Libatkan Ribuan Orang DLH Gelar Bersih Sampah

Lagi secara serentak, Pemerintah Kabupaten Pacitan melaksanakan bersih pantai di Pantai Pancer Door yang melibatkan berbagai instansi pemerintahan, dan menjadi menarik karena kerja bakti hari ini juga didukung pasukan berbaju loreng.

Mereka adalah Siswa Smata PK Angkatan 77 TNI AU yang melaksanakan Latihan Berganda yang berjumlah 406 siswa, kebut-kebutan bersama kelompok lain mengais berbagai jenis sampah yang terbawa aliran air dari hulu Sungai Grindulu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Joni Maryono pada kesempatan itu mengatakan, masalah sampah sebenarnya tidak cukup dengan gerakan kerja bakti seperti ini saja, kesadaran masyarakat menjadi perhatian lanjutan untuk menghadapinya. “Mengingat masim hujan tiba sampah bisa datang lagi dengan jumlah yang lebih besar,” kata Joni pagi ini 30/08.

Melalui upaya mendorong desa untuk menciptakan peraturan tentang sampah, secepatnya terang Joni akan dilakukan, kebijakan lokal tersebut dinilai sesuai karena sampah yang memprihatinkan adalah sampah rumah tangga yang umumnya plastik. “Jika ranting dan pohon kering saya kira wajar, karena dapat cepat terurai,” tambahnya.

Sudah waktunya semua elemen masyarakat terlibat aktif dengan sampah, Pacitan yang dikenal akan alamnya yang indah harus disyukuri bersama-sama dengan peduli sampah. Keterlibatan pemerintah ini akan didorong melalui berbagai sosialisasi, karena Perdes saja tidak cukup, semua lapisan harus sadar, termasuk siswa dan siswi di sekolah. (Budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Pasang Camera Trap Pantau Keberadaan Harimau Jawa

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur bersama Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) I Madiun dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan melakukan pemasangan Camera Trap untuk mencari tahu keberadaan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) di Dusun gayam Desa Gemaharjo Tegalombo.

 Menindaklanjuti laporan warga yang mengaku melihat aktivitas 2 Harimau Jawa yang sedang minum disalah satu sumber air yang tidak jauh dari permukiman sekitar dua bulan yang lalu. “Disusul warga lain yang juga melihat lagi 5 ekor, 2 dewasa dan yang 3 anakan, belum lama ini. Kemungkinan mereka satu keluarga” kata Misgianto Kasi Perlindungan Dan Konservasi DLH 26/08.

 Jika 5 Camera Trap yang dipasang dititik strategis berhasil memotret keberadaan Harimau Jawa maka secara otomatis foto tersebut mematahkan pernyataan kepunahan Harimau Jawa. Dari berbagai sumber, Harimau Jawa dinyatakan punah pada tahun 1980, akibat perburuan liar dan pengembangan lahan pertanian yang merajalela.

 Ternyata warga masyarakat yang pernah memergoki harimau tidak hanya terjadi di Tegalombo saja, Ahmad Islahudin warga Desa Plumbungan mengaku pernah bertemu dengan harimau saat memancing di Pantai Gelon Desa Kembang. “Saat itu malam hari, kami memancing bersama beberapa teman, tahu-tahu ada suara di belakang kami, ternyata ada harimau, warnanya loreng,” terang Ahmad.

 Satu kebanggaan jika Harimau Jawa ternyata belum punah, terlebih harimau tersebut ditemukan di Kabupaten Pacitan. Misgianto menghimbau kepada semua masyarakat jika berpapasan untuk tidak bersikap yang menunjukkan ancaman, meskipun secara naluri harimau takut dengan manusia, tapi jika harimau merasa terancam akan berusaha menyerang sebagai upaya mempertahankan diri. “Tapi segera menghindar dan melapor untuk kami tindaklanjuti,” pungkasnya. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

DLH Bangun Budaya Sadar Lingkungan Dengan Tilik Kebersihan

Upaya membudayakan segenap lapisan untuk selalu peduli terhadap lingkungan dari sampah memang tidak gampang, meski Kabupaten Pacitan sendiri telah 14 kali berturut-turut memboyong Piala Adipura namun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan tidak lantas berpangku tangan menikmati keberhasilan.

 Seperti pagi ini, Jumat 12/07, DLH bersama warga Desa Sumberharjo kompak kerja bakti pada acara Tilik Kebersihan. Edi Yunan Ahmadi orang nomor satu di DLH memaparkan setidaknya dalam setahun dilaksanakan 15 kali Tilik Kebersihan. “Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan cukup konsisten, namun kami harus terus menggelar sosialisasi semacam ini supaya menjadi budaya bagi semua elemen masyarakat tanpa terkecuali,” ujarnya.

 Hariyadi Kepala Desa setempat pun semringah dengan kegiatan itu, walau kini sebagai juara dalam Lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tingkat Kabupaten tapi Sumberharjo yang lagi fokus menciptakan desa wisata tentu merasa terdorong melalui peningkatan kesadaran lingkungan. “Sehingga desa kami semakin bersih dan indah,” kata Dia.

 Dari berbagai hal positif yang diraih, hal menarik menjadi catatan Green wave, salah satu mitra DLH tersebut berharap sarana dan prasarana kebersihan di desa-desa untuk dipenuhi. meski disadari harapan itu tentu membutuhkan waktu mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki. “Secara bertahap saya harap diperhatikan, namun kami cukup bangga dengan kegiatan ini yang digelar berkelanjutan,” ungkap Budi Ihwanudin Ketua Krida Green wave kepada Diskominfo Pacitan. (budi/anj/pkl/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Pemkab Pacitan Upayakan Lingkungan Bersih Dari Sampah

Semua pihak selalu dilibatkan dalam menanggulangi sampah, masalah global tersebut juga menjadi momok di negara Indonesia. Termasuk di Kabupaten Pacitan, Sedikitnya diselenggarakan 15 kali dalam setahun menggelar kampanye dalam rangka membudayakan peduli sampah berupa Kerja Bakti “Tilik Kebersihan DLH”.

Mengingat kekuatan pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sangat terbatas untuk membuat Pacitan menjadi bersih, jika dipaksa tentu akan memakan biaya yang besar. “Langkah Preventif Teknis merupakan jawaban terbaik dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan asri, sejalan dengan Visi dan Misi Bupati,” kata Edy Yunan Ahmadi Kepala DLH.

Bupati Pacitan Indartato yang terlibat dalam agenda di Desa Dadapan, Pringkuku (15/0319) mengungkapkan, bahwa Pemerintah Pacitan sangat konsentrasi dengan tujuan pemerintah pusat perihal bebas sampah di tahun 2025. Baik dengan kegiatan kampanye, pembentukan Bank Sampah dan Tempat Penampungan Sementara (TPS) Terpadu. “Termasuk juga kita libatkan juga para mitra lingkungan,” kata Dia.

Sampah memang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, oleh sebab itu Bupati terus mendorong berbagai upaya lain seperti rancangan regulasi, namun hal itu memerlukan tahapan-tahapan baik ditingkat pemda hingga desa. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).