Banjir Batu; Utamakan Akses Jalan Dan Bronjong

Musim hujan datang diikuti ribuan buntut panjang keberkahan bercocok tanam, melimpahnya stok air bersih dan sumber, menghijaukan kembali lahan gundul bahkan munculnya bencana alam longsor, banjir, meluapnya bantaran sungai dan lainnya.

Jauh disana 22 kilometer utara kota Kabupaten, di Desa Karanggede Kecamatan Arjosari Pacitan, tidak kurang dari 23 Kepala Keluarga tempat tinggalnya terancam oleh material banjir batu. Longsoran seluas lebih dari 10 hektar terjadi di hulu sehingga material longsoran terangkut air hujan. Licin dan kotor saat musim hujan sementara berdebu dan gersang saat kemarau.

Bentangan pemukiman, persawahan, jalan, serta aliran sungai itu, kini menjadi hamparan batu. Hujan selalu menyisakan waspada dan rasa tak aman warga setempat. Melihat realita kiriman banjir batu.

Jumat lalu (19/11) Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono bersama Sekretaris Dinas PUPR Suparlan, ditemani Sekretaris Desa Muhammad Darussalam meninjau lokasi banjir batu. “Sesuai arahan Bapak Bupati, kami membuka akses jalan penghubung Desa Karangrejo dan Karanggede yang sudah kami laksanakan, serta pemberian kawat bronjong dan memantau pemukiman warga supaya tidak tergerus oleh erosi,” terang Suparlan.

Timbunan material batu yang saat ini menutupi akses fasilitas umum menurut Kapolres harus mendapatkan perhatian khusus dan segera ditangani Pemerintah Daerah. Dalam hal ini Dinas PUPR telah bekerja sama dengan pelaksana pembangunan Bendungan Tukul sejak satu minggu lalu.

Alat berat berupa Excavator dan Wheel Loader disiagakan di dekat lokasi agar setiap saat bisa dioperasikan ketika datang banjir batu yang mengurus bibir sungai. (PUPRPacitan/DiskominfoPacitan).