IPM Jadi Ukuran Keberhasilan Bangsa


Indeks pembangunan manusia (IPM) suatu negara menjadi cerminan keberhasilan bangsa. Itu disampaikan Bupati Indartato ketika memberikan pengarahan didepan puluhan pengawas dan penilik dilingkup Dinas Pendidikan, Senin (6/8/2018). “Skor IPM terbesar adalah dari dunia pendidikan. Ukuran keberhasilan dari suatu negara,” katanya.

Saat ini IPM Kabupaten Pacitan di tingkat regional berada ditengah-tengah. Bupati sendiri berharap agar ranking tersebut menjadi lebih baik pada masa mendatang.

Kegiatan pengarahan itu bertujuan untuk mengetahui secara jelas struktur dan tugas tenaga pengawas dan penilik paska pemberlakuan Perbup nomor 29/2018. Sehingga mereka dapat bekerja sesuai aturan yang berlaku.
Lahirnya peraturan bupati merupakan bagian dari perjalanan panjang Undang-undang nomor 23/2104 yang diikuti PP 18/2016. Dalam waktu tidak lama muncul pula Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang struktur organisasi di dunia pendidikan. Salah satunya penghapusan unit pelaksana teknis (UPT).

(humaspacitan/DiskominfoPacitan)

Peraih Nilai Tertinggi Ujian Nasional Diganjar Penghargaan

Bupati Pacitan serahkan penghargaan peraih nilai tertinggi pada ujian nasional mulai jenjang SD/MI sampai SMA /SMK / MA

Para peraih nilai tertinggi pada ujian nasional mulai jenjang SD/MI sampai SMA /SMK / MA maupun kejar paket, mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten (pemkab) Pacitan. Penyerahannya sendiri dilakukan di pendapa kabupaten, Senin (25/6/2018). “Penghargaan ini untuk prestasi mereka. Agar kedepan lebih termotivasi. Paling tidak untuk mempertahankan apa yang telah mereka raih,” kata Bupati Indartato.

Total ada 53 orang penerima penghargaan. Mereka berasal dari berbagai wilayah di kota berjuluk Paradise of Java ini. Diantaranya sekolah di Kecamatan Bandar, Nawangan, Punung, Pacitan, Ngadirojo, Arjosari, Kebonagung, Tegalombo, dan Pringkuku. Penghargaan juga diberikan kepada Muhammad Assyifa Savana, siswa kelas enam Sekolah Dasar Islam Cendekia yang menjadi wakil Provinsi Jawa Timur pada even Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2018 tingkat nasional di Padang, Sumatera Barat awal bulan depan. Afin, demikian bocah ini dipanggil, berhak maju ke level lebih tinggi setelah menyabet juara pertama kegiatan serupa tingkat regional bidang IPA.
Bupati menginginkan agar para penerima penghargaan dapat mengamalkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki, sehingga berguna bagi bagi nusa bangsa, agama dan masyarakat. Selain itu ia berharap dunia pendidikan di Kabupaten Pacitan menjadi lebih maju dan baik, sehingga dapat menghasilkan juara-juara yang lebih banyak. “Syaratnya harus pintar. Semoga kedepan seperti Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono),” harap dia.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan, Daryono menyampaikan bahwa pemberian penghargaan ditujukan untuk memberikan motivasi. Agar para siswa terus mampu bersaing menggapai prestasi. “Juga untuk menumbuhkan sikap apresiatif,” jelasnya.

(humaspacitan/DiskominfoPacitan)

 

GERNAS BAKU TK BUSTANUL ATHFAL AISYIYAH BALEHARJO DI PERPUSDA KABUPATEN PACITAN

GERNAS BAKU menjadi salah satu solusi bersama untuk meningkatkan minat baca anak, bersama orang tua, sekolah, dan masyarakat bersama-sama menciptakan kondisi menyenangkan dan medukung kebiasaan membaca. GERNAS BAKU melibatkan orang tua ketika anak berada di rumah. Berbagai kegiatan dapat dilakukan orang tua dengan langkah awal memahami kemampuan membaca anak sesuai tahap perkembangannya. Orang tua akn belajar bagaimana memahami teknik yang menarik minat anak untuk gemar membaca dan mebiasakan membaca buku untuk anak.
Dalam rangka meningkatkan budaya literasi dan memperingati Hari Gerakan Nasional Baca Buku yang dimulai sejak tanggal 5 Mei 2018, pada hari Jum’at minggu lalu (11, Mei 2018) TK Bustanul Athfal Aisyiyah (Baleharjo) melakukan kunjungan ke Kantor Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan.Yang diikuti oleh 92 murid, 92 wali murid, dan 12 orang guru.
Sebelum dimulainya acara, telah diadakan senam pagi yang dilakukan oleh para murid serta wali murid di halaman kantor Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan pada jam 08.00 pagi. Sedangkan acara selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Pembukaan
2. Menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya
3. Pembacaan surat Al-Mulk (Dibacakan oleh murid TK BAA ( Fafa, Syada, dan Firman))
4. Sambutan Ketua Penyelenggara ( Ibu Khopsah, S.Pdi )
5. Sambutan narasumber dari Dinas Perpustakaan Kab. Pacitan ( Bapak Edi Sukarni, S.Sos., M.Pd)
6. Orang tua membacakan buku bacaan kepada anak-anaknya
7. Mendongeng di depan audience (Dilakukan oleh murid TK BAA)
8. Penutup (Jam 11.00)
Ketua panitia penyelenggara Ibu Khopsah, S.Pdi sekaligus Kepala TK Bustanul Atfhal Aisyiyah menuturkan bahwa untuk memperingati Hari Gerakan Nasional Baca Buku tiap tahunnya TK Bustanul Atfhal Aisyiyah akan rutin melakukan kegiatan seperti ini. TK Bustanul Atfhal Aisyiyah sendiri sudah mempunyai program budaya literasi yang sedang dalam perencanaan yaitu akan mendirikan taman baca masyarakat di sekolah secara swadaya dari wali murid. Sebagai tindak lanjut dari kunjungan hari ini ke Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan, Ibu Khopsah juga menyampaikan rencananya terhadap sekolah yang akan mengadakan kegiatan Sabtu Tour (Berkunjung ke Perpusda) untuk mengantisipasi kebosanan murid di taman baca yang ada di sekolahnya. Beliau juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar kelak ada kegiatan pembinaan serta bantuan materiil untuk memfasilitasi taman baca di TK Bustanul Atfhal Aisyiyah Baleharjo.
Pesan dari Edi Sukarni, S.Sos, M.Pd sebagai Narasumber acara ini adalah tentang bagaimana upaya orang tua dalam memberikan teladan kepada anak-anaknya sebagai faktor utama dalam tumbuh kembang anak. Sebagai contoh orang tua harus memperkenalkan buku bergambar dan buku bacaan kepada anak-anaknya, serta memotivasi anak mereka agar gemar membaca buku sejak dini. Beliau juga berpesan kepada semua wali murid yang hadir agar meminimalisir penggunaan handphone untuk anak-anaknya. Untuk para orang tua sebaiknya jika menggunakan handphone untuk kepentingan pribadi hendaknya tidak di depan anak-anak.
Ibu Titin yang merupakan wali murid dari Rozana (Murid TK BAA kelas B) yang hadir pagi ini, mengatakan tentang kesannya pada kegiatan ini, “Kegiatan ini sangat bagus karena mampu mengarahkan anak-anak untuk lebih mengenal tentang perpustakaan. Untuk pihak sekolah, Saya berharap nantinya kegiatan ini agar dibuat semenarik mungkin supaya anak-anak lebih antusias mengikuti kegiatan semacam ini.” (ryn/aap/iy/tgr/Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan)

Menuju Pendidikan Maju dan Berualitas

Kebudayaan yang maju adalah sarat pendidikan yang berkualitas. Selain itu Pendidikan harus menyiapkan tenaga teknokrat untuk mengikuti tantangan dunia global. Tetapi kini Pendidikan memiliki dua tantangan. Pertama tantangan internal, yakni tergerusnya akal budi dan mentalitas para peserta didik. Dan kedua tantangan eksternal, perubahan dunia yang serba cepat memaksa dunia Pendidikan harus selalu menyusuaikan diri. Disampaikan Bupati Indartato membacakan sambutan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Muhadjir Effendy. Saat Upacara Dalam Rangka Memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 02 Mei 2018. Dengan tema “Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan”. Dilaksanakan dihalaman Pendopo Kab. Pacitan. Dihadiri seluruh Pejabat lingkup Kab. Pacitan, Guru, Sisiwa dan Siswi perwakilan kecamatan Pacitan. Pemerintah berharap semua ikut serta dalam menciptakan Pendidikan yang berkualitas.

Tim Diskominfo