Bela Negara Adalah Kerjasama Segenap Elemen Bangsa Dan Negara

Bela negara bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja. Karena menjadi wadah peran dan kontribusi segenap komponen masyarakat. “Mulai Dunia usaha, dunia pendidikan, media, hingga tokoh pemuda, tokoh agama, semua bisa dan wajib ikut serta sesuai dengan bidang profesi masing-masing,” kata Bupati Pacitan Indartato ketika membacakan sambutan Menkopolhukam Wiranto pada upacara Hari Bela Negara ke-70, Hari Ibu ke-90, dan Hari Nusantara 2018 di halaman pendapa kabupaten, Kamis (20/12/2018).

Penetapan peristiwa bersejarah ini sebagai hari bela negara merupakan penegasan bahwa bela negara itu sendiri sejak dulu telah memiliki konteks yang sangat luas. Karena tidak dapat hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata saja, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi. Segenap aparatur negara, baik sipil maupun militer, yang tengah berjuang melakukan tugasnya di pelosok tanah air sesungguhnya sedang melakukan bela negara.

Bupati menyampaikan, kesadaran bela negara, nilai-nilai luhur bangsa, kearifan lokal, dan keaslian lingkungan hidup kita jelas tidak mungkin diserahkan kepada kecerdasan buatan yang sangat tergantung ketersediaan alat, koneksi jaringan, dan listrik. Semuanya harus ditanamkan dalam jiwa dan raga segenap bangsa Indonesia sejak dini. Antara lain melalui kewajiban mengikuti pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, serta aksi nasional bela negara di berbagai bidang. “Diperlukan cara-cara yang inovatif serta adaptif dengan perkembangan zaman agar anak-anak muda kita mendapatkan ruang untuk mengekspresikan kecintaannya pada tanah air. Merekalah yang akan menahkodai kapal besar Republik Indonesia di masa depan,” terangnya.

Terkait Hari Nusantara, pemerintah berharap hal itu menjadi momentum dalam mempertebal semangat kebangsaan, persatuan dan kebersamaan di tengah kebhinekaan untuk tetap melaksanakan pembangunan nusantara, meningkatkan kerjasama dalam pengelolaan wilayah laut dan wilayah perbatasan, mempertahankan kedaulatan negara dalam wadah NKRI serta mendorong masyarakat Indonesia untuk memahami arti penting wawasan nusantara. (humaspacitan/DiskominfoPacitan)

Diharap Tingkatkan Konsumsi Makan Ikan Dan Inovasi Batik Pace

Terbentang 71 kilometer garis pantai yang dimiliki Kabupaten Pacitan bukan sekedar suguhkan pariwisata yang elok dan menawan memanjakan mata. Didalamnya, di bawah permukaan air tersimpan ratusan atau bahkan ribuan spesies ikan yang sangat baik bagi tubuh ketika dikonsumsi, “kegiatan ini semoga menjadi cara agar masyarakat Pacitan menjadi gemar makan ikan, mengingat saat ini konsumsi makan ikan kita berada pada angka 19 Kg Per Kapita, sempat naik sebab tahun 2017 berada pada angka 17 Kg Per Kapita. Namun angka itu masih kurang,” kata Ketua Forum Peningkatan Makan Ikan Nasional (Forikan) Pacitan Luki Indartato pada sambutannya di Malam Puncak Duta Gemarikan Tahun 2018.

Kegiatan yang digelar di Gedung Karya Darma 18/12/18 tersebut menyisakan 19 Finalis terbaik putra dan Putri dari berbagai sekolah menengah atas dan perguruan tinggi di Pacitan tersebut diharapkan juga oleh Luki untuk proses pemilihan dilaksanakan dengan sportif, dan kepada Finalis yang belum beruntung agar tidak berkecil hati.

Sekretaris Daerah Suko Wiyono dalam sambutannya mewakili Bupati menyatakan bahwa minimal dua poin tercapai dari adanya kegiatan itu, pertama duta gemarikan dapat membantu meningkatkan konsumsi gemar makan ikan di Pacitan, terpaut jauh sebab angka di Jawa Timur menunjukkan 34 Kg Per Kapita.

Selanjutnya duta gemarikan juga mampu mengangkat Batik Pace khas Pacitan, dengan meningkatkan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan batik seperti Fashion Show dan lain-lain. Sehingga memicu inovasi para pelaku batik di Pacitan. Sekda juga berharap kepada Dinas Perikanan untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara berkelanjutan, “mengingat kegiatan ini baik, banyak manfaatnya,” Harap Sekda. (Budi/Anj/Wira/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Perhatikan Pegawai Non ASN Pemkab Perolehi Penghargaan

Pemerintah menerima penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan atas peran aktif dan kepeduliannya terhadap perlindungan pegawai pemerintah non ASN dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan yang diberikan siang ini 18/12/18 di Pendopo.

Pada sambutannya Bupati mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang telah diberikan kepada Pacitan, Bupati berharap penghargaan yang disematkan itu menjadi semangat pemerintah untuk lebih bekerja keras melindungi masyarakat Pacitan melalui jaminan kesehatan.

Ia juga memaparkan bahwa pemerintah sementara ini hanya mampu memberikan dua program jaminan, yaitu program kecelakaan dan kematian, itu dikarenakan keterbatasan APBD yang dimiliki. “Melalui Ketua Panitia (Jaminan Sosial)Red Pak Wabup Yudi Sumbogo dan timnya Pak Sekda Suko Wiyono kita berharap dua program lain, jaminan pensiun dan hari tua secepatnya menyusul, sehingga kesejahteraan meningkat dan mereka bisa bekerja lebih baik” harap Bupati.

Pada kesempatan yang sama Wabub Yudi Sumbogo menyampaikan bahwa dua program yang belum melindung PTT dan GTT tersebut sesuai instruksi Bupati secepatnya akan segera terealisasi. “Bersama-sama kita berupaya segera mengondisikan dua program lain,” Tambah Wabub. (Budi/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Boyong Dua Pilar Raih Juara IRSA 2018

Komitmen pemerintah melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan memperoleh apresiasi pada menyelenggarakan keselamatan jalan. Dengan meraih juara dalam Indonesia Road Safety Awards (IRSA) 2018 yang berhasil memboyong dua pilar dari lima pilar yang dilombakan. Yakni jalan berkeselamatan dan kendaraan berkeselamatan.

“Ada peningkatan, ditahun kemarin kami memperoleh manajemen berkeselamatan,” papar Wasi Prayitno Kepala Dinas Perhubungan Kepada Diskominfo 17/12/18. Penyerahan hasil lomba yang dilaksanakan pada 13/12 di Hotel JW Marriot Jakarta itu Kabupaten Pacitan terpilih menjadi yang terbaik diantara 137 Kabupaten dan Kota lain seIndonesia.

Perlu disadari bahwa lakalantas merupakan masalah serius dan menjadi perhatian dunia, melalui PBB karena menjadi pembunuh nomor dua setelah penyakit dengan mengeluarkan aksi dekade keselamatan. Ditindaklanjuti oleh pemerintah Indonesia dengan menerbitkan Impres Nomor 4 tahun 2013 tentang dekade aksi keselamatan jalan.

Wasi menambahkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh Adira Insurance dan Majalah SWA tersebut tidak main-main, karena di Back Up langsung oleh lima instansi, yakni Departemen Perhubungan, Bappenas, PUPR, Kesehatan dan Korlantas Polri. Serta dihadiri oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi.

Masih ada pekerjaan rumah bagi Kabupaten Pacitan untuk terus mendekati zero accident di Kabupaten Pacitan. Diantaranya yang menjadi perhatian lebih adalah pra dan pasca penanganan kecelakaan yang sebentar lagi terwujud melalui kerja sama dengan semua pihak. “Jadi nanti jika terjadi kecelakaan semua pihak terkait merespon cepat menangani sesuai tugas masing-masing,” harap Dia.

Pihaknya juga berharap kepada seluruh masyarakat agar semakin menyadari bahwa masalah keselanatan jalan adalah masalah utama yang menjadi perhatian bersama. Terutama para pelajar belum cukup umur yang belum mampu merespon kondisi jalan. “Capaiannya ketika kita semua bisa pulang dan bertemu keluarga dengan keadaan selamat, itulah tujuan diraihnya IRSA,” Tambah Dia. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Bersama Lawan Peredaran Narkoba

Berbagai upaya dilakukan guna melindungi generasi muda dan segenap lapisan masyarakat agar terhindar dari bahaya narkoba yang kian merajalela. Berdasar pada data yang ada, Indonesia serta negara lain setiap tahun mengalami tren peningkatan penyalahgunaan obat tersebut. “Termasuk kalangan pelajar,” papar Juri Kabid Kewaspadaan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) pada kegiatan Senam Bersama Dan Ikrar Anti Narkoba dengan tema Gerakan Anti Narkoba, Sehat, Kuat, Hebat Tanpa Narkoba.

Mengingat besarnya risiko bagi pemakai obat terlarang itu yang dapat menghancurkan masa depan, maka dirasa perlu semua komponen untuk senantiasa bersatu padu cegah dan berantas peredarannya khususnya di Kabupaten Pacitan. Juga menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk menolak narkoba dalam bentuk apa pun.

Usaha tersebut harus dilaksanakan dengan berbagai cara termasuk menyebar brosur-brosur informasi, melaksanakan sosialisasi, baik formal maupun pendekatan lain yang utamanya semua masyarakat dapat memahami berbagai bahaya obat terlarang tersebut. Mengingat masalah narkoba adalah masalah bersama yang harus ditangani secara masif dan berkelanjutan. “Mari kita lawan peredaran narkoba bersama dan dari keluarga,” tutur Wabub Yudi Sumbogo pada sambutannya mengajak.

Giat itu Wabab hadir didampingi bersama istri Ninik Yudi Sumbogo serta Sekda Suko Wiyono beserta Istri Betty Suko Wiyono, Wakapolres Kompol Hendri Sulistiawan. Dilaksanakan pagi ini 14/12/18 di Alun-alun, melibatkan ratusan pelajar, Kepala beserta staf OPD dan Badan lingkup Pemkab serta unsur TNI dan Polri. (Budi/Anj/Wira/Riyanto/DiskominfoPacitan).