Sambangi OPD, Bupati dan Wakil Bupati Berharap  Periode Singkat Dapat Berjalan Optimal Untuk Melayani Masyarakat

Dihari pertama berdinas, Bupati dan Wakil Bupati Pacitan  Indrata Nur Bayuaji dan Gagarin melakukan kunjungan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Beberapa lembaga layanan publik menjadi sasaran kunjungan pasangan kepala daerah hasil pilkada 2020 itu.
Diantaranya, Sekretariat Daerah, Diskominfo, Bappeda, LPPL  Radio Suara Pacitan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Bapenda, BPKAD,  Satpol PP, serta BKPPD. Tidak hanya itu, bupati yang baru sehari dilantik itu juga mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah raga dan yang terakhir mengunjungi Dinas Kesehatan.
Gebrakan ini semakin menarik lantaran Aji dan Gagarin memang tidak mematok program kerja, 100 hari pertama dan seterusnya. “Kita langsung action begitu saja, Intinya, periode ini Cuma sampai 2024 jadi harapan kami waktu yang singkat ini dapat dimanfaatkan secara optimal,” kata Mas Aji sapaan akrab Bupati.
Kunjungan bupati  dan wakil bupati ke lembaga layanan publik bukan tanpa alasan. Pelayanan umum menjadi perhatian karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Seperti Rumah Sakit Umum Daerah Pacitan, bupati berharap kualitas dan pelayanan semakin ditingkatkan. Sebagai fasilitas kesehatan milik pemerintah, RSUD dr. Darsono harus menjadi sentra pelayanan kesehatan yang mumpuni di Kabupaten Pacitan.
“Kita harus jujur bahwa perkembangan (RSUD dr. Darsono Pacitan) memang ada, dari sisi bangunan dan sebagainya InsyaAllah kita akan meningkatkan diri. Disisi lain kita akui juga masih ada kekurangan yang harus kita perbaiki,” lanjut Bupati.
Sementara itu Bupati sendiri ketika ditanya awak media mengaku belum ada evaluasi terhadap kunjungan singkatnya tersebut. Kunjungan atau pertemuan yang lebih serius dipastikan akan terjadwalkan untuk benar-benar memaksimalkan pengabdian singkat tersebut.
Di kesempatan yang sama Wakil Bupati Pacitan Gagarin menambahkan konsolidasi internal yang mereka lakukan itu dapat menjadi akselerasi masa kerja, sehingga harapan ketika kampanye yakni perbaikan di seluruh bidang dapat benar-benar terealisasi.
“Ternyata ada semangat untuk kemajuan pelayanan (kesehatan) ini terbukti dari waktu ke waktu ada peningkatan sarana dan prasarana, proses ini telah berjalan sehingga ada peningkatan akses layanan dan jangkauan kepada masyarakat,” tambah Wabup (27/04). (bd/frd/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan/HumasPacitan).

Silaturahmi Bertemu Tokoh Masyarakat

Masa pengabdian Indartato-Yudi Sumbogo pasangan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan periode 2016-2021 tinggal menghitung hari. Secara resmi pasangan yang telah memimpin kota berjuluk Paradise of Java itu akan berakhir Minggu 4 April 2021. Menjelang paripurna sebagai kepala daerah, Indartato bersama Yudi Sumbogo menggelar silaturahmi dengn tokoh masyarakat Pacitan.
“Jangan berkecil hati pak In pak Bogo, jabatan dinas boleh berakhir tapi jabatan Dimas (Di Masyarakat) sudah menunggu”, kata Aris Mashudi mewakili tokoh masyarakat, Kamis (01/04).
Sesepuh yang juga ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pacitan itu minta Pasangan Indartato dan Yudi Sumbogo tetap mengabdikan diri untuk kemaslahatan. Pengabdian dimasyarakat lebih mulia dan akan berlangsung sampai akhir hayat. Aris Mashudi yakin, masyarakat dapat merasakan hasil dari kepemimpinan pasangan Bupati Indartato dan Wakil Bupati Yudi Sumbogo. Terlebih kepada bupati Indartato yang sudah 10 tahun mengabdi.
“Terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya, semua itu tak lain demi kesejahteraan masyarakat Pacitan”, kata Bupati Indartato.
Bupati dua periode itu tidak menampik jika sepuluh tahun kepemimpinanya masih ada kekurangan. Memaknai filosofi ikan jika busuk dari kepala, Indartato mengakui segala kekurangan adalah tanggungjawabnya. Dia berharap kedepan bersama pemimpin baru Pacitan akan lebih baik.
“Intinya baik yang kita lakukan atau pimpinan yang akan datang dapat membuat masyarakat Pacitan bisa Gemuyu (bahagia)”, imbuh Wakil Bupati Yudi Sumbogo.
Silaturahmi Bupati dan Wakil Bupati Pacitan dengan tokoh masyarakat diikuti para sesepuh serta ulama mewakili masyarakat Pacitan. Hadir mantan Wakil Bupati Pacitan sekaligus mantan ketua DPRD Soedjono, soetopo, KH Burhanudin HB pengasuh Ponpes Alfatah Kikil Arjosari, KH Faqih Sujak, KH Sodiq Sujak, KH Abdullah Sajad serta tokoh dan sesepuh lainya. (HumasPacitan/Diskominfo)

Haornas; Senam Bersama Dengan Protokol Kesehatan Ketat

Momentum Hari Olahraga Nasional (Haornas) dimanfaatkan Pemda Pacitan dengan menggelar olahraga bersama dengan protokol kesehatan, hal ini karena dengan rajin berolahraga bisa membuat tubuh sehat sekaligus mempunyai daya tahan tubuh kuat.

Kegiatan itu dilaksanakan di Stadion Pacitan (09/09) dengan melakukan senam bersama, untuk menyemarakan kegiatan tersebut Bupati Pacitan Indartato yang berkesempatan hadir membagikan sepeda kepada peserta terbaik yang mengikuti senam. Selain itu satu sepeda juga diserahkan Bupati kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan yang ia lontarkan.

“Hari ini adalah Hari Olahraga Nasional sekaligus bertepatan dengan hari lahir putra terbaik Pacitan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Pertanyaannya kapan hari dan pasaran Pak SBY?,” ucap Bupati yang disambut riuh peserta.

Di Kesempatan itu Indartato juga berharap melalui olahraga masyarakat Pacitan bisa mengembangkan dirinya, sehingga berprestasi serta mengharumkan nama baik Kabupaten Pacitan baik ditingkat Provinsi maupun Nasional.

“Semua yang berprestasi pasti mendapat apresiasi dari pemerintah,” katanya yang sebelumnya berkesempatan menyerahkan penghargaan terhadap atlet berprestasi dari cabang olahraga Bridge dan Panahan. (budi/anj/alazim/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Menilik 5 Desa di Tulakan

Disela-sela padatnya aktivitas sebagai Bupati sekaligus Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Kabupaten Pacitan, Indartato menyempatkan diri menilik masyarakat di 5 Desa di Kecamatan Tulakan (01/09).

Kunjungan kerja tersebut harus dilakoninya sebagai sarana memperoleh masukan dari para kepala desa dan masyarakat, utamanya untuk memaksimalkan birokrasi dan pembangunan di Kabupaten Pacitan.

Indartato di Desa Ngile, Gasang, Kalikuning, Bubakan dan Losari kemarin itu juga berikan apresiasi kepada masyarakat dan pemdes yang telah berupaya keras mengendalikan pandemi Covid-19. “Jangan lupa menerapkan protokol kesehatan melalui 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak).

Mendekati akhir masa jabatan di periode kedua, ia menyampaikan terimakasih terhadap dukungan masyarakat. Indartato juga mengajak untuk berpartisipasi aktif terhadap pesta demokrasi Desember mendatang disamping tetap aman, lancar dan terkendali. Sesuai nama harum Kabupaten Pacitan yang Adem, Ayem dan Tentrem. (DiskominfoPacitan).

TIMES Indonesia Anugrahi Indartato Positif News Maker

Dari ratusan bahkan ribuan tokoh di Indonesia Bupati Pacitan Indartato terpilih sekaligus memperoleh penghargaan dari TIMES Indonesia. Media baru berplatform digital yang mengusung warna positif tersebut menobatkan bupati dua periode itu dalam Kategori Positif News Maker.

Dari jejak digital utamanya di tahun 2019, Indartato terbukti selalu meninggalkan berbagai pemberitaan di banyak media secara baik, hal tersebut ternyata dicermati oleh manajemen TIMES Indonesia.

“Tidak semua mendapat penghargaan atau sertifikat ini, tergantung sejauh mana tokoh tersebut mengisi konten digital,” kata Bambang Irwanto Jenderal Manager Wilayah Madiun Raya, siang ini (05/08) di ruang Peta Kantor Bupati Pacitan.

Penyerahan penghargaan tersebut tidak lepas dari hubungan pemerintah terhadap media,  tanpa terkecuali TIMES Indonesia yang memang sejak kemunculannya memilih segmentasi positif pada setiap judul yang diterbitkan. “Tapi harus tetap kritis lho, maksud positif adalah adanya solusi nyata pada setiap masalah yang disampaikan,” lanjutnya.

Menurutnya hal tersebut penting adanya, lantaran masyarakat dewasa ini kian jengah terhadap pemberitaan yang kebanyakan bernuansa negatif tanpa memberi penyelesaian. Beruntung terobosan tersebut berhasil, ditandai dengan rating pembaca yang terus menunjukkan peningkatan secara signifikan.

Usai penyerahan, Bupati Pacitan Indartato menyikapi gaya baru yang dipilih TIMES Indonesia harus tetap pada porsi sesungguhnya sebagai media, karena pada dasarnya masyarakat berhak tahu.

Disamping itu media mempunyai peran penting sebagai Paso Benggala pemerintah dan ruang edukasi bagi masyarakat. “Tanpa pilar demokrasi ke empat ini saya kira pemerintahan tidak akan berjalan dengan baik,” kata Bupati.

Sementara Kepala Diskominfo Pacitan Rachmad Dwiyanto dikesempatan yang sama mengatakan, media kurang tepat jika menutupi fakta negatif yang terjadi, asalkan bukan fakta yang dibuat-buat atau pun dibesar-besarkan. “Kritik kami butuhkan sebagai bahan evaluasi,” tambah Rachmad. (budi/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).