Betapa terkejutnya Trisna Avi Listyaningrum. Saat mengetahui bahwa kandungan limbah udang yang bau menyengat di desanya ternyata mengandung Kitin, sebuah polisakarida struktural yang digunakan untuk menyusun eksoskeleton dari arthropoda.

Lantas Trisna berangan-angan, akankah ini adalah tonggak sejarah bagi umat manusia, bahwa perikanan akhirnya benar-benar berkaitan dengan pertanian, sembari terbayang lanskap Pacitan yang subur dan indah.

“Saya bawa air limbah udang itu ke Laboratorium Kampus, ternyata mengandung Kitin. Pupuk organik manapun tidak ada kandungan itu,” kata dia saat mampir di Diskominfo Pacitan, (11/04).

Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta itu lantas lebih serius melakukan risetnya, limbah bau dari Desa Hadiwarno dan Sidomulyo tersebut setelah ia campur dengan kotoran kambing (Srintil) dan bakteri anaerob lalu ia fermentasi.

hasilnya diluar dugaan, limbah tersebut nyatanya dalam satu liter kaya akan nitrogen, kalium, fosfor dan tentu kitin. Dengan komposisi 180 Liter limbah udang, 20 Kilogram Srintil dan 30 sampai 50 tetes bakteri anaerob.

“Tapi sayang, masyarakat di Pacitan sementara belum bisa menikmati langsung hasil ini, karena kesibukan saya di Yogyakarta,” ungkap anak pertama dari pasangan Sulistiyono dan Ruminatun tersebut.

Terang saja event Pekan Kreativitas Mahasiswa dari Kemendikbud memberi reward gadis yang hobi jalan-jalan itu uang pembinaan sebesar Rp. 8Juta. Merasa harus terus bergerak Trisna lalu menggandeng 2 orang sahabatnya untuk membantunya dalam sebuah tim kecil. Berkat kerja keras dan keikhlasan doa, Tuhan menasbihkan Trisna dan tim memperoleh Juara Harapan 1 PIMTANAS PTMA, kemudian Juara 1 UTU Awards.

“Yang terakhir kami berhasil menjadi Juara 1 ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair 2022,” terangnya.

Ternyata kini tengah berusaha kembali mengharumkan nama Pacitan dan merah putih di gelaran bergengsi berskala Internasional “World Young Innovation Exhibition” di Kuala Lumpur.

namun dibalik paras khas gadis Jawa, seorang Trisna terpenting adalah nilai kemanfaatan atas temuannya ini. Acapkali dialektikanya bersama tim liputan @pemkabpacitan mengisyaratkan petani dan petambak udang yang sejahtera.

“Mohon doa dan dukunganya di ajang Internasional yang akan saya ikuti nanti. Karena saya harus datang langsung ke Kuala Lumpur,” tambah Dia yang ternyata berulang tahun pada minggu keempat bulan april nanti. (pemkabpacitan).

WhatsApp chat