tulang saat ini menjalani perawatan di RSUD dr Darsono.

“Untuk biaya perawatan korban luka ditanggung pemerintah daerah,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, batu sebesar truk itu jatuh pukul 19.25 WIB, Minggu (13/11/2022). Sebelumnya hujan deras mengguyur kawasan itu selama 2 jam lebih.

Benda padat berbentuk lonjong itu meluncur hingga menghancurkan rumah di bawahnya. Penghuni yang baru pulang kerja pun mengalami cedera pada bagian tangan dan bahu.

Bongkahan lantas menggelinding hingga menyeberangi jalan raya. Batu baru berhenti setelah menghantam hunian milik Agus dan Susiri di seberang jalan. Rumah berikut mobil yang terparkir juga ikut rusak. (pemkab Pacitan)

Berhasil Raih WTP 9 Kali Beruntun Pemkab Pacitan Diganjar Penghargaan Dari Pemerintah RI


Pemerintah Kabupaten Pacitan kembali mendapatkan penghargaan dari Pemerintah RI. Kali ini penghargaan diberikan kementerian Keuangan RI atas torehan prestasi Kabupaten Pacitan memperoleh opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK RI 9 tahun berturut-turut.

 

Seperti diketahui, Kabupaten Pacitan sudah 11 kali memperoleh opini WTP.  9 diantaranya diterima kabupaten berjuluk Paradise Of Java ini secara beruntun. Pertama kali Kabupaten Pacitan memperoleh opini WTP untuk pemeriksaan Tahun Anggaran 2010. Selanjutnya 2011 kembali dapat opini WTP. Tahun 2012 Kabupaten Pacitan mendapat opini WDP, kemudian mulai Tahun Anggaran 2013 sampai 2021 berturut-turut mendapat opini WTP.

Penyerahan penghargaan dari Pemerintah pusat ini diserahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan diterima langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji  di Hotel Bumi Surabaya, hari ini, Senin (14/11/2022).

“Matur suwun , penghargaan ini bukan untuk saya pribadi, tapi untuk Pacitan yang sejahtera dan bahagia. Dengan penghargaan ini semoga menjadi pelecut menuju Pacitan yg lebih baik. “, ungkap Bupati Pacitan usai menerima penghargaan.

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) merupakan penilain tertinggi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Atas Laporan Keuangan Instansi Pemerintah. (prokopim Pacitan/ Pemkab Pacitan)

 

Ayo Piknik Ke Pacitan

Sebagai seorang pemimpin daerah, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji ternyata juga piawai mempromosikan pariwisata Pacitan. Bukan main-main, orang nomor satu di Pacitan itu memperkenalkan kabupaten berjuluk Paradise of Java ini sebagai daerah yang layak untuk menjadi destinasi wisata kepada para inspektur daerah kabupaten/kota se-Jawa Timur.

“Ke Pacitan tanpa piknik itu sangat disayangkan karena banyak obyek wisata, seni dan tradisi di Pacitan,” kata Bupati, disela sambutan saat membuka Seminar dan Rakorwil Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIP) Jatim, Kamis (10/11/2022).

Kehadiran peserta seminar dan rakorwil APPI se jawa timur ini menjadi kesempatan bagi Mas Aji untuk mengenalkan Pacitan lebih dalam. Bahkan, promosi Bupati muda ini terasa lengkap dengan diputarnya video pariwisata Pacitan serta persembahan tarian khas Pacitan Kethek Ogleng.

“Pacitan ini adalah daerah tujuan, jadi ke Pacitan itu ada dua kemungkinan karena memang ada tujuan atau keblasuk (kesasar),” guraunya.

Namun demikian itu lanjut Bupati, mengenal Pacitan itu harus lengkap. Untuk itu Mas Aji minta para tamu untuk membuktikan langsung keindahan pesona Pacitan. “Kabarkan berita indah tersebut kepada keluarga, saudara dan handai taulan sehingga saat datang lagi ke Pacitan sudah dengan tujuan yakni, untuk berwisata.” jelas Mas Aji.
Seminar dan Rakorwil APIP Jatim diikuti semua Inspektorat kabupaten dan kota se-Jawa Timur. Melalui kegiatan ini diharapkan profesi auditor internal bisa meningkatkan profesional dan kompetensi sehingga bisa mewujudkan visi dari auditor internal sendiri. Seminar mengambil tema “Peran APIP dalam Implementasi Manajemen Resiko”. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

 

Usulkan KH Hamid Dimyati Menjadi Pahlawan Nasional

Pemerintah Kabupaten Pacitan secara bertahap memproses salah satu putra terbaik Pacitan untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Sosok tersebut adalah KH Hamid Dimyati, generasi ke-4 dari pendiri Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan.

 

Hal tersebut disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat memberikan amanat dalam upacara bendera dalam rangka Hari Pahlawan di Halaman Pendopo, Kamis (10/11/2022).

 

“Pada momentum hari pahlawan 10 November ini pemerintah Kabupaten Pacitan bersama ahli waris melalui Gubernur Jawa Timur akan mengusulkan beliau sebagai tokoh pahlawan nasional,” kata Bupati.

 

KH Hamid Dimyati merupakan ulama yang gigih berjuang mempertahankan kemerdekaan. Beliau wafat secara tragis oleh keganasan PKI 1948. KH Hamid Dimyati gugur saat perjalanan bersama 14 santri pengawalnya di hutan Trawas Dusun Ngrejo Desa Hargorejo Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri. Jenazahnya diangkat dari sebuah lubang tanah (luweng) setelah pasukan Siliwangi berhasil menumpas PKI

 

“Sebagai penghormatan atas pengorbanan KH Hamid Dimyati telah diabadikan menjadi nama ruas jalan di Pacitan,” imbuhnya. (prokopim Pacitan/Pemkab Pacitan)

WhatsApp chat