1 Pasien Dari Punung Negatif

Seorang pasien dari Kecamatan Punung hari ini dikabarkan sembuh dari Covid-19, hingga hari ini (30/08) Tim Gugus Tugas Penanganan  (TGTP) Kabupaten Pacitan merilis total kesembuhan meningkat menjadi 75 kasus.

Kesembuhan baru ini juga menambah persentase kesembuhan menjadi 89,3 persen dari total terkonfirmasi 84 kasus. Sedang total kasus dirawat oleh gugus sebanyak 6 pasien, 5 berada di Wisma Atlet, 1 di RSUD dr. Darsono, 1 kasus di Jakarta dan 2 kasus meninggal.

TGTP Covid-19 Kabupaten Pacitan kembali mewanti-wanti masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, sehingga persebaran virus dapat terkendali dan Pacitan menjadi zona hijau. (DiskominfoPacitan).

Pace; Tinggikan Volume, Kampanyekan Protokol Kesehatan

Tahun 2020 dunia berhadapan pada masa sulit akibat pandemi Covid-19, situasi tidak mengenakkan tersebut tak terkecuali menguji para entertainer di Kabupaten Pacitan. Mereka yang tergabung di Pacitan Audio Community Engineer (Pace) harus turun panggung, meringkas kabel dan menumpuk sound-sound mahal mereka selama berbulan-bulan.

Rasa kesal mungkin menghinggapi perasaan mereka di awal-awal, namun keinginan untuk bangkit justru lebih kuat. Mereka juga yakin, dengan patuh terhadap anjuran pemerintah melalui protokol kesehatan lah jawaban terbaik dalam situasi sulit seperti ini.

Maka, lahirlah satu momentum Sosialisasi Pelaksanaan Event Sesuai Protokol Kesehatan. Kegiatan ini digelar di lapangan Desa Kembang bertajuk Nguntir Bareng Tombo Kangen Jatim Bermasker, Pacitan (30/08) dan dihadiri oleh Bupati sekaligus Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan Indartato bersama jajaran.

Selain unjuk power Sound System, anggota Pace tersebut juga membagikan masker gratis kepada masyarakat Pacitan. Lebih dari itu, Pace mengaku bercita-cita menjadi garda terdepan dalam penerapan protokol kesehatan pada setiap event apapun melalui mekanisme 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak).

Langkah itu jelas diapresiasi Bupati, upaya nyata yang dilakukan Pace sangat meringankan beban pemerintah, mengingat masyarakat sepenuhnya belum sadar akan pentingnya protokol kesehatan. Alhasil hingga kini penambahan kasus acap kali masih terjadi, zona hijau pun sebatas mimpi.

Begitu juga dengan lahirnya Peraturan Bupati Nomor 70 Tahun 2020, langkah tersebut tidak lain merupakan upaya pemerintah dalam rangka melindungi seluruh masyarakat di Kabupaten Pacitan. “Mohon maaf. Selama ini kami banyak membatasi, namun semua itu hanya untuk kebaikan bersama,” ujar Bupati. (budi/alazim/rch/tika/DsikominfoPacitan).

Arjowinangun Kompak; Karantina Berakhir

salah seorang petugas membuka portal di Lingkungan Barang Arjowinangun, Pacitan.

Setelah menjalani karantina wilayah hasil dari keputusan Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Pacitan lantaran merebaknya kasus Covid-19 di Lingkungan Barang RT 1/4, Arjowinangun akhirnya kembali dibuka.

Penutupan tersebut berlangsung selama 8 hari, terhitung sejak (21/08) pukul 00:00 WIB sampai dengan hari ini (29/08) pukul 11:00 oleh petugas.

TGTP seperti diberitakan akun resmi Pemkab Pacitan telah melakukan Tracking cepat dengan menguji ratusan masyarakat Arjowinangun dan sekitar, bersyukur hanya 2 kasus yang ditemukan dari wilayah itu.

Meski demikian, masyarakat dihimbau untuk tetap bersatu bersama dengan selalu tertib terhadap anjuran pemerintah dengan penerapan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan). (DiskominfoPacitan).

Lingkungan Barang, Arjowinangun Diisolasi

Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan mulai malam nanti pukul 00.00 WIB akan memberlakukan karantina wilayah di RT 01/ 04 Lingkungan Barang, Desa Arjowinangun, Pacitan.

Hal ini sebagai tindak lanjut dari rapat evaluasi satgas yang dilaksanakan pada  (20/08) tadi, berdasar hasil  pengembangan pasien Nomor 56 dari perusahaan yang ada di Sudimoro yang bertempat di tanggal di lingkungan tersebut.

Sampai saat ini telah tercatat sudah ada 8 kasus terkonfirmasi secara kumulatif dan menjalani perawatan di Wisma Atlet. “Sebagian sudah dinyatakan sembuh,” kata Rachmad Jubir Satgas Covid-19 Pacitan, pada Siaran Persnya (20/08).

Karantina tersebut berlaku hingga hasil swab sudah dilakukan menyeluruh terhadap masyarakat yang terindikasi kontak dengan pasien 56 maupun yang lain. “Selama karantina berlangsung akan didukung bantuan sembako oleh gugus tugas,” lanjutnya.

Satgas mengharap masyarakat bisa memahami kondisi ini demi memutus rantai penularan dan penyebaran yang ada di Lingkungan Barang.

Karantina juga akan berdampak terhadap penutupan sejumlah akses keluar masuk pada lingkungan tersebut, sehingga hanya ada 1 akses pintu yang akan dijaga penuh selama 24 jam oleh tim gugus, terdiri dari unsur Polsek, Koramil, Satpol PP, BPBD, Linmas maupun relawan. “Kembali gugus tugas menghimbau kepada masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan, khususnya 3M. Yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan selalu Menjaga jarak ketika berinteraksi sosial.

Sementara Kabupaten Pacitan masih berada pada zona oranye, itu berarti telah terjadi penularan pada tingkat sedang. Kata kunci keberhasilan pengendalian covid-19 adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Pun tak terkecuali dari kluster lain-lain, utamanya yang ada riwayat datang dari daerah terdampak covid-19 seperti Jakarta dan Surabaya, sehingga sangatlah dibutuhkan peran masyarakat utamanya RT/RW dan desa untuk melakukan pendataan bagi para pendatang yang dilanjutkan koordinasi dengan petugas kesehatan untuk dapatnya dilakukan 3T, yaitu Tracing, Testing dan Treatment.

“Sehingga akan dapat ditentukan apakah harus isolasi mandiri, dirawat di Wisma Atlet atau di rumah sakit. Semua agar covid-19 dapat dikendalikan,” pungkas Rachmad. (DiskominfoPacitan).

Awas Baby Boom; Angka Kehamilan Naik Selama Pandemi

Para pakar menyimpulkan bonus demografi di Indonesia tidak akan terjadi kecuali suksesnya sebuah program besar, yakni Keluarga Berencana (KB). Sebagaimana disampaikan di berbagai media akhir-akhir ini, bonus demografi berada di puncaknya pada tahun 2030.

Lalu apa sebenarnya bonus demografi dan kenapa momentum tersebut menjadi perhatian banyak negara di Dunia. Menurut istilah dari Data Penduduk Perserikatan Bangsa Bangsa, bonus demografi merupakan potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur pendek. Dimana usia kerja lebih besar dibanding proporsi bukan usia kerja.

Di Kabupaten Pacitan, saat ini terdapat 33 tenaga penyuluh KB aktif di bawah Dinas PPKB Dan PPPA Pacitan. Meski bukan angka yang ideal namun mereka mengemban tugas penting yakni menciptakan satu keluarga yang sejahtera. Ujungnya dari keluarga yang sejahtera adalah anak yang berkualitas, sebagai penerus keluarga maupun bangsa.

Namun saat ini pagebluk covid-19 menguji keluarga Indonesia yang diprogram menjadi sejahtera. Menurut hasil survey yang dilakukan dengan metode daring oleh BKKBN Provinsi Jatim menemukan fakta, selama pandemi berbagai capaian angka mengalami penurunan yang signifikan.

Sebanyak 95,8 persen keluarga mengalami gejala stres, angka yang cukup besar.  60,7 persen ekonomi keluarga menurun dan berujung pada penurunan kecukupan gizi, termasuk kenyataanya selama pandemi angka kehamilan bahkan secara nasional mengalami peningkatan.

“Artinya pandemi mempengaruhi sasaran program KB,” terang Kepala BKKBN Perwakilan (Kaper) Jatim Sukaryo Teguh Santoso, saat sambutannya dalam Bimbingan Teknis Program bangga kencana bagi penyuluh KB Kabupaten Pacitan. Hari ini (23/07) di Kantor Dinas PPKB Dan PPPA Pacitan.

Melihat realitas meningkatnya kehamilan di tengah pandemi, secara tidak langsung menimbulkan berbagai persoalan yang nantinya berujung pada masalah serius. Utamanya Baby Boom, stunting dan terpengaruhnya program pembangunan SDM generasi muda.

Namun demikian meski dalam armada yang terbatas, Petugas Penyuluh KB harus benar-benar bekerja ekstra demi menyelamatkan keluarga Indonesia. Inovasi Rabu Berbagi berwujud sedekah masker dan sembako harus dimaksimalkan sembari menebarkan kampanye-kampanye, terpenting saat ini masyarakat harus benar-benar memahami apa itu protokol kesehatan. (budi/rch/tika/DiskominfoPacitan).