Hari ke-1 Safari Ramadhan; Sumbogo Sambangi Warga Bandar

Yudi Sumbogo menyerahkan bantuan dana rehab untuk masjid dan mushola yang mengajukan di Kecamatan Bandar

Wabub Yudi Sumbogo menyerahkan bantuan dana rehab untuk masjid dan mushola yang mengajukan di Kecamatan Bandar, selain dana perbaikan tempat ibadah Sumbogo juga menyerahkan sembako kepada puluhan masyarakat kurang beruntung. Kegiatan itu adalah awal rangkaian safari ramadhan yang digelar di Masjid Jami’ Dusun Krajan, Desa Bandar, Kecamatan Bandar 21/05/2018.

Sumbogo hadir didampingi istri Ninik Yudi Sumbogo dan muspida dan pejabat pemkab, disambut hangat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat. Selain penyerahan bantuan, kegiatan dirangkai dengan tausiyah, doa bersama, buka puasa bersama dan salat tarawih bersama dengan warga masyarakat.

Dalam sambutanya kepada ratusan undangan yang hadir Sumbogo menyampaikan terima kasih atas kesediaanya bersilaturohmi dengan pemerintah. Berharap kepada warga masyarakat kecamatan Bandar agar selalu menjaga rasa persaudaraan saling hormat-menghormati serta tidak melakukan hal-hal yang menggangu ketentraman masyarakat dan kekhusukan selama bulan suci ramadhan.

(budi/anj/riyanto/diskominfopacitan)

Ini Analisa BPBD Terkait Rentetan Gempa Bumi di Pacitan Sepekan Terakhir

Ilustrasi gempa Pacitan. (Foto : IST)

PACITAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan memiliki analisis terjadinya peristiwa rentetan gempa bumi yang terjadi di wilayah Pacitan selama sepekan terakhir.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), setidaknya terjadi 9 kali gempa bumi di wilayah Pacitan selama sepekan terakhir. Gempa bumi terbaru yang tercatat terjadi di Pacitan terjadi pada Rabu (23/5/2018) pukul 17.35 WIB kemarin.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan memiliki analisis terjadinya gemba bumi yang terjadi selama sepekan terakhir.

“Fenomena gempa bumi yang terjadi selama 9 kali dalam waktu satu minggu ini terjadi karena memang semakin meningkatnya aktivitas subduksi, posisi Pacitan berdekatan dengan zona subduksi,”kata Kepala Sie Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Dianita Agustinawati kepada Pacitanku.com, Kamis (24/5/2018) pagi.

Lalu apakah ada kaitannya dengan erupsi Gunung Merapi di DI Yogyakarta? Perempuan yang akrab disapa Nita ini tak bisa menjelaskan lebih jauh.

“Kalau kaitan dengan Merapi, saya secara teori belum bisa memberikan secara pasti, banyak versi yang berbicara, versi A, B dan C, tapi semuanya masih bisa berkembang, dan para ahlinya ada yang lebih berkompeten,”ujarnya lagi.

Secara khusus, imbuh Nita, upaya BPBD Pacitan sendiri saat ini terus melakukan upaya edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat. Karena, kata Nita, mitigasi sendiri lebih penting dalam konteks kebencanaan, apalagi Pacitan juga belum memiliki shelter bencana.

Sebagai informasi, sejumlah wilayah di Indonesia yang sudah dibangun shelter antara lain di wilayah pantai Sumatra dan wilayah Sulawesi. Sementara untuk Pulau Jawa akan dibangun di lokasi-lokasi yang berdekatan dengan pantai seperti Cilacap, Banyuwangi dan Jember.

Shelter ini merupakan bagian dari rantai peringatan dini yaitu mempersiapkan sistem early warning mulai dari penyiapan peralatan, masuk ke masyarakat hingga ke penanggulangan.

“Secara fisik, Pacitan belum memilki shelter, sehingga yang kita bisa lakukan sementara ini menghimbau dan upaya mitigasi saja kepada masyarakat, salah satunya mitigasi dalam diri sendiri, lebih penting dari segalanya, dengan posisi Pacitan yang berdekatan dengan zona subduksi, jadi yang utama ya mitigasi,”jelas Nita.

Lebih lanjut, Nita mengungkapkan bahwa upaya dari BPBD adalah proses menanamkan kesadaran kepada masyarakat untuk penting melakukan kesiapsiagaan sejak dini.

“Yang penting, tugas kita menanamkan kesadaran kepada masyarakat saja, pentingnya kesiapsiagaan sejak dini, mengingat Pacitan rawan bencana, mari kita siaga, salam tangguh dan salam kemanusiaan,”pungkasnya.

Berikut rincian terjadinya peristiwa gempa bumi di wilayah Pacitan sejak sepekan terakhir, berdasarkan informasi dari BMKG.

Gempa bumi pertama terjadi pada Rabu (16/5) pukul 22.30 WIB. Gempa pada malam pertama bulan Ramadhan tersebut berkekuatan 5,1 SR yang berpusat Samudera Hindia atau 335 kilometer barat daya Pacitan.

Gempa bumi kedua kalinya terjadi pada Senin (21/5/2018) pukul 22.30 WIB. Data BMKG menyebut pusat gempa terletak di lokasi 8,09 LS dan 111,23 BT dengan arah timur laut Kabupaten Pacitan dengan jarak 18 kilometer dan berkedalaman sekitar 4 kilometer.

Sedangkan gempa bumi ketiga terjadi di Pacitan dengan kekuatan magnitudo 3,1 SR pada Selasa (22/5/2018) pukul 14.43 WIB. Gempa tersebut terjadi dengan lokasi di 9,21 Lintang Selatan dan 110,54 Bujur Timur.Data BMKG menyebut pusat gempa ada di arah barat daya Kabupaten Pacitan dengan jarak 130 kilometer dan berkedalaman sekitar 23 kilometer.

Selanjutnya, gempa bumi keempat di wilayah Pacitan dengan kekuatan magnitudo 3,0 SR pada Selasa (22/5/2018) pukul 20.53 WIB. Gempa tersebut terjadi dengan lokasi di 8,99 Lintang Selatan dan 111,33 Bujur Timur. Data BMKG menyebut pusat gempa ada di arah tenggara Kabupaten Pacitan dengan jarak 91 kilometer dan berkedalaman sekitar 10 kilometer.

Gempa bumi kelima terjadi dengan kekuatan magnitudo 3,0 SR pada Selasa (22/5/2018) pukul 20.50 WIB. Gempa tersebut terjadi dengan lokasi di 8,99 Lintang Selatan dan 111,33 Bujur Timur. Data BMKG menyebut pusat gempa ada di arah tenggara Kabupaten Pacitan dengan jarak 91 kilometer dan berkedalaman sekitar 10 kilometer.

Peristiwa gempa bumi di wilayah Pacitan disusul dengan gempa bumi dengan magnitudo lebih besar, yakni berkekuatan 5,1 pada Rabu (23/5/2018) pukul 2.38 WIB dengan lokasi di 9,39 Lintang Selatan dan 110,53 Bujur Timur. Adapun jaraknya terletak di 149 kilometer barat daya Pacitan dan kedalaman 10 kilometer.

Tak berselang lama kemudian, terjadi kembali gempa di wilayah Pacitan dengan kekuatan magnitudo 4,4 SR pada Rabu (23/5/2018) pukul 3.12 WIB dengan lokasi 9,40 Lintang Selatan dan 110,54 Bujur timur dan jarak 149 barat daya Pacitan dan kedalaman 10 kilometer.

Pada Rabu (23/5/2018) pukul 03.19 WIB gempa kembali terjadi di Pacitan dengan kekuatan magnitudo 3,4 SR dengan lokasi di 9,23 Lintang Selatan dan 110,57 Bujur Timur. Adapun jarak terjadinya gempa adalah 131 kilometer barat daya Pacitan dan kedalaman 25 kilometer.

Selanjutnya, gempa kembali terjadi di Pacitan pada Rabu (23/5/2018) pukul 17.35 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,2 SR dengan lokasi di 9,21 Lintang Selatan dan 110,54 Bujur Timur. Adapun jarak terjadinya gempa adalah 130 kilometer barat daya Pacitan dan kedalaman 30 kilometer.

(dwipurnawan/pacitanku.com/diskominfopacitan)

PMI Pacitan Gelar Donor Darah pada Malam Hari di Bulan Ramadhan

PMI Pacitan menggelar kegiatan donor darah pada malam hari selama Ramadhan. (Foto: Dok. PMI Pacitan)

PACITAN – Selama Ramadhan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pacitan mengadakan donor darah pada malam hari. Kegiatan bertajuk “Ramadhan bersedekah donor darah” itu dilaksanakan di tribun alun-alun Pacitan seusai shalat Tarawih.

Donor darah itu dimulai pada Senin (21/5/2018) malam di tribun alun-alun Pacitan. Staff Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Pacitan, Eko Wiranto saat dihubungi Pacitanku.com pada Rabu (23/5/2018) mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk memenuhi stok darah pada bulan Ramadhan. “Untuk kegiatan donor darah, kami PMI bekerja sama dengan PDDI Pacitan, mulai kemarin Senin (21/5/2018) sampai Rabu (30/5/2018) mendatang di tribun alun-alun, dillaksanakan setelah tarawih,”katanya.

Pada hari pertama kegiatan tersebut, kata Eko, masyarakat yang mendaftar sebanyak 30 calon pendonor dan yang terambil sejumlah 20 pendonor. “Kemudian hari kedua kemarin, pendaftar 25, terambil 15 kantorng darah,”ujarnya.

Lebih lanjut, Eko menyampaikan bahwa tidak ada target khusus selama pelaksanaan kegiatan tersebut. Misalnya, kata dia, setiap malam ada penambahan, ada 15 kantong darah, besok 20 darah atau tergantung dari para pendonor.

Secara khusus, Eko mengungkapkan bahwa kebutuhan kantong darah di Pacitan masih aman. Dia juga menyebut permintaan kantong darah tergantung dari pasien yang membutuhkan.

“Kebutuhan darah di Pacitan masih aman, untuk kantong darah yang dicari tidak mesti, minggu ini A, minggu depan AB, tergantung dari permintaan pasien,”tukas Eko.

Selain itu, Eko juga menyebut persediaan darah sehat di Pacitan pada Rabu (23/5/2018) pukul 08.00 sejumlah 387 kantong. “Dengan rincian golongan darah A 59 kantong, B 142 kantong, O 180 kantong dan AB 21 kantong, namun persediaan darah setiap saat dapat berubah,”pungkasnya.

(Pacitanku.com/DwiPurnawan/Diskominfopacitan)

Harmoni Antara Pemerintah, Rakyat dan Ulama

Bupati Indartato disambut oleh Tokoh Agama Kec. Arjosari dalam kegiatan kedua Safari Ramadhan 2018. (Foto: Anj/Diskominfopacitan)

Masjid Al-Iklas beralamat di Dusun Krajan kulon Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari menjadi kunjungan kedua rombongan Safari Ramadhan 23/05/2018. Bupati beserta Romongan tiba pukul 16.30 disambut ratusan masyarakat dan tokoh agama Kec. Arjosari. Kegiatan buka bersama dan salat tarawih bersama itu adalah upaya silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat khususnya warga Desa Jatimalang.

Dalam kesemapatan itu Bupati Indartato menyerahkan bantuan kepada takmir Masjid dan Mushola di Kecamatan Arjosari, juga diserahkan bantuan berupa uang tunai rehab masjid dan mushola yang melakukan pengajuan. Dan puluhan paket sembako diserahkan kepada masyarakat kurang beruntung.

Dalam sambutanya Bupati Indartato menyampaikan bahwa kegiatanya adalah upaya untuk dekat dengan rakyat, Ia berharap dengan dekat pemerintah dapat mengetahui langsung kondisi rakyatnya. Ia menambahkan selain harus sangat dekat dengan rakyat, pemerintah harus dekat dengan ulama. Sehingga terjadi harmonisasi antara pemerintah rakyat dan ulama. “dilain sisi kami Pemerintah daerah dan DPRD akan selalu berupaya menciptakan peluang usaha untuk masyarakat dan berusaha menjadi pelayan yang baik untuk masyarakat”. Tutur Bupati Indartato.

(Budi/Anj/Riyanto/Diskominfopacitan)

Safari Ramadan Perdana, Bupati Sambangi Donorojo

Bupati Pacitan menyerahkan bantuan secara Simbolis. (Foto : Budi Diskominfo Pacitan)

Memasuki bulan Ramadan, Bupati Indartato dengan jajarannya melaksanakan safari. Kali ini lokasi perdana yang dipilih adalah Masjid Al Falah di Dusun Lemahbang, Desa Belah, Donorojo, Senin (21/5/2018). Pada kesempatan ini pula bupati menyerahkan bantuan ke warga kurang mampu dan tempat ibadah. Diantaranya paket sembako, karpet, Al Quran dan buku-buku agama. Sebanyak delapan masjid juga mendapatkan bantuan yang nilainya beragam. Antara Rp 15-50 juta. Selain itu diserahkan pula bantuan untuk rabat jalan ke makam Dusun Kendal, Desa Sendang senilai Rp 50 juta.

Saat memberikan sambutan bupati menyampaikan jika kedatangannya sebagai bentuk silaturahmi di bulan Ramadan. Sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah memajukan kehidupan masyarakat. Yang ditandai dengan tiga hal. Derajat kesehatan, pendidikan, dan perekonomian. Tetapi hal itu tidak dapat terwujud tanpa bantuan pihak lain. Seperti pengusaha misalnya. Kehadirannya dibutuhkan sebagai pembuka jalan terciptanya lowongan pekerjaan.
Tidak itu saja. Pembangunan tidak hanya pada fisik saja. Tetapi juga mental. “Salah satunya melalui para ulama yang membentuk moral dan keimanan, melalui ajaran-ajaran agama,” kata Bupati Indartato.

Selain bupati, kegiatan safari Ramadan perdana di tahun 1439 H ini juga dilaksanakan Wakil Bupati Yudi Sumbogo. Tepatnya diwilayah Kecamatan Bandar. (arif/nasrul/shopingi/tarmuji/danang/humaspacitan/diskominfopacitan)