Bupati Berkunjung ke Rumah Sugiyanto

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyempatkan berkunjung kerumah Sugiyanto di Dusun Sumber, Ngadirejan, Pringkuku. Ia warga penyandang tunanetra, tak jauh berbeda dengan kedua anaknya, hanya istrinya Suminah yang normal penglihatannya.

Sehari-hari Sugiyanto bekerja sebagai tukang pijat, berkat kepiawaiannya bermain musik dan menyanyi sempat dulu Sugiyanto mendapat tambahan ekonomi dari bakat itu, namun sayang organ miliknya dipinjam seseorang dan sampai sekarang tak pernah kembali.

“InsyaAllah akan saya belikan, dan kita akan undang ke Pendopo bersama anaknya untuk bermain musik,” kata Bupati, pagi ini (12/08).

Sebagai keluarga tidak mampu dan penyandang disabilitas, Sugiyanto telah mendapatkan perhatian langsung oleh pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bersumber dari Dinsos Pacitan.

Melihat beberapa ekor kambing milik Sugiyanto yang dipelihara istri, bupati berencana membantu seekor kambing untuk dikembang biakkan. “Termasuk bantuan-bantuan lain yang bersifat bukan harian,” tambah dia.

Saat lawatan tersebut ia juga berkesempatan merasakan pijatan terampil Sugiyanto, meski Bupati menyayangkan waktu yang mepet membuat dirinya tak bisa berlama-lama menikmati pijatan Sugiyanto. “Masyarakat Pacitan yang pengen pijat saya rekomendasikan ke Pak Sugiyanto,” pungkas Bupati merekomendasi pijatan tangan Sugiyanto. (PemkabPacitan).

Susun Rencana Kontinjensi; Wujud Ikhtiar Menghindari Bencana

Bicara bencana, nampaknya di Kabupaten Pacitan masih tetap menjadi isu strategis yang harus terus diamati dan dicermati semua pihak. Baik pemerintah, organisasi maupun masyarakat itu sendiri sebagai objek segala jenis bencana.

Meski masih berakhir pada kesimpulan-kesimpulan dari berbagai perhitungan para ahli yang dikutip dari penelitian dan catatan sejarah, namun komitmen sebagai bentuk upaya preventif jikalau bencana benar adanya datang.

Penandatanganan Komitmen Bersama Para Pemangku Kepentingan Terhadap Rencana Kontinjensi Gempa Bumi dan Tsunami serta Adaptasi Covid-19 di Kabupaten Pacitan, dirasa perlu menjadi perhatian khalayak.

Mengingat soal warta bencana selalu berimbas terhadap aspek secara luas, untuk itu Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dalam sambutannya menghimbau pewarta untuk mengabarkan informasi tersebut dengan mengedepankan sisi edukasi, tanpa menakut-nakuti. “Jangan sampai mengganggu pariwisata dan yang lain,” harapnya, siang ini (11/08) di Pendopo.

Hasil kontijensi yang telah disusun tentu harus dipelajari dan dipahami, meski Mas Aji berharap penyusunan tersebut tidak pernah dilakukan. Namun pihaknya menilai ngaji soal kebencanaan tersebut adalah wujud ikhtiar supaya bencana tidak terjadi. “Doa ikhlas semua tentu juga utama,” pungas Bupati. (PemkabPacitan).

Kak Aji: Getok Tular; Kenalkan Pacitan Ke Kawan Baru

Jambore Nasional yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali kembali diselenggarakan di Bumi Perkemahan (BUPER) Cibubur Jakarta Timur. Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Pacitan mengirim sebanyak 16 anggota pramuka putra/putri terbaiknya.

Terdiri 8 anggota pramuka Garuda dan 8 anggota pramuka penggalang serta mendelegasikan 2 pembina guna mendampingi kegiatan Jambore Nasional Ke-XI tahun 2022 selama 11 hari. Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji berkesempatan langsung memberangkatkan peserta, hari ini (11/08) di Halaman Pendopo Kabupaten.

Sedangkan tema Jambore pada tahun ini adalah ceria, berdedikasi dan berprestasi.Merupakan wujud kebahagiaan lahir dan batin seseorang dalam menjalani kehidupan seorang pramuka yang selalu riang, gembira dan bahagia dimanapun berada.

“Namun ceria saja tidaklah cukup namun adik-adik harus fokus dan berupaya maksimal untuk mencapai cita-citanya,” ujar Bupati selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang Kabupaten Pacitan dalam sambutannya.

Peserta juga diharap Kak Aji sapaan akrab Bupati untuk mencari kawan sebanyak-banyaknya dalam kesempatan tersebut, selebihnya selain tetap menjaga keselamatan peserta di Cibubur juga diharap mengenalkan keindahan dan keramahan masyarakat Pacitan kepada kawan-kawannya.

“Selain mewakili Adik-adik juga berkesempatan untuk turut mempromosikan Kabupaten Pacitan kita yang indah ini,” pungkas dia. (Pemkab Pacitan)

 

Pemkab Pacitan Raih penghargaan Terbaik III ajang BKN Award 2022

Pemkab Pacitan memperoleh penghargaan Terbaik III Penilaian Kompetensi Pemerintah Kabupaten Wilayah Barat Tipe Besar Kategori Implementasi Manajemen ASN dalam ajang BKN Award 2022.

Pemberian penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Kepala BKN Supranawa Yusuf yang didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di Hall Golden Tulip Batu, Rabu (10/8/2022).

Penghargaan tersebut sebagai bentuk pengakuan pemerintah pusat atas komitmen dan konsistensi pelaksanaan manajemen ASN di Kabupaten Pacitan yang dinilai makin baik.

Untuk diketahui Penghargaan BKN Award diberikan kepada Kementerian/Lembaga/Daerah yang dinilai telah berhasil melaksanakan penyelenggaraan manajemen ASN di lingkupnya masing-masing, mulai dari aspek pengadaan, proses bisnis kepegawaian, manajemen kinerja, penerapan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK), sampai dengan pemanfaatan layanan digital ASN.

Indeks-indeks NSPK manajemen ASN sendiri meliputi dan penetapan kebutuhan, pengadaan ASN, perencanaan ASN, pangkat, jabatan, pola karier, pengembangan karier ASN, mutasi, penilaian prestasi, penggajian, tunjangan, dan fasilitasi, penghargaan, disiplin, cuti, implementasi kode etik , pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua serta pensiun dan perlindungan.

Sebelum diserahkan di Batu Malang ini, Pengumuman Penghargaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award 2022 , disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepegawaian Tahun 2022 di Batam secara luring dan daring, Kamis (21/7/2022).

Dalam pengumuman BKN Award 2022 tersebut, Pemprov Jatim dan Pemkab/ Pemko se Jatim berhasil memborong 30 penghargaan di berbagai kategori.

Dari seluruh penghargaan tersebut, Pemprov Jatim berhasil membawa pulang tiga kategori penghargaan.

Antara lain peringkat I kategori perencanaan kebutuhan dan mutasi pegawai kategori pemprov tipe besar, peringkat I implementasi manajemen ASN terbaik, serta peringkat IV penilaian kompetensi ASN kategori pemprov tipe besar.

Sebagai informasi, pemerintah kab/kota se Jatim yang turut mendapatkan penghargaan BKN Award di berbagai kategori adalah Pemkot Surabaya, Pemkot Mojokerto, Pemkab Madiun, Pemkot Kediri, Pemkot Malang, Pemkot Pasuruan, Pemkab Tulungagung, Pemkab Lamongan, Pemkab Sidoarjo, Pemkot Madiun, Pemkot Batu, Pemkab Blitar, Pemkab Bondowoso, Pemkab Mojokerto, Pemkab Lumajang, serta Pemkab Pacitan. (Pemkab Pacitan)

 

Defile; Tingkatkan Jiwa Patriotisme

Memeriahkan HUT RI yang ke-77, Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan mengadakan berbagai kegiatan, diantaranya Lomba Gerak Jalan untuk Jenjang SD/MI dan SMP/MTs se-Kecamatan Pacitan. Kegiatan ini dilaksanakan hari ini Rabu (10/08) dimulai Pukul 07.00 WIB di depan Pendopo Kabupaten Pacitan dan finish depan Tribun Alun-alun Pacitan.

 

Umumnya gerak jalan bisa memberikan dasar jiwa kepemimpinan, kerjasama dan rasa tanggung jawab kepada peserta didik, selebihnya gerak jalan membangun jiwa patriotisme dan nasionalisme pelajar.

“Oleh karena itu saya berharap agar lomba ini dilaksanakan dengan jiwa kompetisi yang sehat, penuh kebersamaan, saling menjaga ketertiban demi keselamatan bersama dan nilai yang dapat ditanamkan dan diteladani oleh para peserta didik yaitu nilai kebersamaan, kekompakan, heroik dan nilai kedisiplinan” ucap Wakil Bupati Pacitan Gagarin saat mewakili Bupati Indrata Nur Bayu Aji.

Jumlah 114 regu dari masing-masing lembaga diantaranya tingkat SD/MI putra dengan jumlah 42 regu dan putri 38 regu dan untuk jenjang SMP/MTs dengan jumlah regu putra 16 dan putri 18 regu. Peserta harus menempuh jarak kurang lebih 3,5 kilometer dengan estimasi waktu 42 menit, dan rincian waktunya untuk 1 kilometernya adalah 12 menit.

Ketentuan untuk pakaian yang dipakai yaitu memakai seragam merah putih lengkap bersepatu untuk sekolah menengah dasar dan untuk sekolah menengah pertama dengan pakaian putih biru bersepatu dan boleh menggunakan aksesoris tambahan berupa kaos tangan. Untuk kriteria penilaian lomba gerak jalan adalah keutuhan regu, keseragaman bergerak, kerapian dan semangat untuk mengikuti lomba. (PemkabPacitan).