Dapat Bantuan Plus Dibonceng Bupati Pengendara Bentor Asal Ngadirojo Mengaku Bangga

Serasa tidak percaya, Mamat hanya bisa tertegun sambari berusaha memutar arah becak motor miliknya. Pria paruh baya warga Desa Cokrokembang Kecamatan Ngadirojo itu berusaha tenang meski tersirat jelas rasa gugup diwajahnya.

Siang itu, Selasa (17/08) bertepatan dengan hari ulang tahun ke-76 kemerdekaan RI, Mamat mendapatkan momen langka yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Masuk dalam daftar salah satu penerima bantuan sosial dampak covid 19. Pemilik dan pengendara becak motor (Bentor) itu justru berkesempatan dibonceng Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.

“Kulo mboten nggrahita mas, pak bupati ngendika cobi kula tak ngampil bentoripun, jenengan gentosan kula bonceng (Saya tidak menyangka mas, tiba tiba Pak Bupati bilang coba saya Pinjam bentornya, gantian anda yang saya bonceng),” Ucap Mamat, menirukan Bupati.

Bersama beberapa teman mangkalnya, Mamat sengaja dimintai tolong oleh Camat Ngadirojo untuk mengantarkan Bupati dan rombongan menyalurkan bantuan sosial program Grindulu Mapan. Awalnya, Mamat cukup tenang membonceng orang nomor satu di Pacitan itu dengan bentor miliknya dari Kantor Kecamatan menuju rumah rumah warga.

Hingga, sampai kompleks kantor Eks Kawedanan Lorok, Bupati Indrata Nur Bayuaji turun membagikan paket sembako kepada para abang Bentor. Alih-alih kembali melanjutkan penyaluran bantuan ke rumah warga, mantan legislator itu justru minta mengendarai sendiri becak bermesin itu dan meminta mamat untuk naik.

“Perasaan kula bingah sanget mas, Alhamdulillah Pak Bupati kersa nitih bentor kula lan kula dipun bonceng (Perasaan saya sangat bahagia mas, Alhamdulillah Pak Bupati mau naik bentor saya dan saya dibonceng),” tuturnya dengan sumringah. (HumasPacitan/PemkabPacitan)

Maknai Kemerdekaan dengan tetap Bersyukur dan Tangguh dalam Keterbatasan

Masih dalam masa Pandemi Covid-19, sama seperti tahun sebelumnya, upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 di Kabupaten Pacitan dilaksanakan secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Momen bersejarah ini pun hanya dihadiri oleh undangan terbatas dan diikuti oleh tiga kelompok pasukan dari unsur TNI, Polri dan Satpol PP. Sementara pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) dalam upacara bendera juga tidak dengan formasi lengkap. Tidak ada pasukan 17 dan 45 namun, hanya pasukan 8 yang bertugas mengibarkan dan menurunkan bendera merah putih.

Namun demikian, masyarakat Pacitan masih bisa tetap menonton dengan live streaming atau siaran langsung pelaksanaan upacara yang dipusatkan di Pendopo Kabupaten Pacitan pada 17 Agustus 2021 pukul 8.22 WIB. Semua prosesi tersebut bisa disaksikan masyarakat lewat chanel Youtube Pemkab Pacitan dengan link https://youtu.be/2lD0Y3aBGKc.

Bertindak sebagai Inspektur upacara, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, sedangkan Ketua DPRD Kabupaten Pacitan bertugas membacakan Teks Proklamasi. Bertindak sebagai Perwira upacara Kapten Kaveleri Subari Danramil Sudimoro dan Komandan Upacara Kapten Infantri Nurhadi.

Ditemui usai pelaksaan upacara, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengatakan, hendaknnya kita semua bisa memaknai HUT Kemerdekaan RI kendati dengan segala keterbatasan.

“Mari kita maknai Kemerdekaan RI dengan cara bersyukur, kendati kita masih dalam kondisi prihatin dan masa penuh perjuangan akibat dampak pandemi Covid-19,” ungkap Bupati Aji, Selasa (17/08).

Meskipun aktivitas masih dalam keadaan serba terbatas, Bupati Aji berharap masyarakat lebih tangguh, sesuai dengan tema hari ulang tahun kemerdekaan ke-76 RI “Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh”.

“Harapannya kita semua lebih tangguh menghadapi pandemi Covid-19 ini, karena dengan dasar ketangguhan tersebut insyaaloh kita semua bisa lepas, bisa menggendalikan pandemi Covid 19 ini untuk kembali lagi dalam kehidupan seperti sediakala,” pungkasnya.

Usai seluruh rangkaian upacara bendera peringatan 76 tahun kemerdekaan RI Bupati bersama Forkopimda beserta tamu undangan menggelar tasyakuran sedehana. Dalam kesempatan itu juga Bupati menyerahkan remisi umum kemerdekaan kepada 54 narapidana yang sedang menjalani masa hukuman di Rutan kelas II B Pacitan. Selanjutnya Bupati dan Forkopimda mengikuti Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan yang dilakukan secara daring langsung dari Istana Negara, Jakarta. (Diskominfo Pacitan)

Pasukan 8, Sempurna Dalam Tugasnya: Masih seperti tahun sebelumnya, Peringatan HUT RI ke 76 hari ini berlangsung dengan kondisi terbatas dan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Hal tercermin dari terbatasnnya jumlah undangan, peserta dan personel Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang hanya berformasi 8 personel.

 

Usai seluruh rangkaian upacara bendera peringatan 76 tahun kemerdekaan RI Bupati bersama Forkopimda beserta tamu undangan menggelar tasyakuran sedehana.

Bupati menyerahkan remisi umum kemerdekaan kepada 54 narapidana yang sedang menjalani masa hukuman di Rutan kelas II B Pacitan. (Foto HumasPacitan)