Penerimaan Naik, Dana Bagi Hasil Bertambah

Pajak masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan negara melebihi sektor lainnya. Dari tahun ke tahun nilai kontribusinya bertambah. Bagi daerah seperti Kabupaten Pacitan, jumlah penerimaan akan menentukan besaran dana bagi hasil yang akan diterima. “Bagi hasil pajak pendapatannya lebih besar,” kata Bupati Indartato usai menghadiri peluncuran program Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP) di gedung Karya Dharma, Selasa (21/8/2018).

Tahun ini target pendapatan dari bagi hasil pajak sendiri mencapai Rp 17 miliar. Untuk mewujudkan itu telah diteken peraturan bupati (Perbup) nomor 49 tahun 2018 tentang pelaksanaan KWSP.

Diakuinya menarik pajak merupakan salah satu pekerjaan yang tidak mudah. Karena disisi lain kesadaran masyarakat akan kewajiban yang satu itu belum begitu baik. Karenanya bupati mengajak khalayak yang hadir pada kesempatan tersebut untuk tertib membayar pajak. “Kita-kita ini  harus memberi contoh,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Kanwil DJP Jawa Timur II Neilmadrin Noor. Menurutnya, kesadaran wajib pajak masih rendah, dan itu menjadi tantangan pihaknya. Untuk meningkatkannya, pemerintah terus melakukan perbaikan layanan. Diantaranya melalui sosialisasi melalui forum-forum dan media massa. “Tahun 2018 dilakukan penguatan sistem perpajakan yang terintegrasi. Sebagai salah satu perbaikan peran diera reformasi,” jelasnya.

Kontribusi pajak pada APBN selama tiga tahun terakhir memang mendominasi. Jika pada tahun 2016 jumlah sumbangan mencapai diatas 68 persen, maka tahun 2017 naik manjadi 71,52 persen. Sedangkan ditahun 2018 menjadi 85 persen.

(humaspacitan/diskominfopacitan)

Pemerintah Apresiasi Dan Dorong Kegiatan Keagamaan

Pemerintah dorong kegiatan keagamaan dan dipastikan tahun depan ditambah porsinya, itu disampaikan oleh Sekda Suko Wiyono mewakili Bupati Indartato saat pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Lomba Pemilihan Da’I Cilik Tingat Kabupaten Pacitan Dalam Rangka Peringatan HUT RI Ke-73 di Pendopo hari ini 20/08/2018.

Di dalam kesempatan itu juga disampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta, mereka diminta untuk serius dalam lomba yang diikuti. karena nanti para pemenang akan dikirim ke tingkat provinsi mewakili Kabupaten Pacitan. “oleh karena itu kami mengharap kepada para senior agar terus membina mereka, agar mereka nanti dapat mengharumkan kabupaten pacitan”. harap Suko dalam sambutanya.

Sebagai ketua panitia Muhammad Nurul Huda menjelaskan kegiatan ini selain memeriahkan HUT RI juga untuk menumbuh-kembangkan membaca Al Qur’an dimasyarakat, dan juga sebagai upaya untuk menggairahkan para generasi islam cinta Al Qur’an khususnya di kabupaten pacitan. “selanjudnya kami mencari bibit unggul qory dan qoriah berbakat”. Tutur Huda juga sebagai Kepala Kemenag Kabupaten Pacitan.

Kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari seluruh kecamatan di kabupaten pacitan. selain di pendopo juga dilaksanakan di gedung karya darma dan gedung MUI kabuapten pacitan. turut hadir dalam pembukaan kepala OPD, Badan, kepala Ponpes, dan organisasi keagamaan di Kabupaten Pacitan.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan)

50 Warga Binaan Dapat Remisi, Satu Langsung Bebas

Sebanyak 50 orang warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Pacitan mendapatkan pengurangan masa tahanan (remisi umum). Dari jumlah sebanyak itu, satu orang dinyatakan langsung bebas. Penyerahan remisi sendiri langsung dilakukan oleh Bupati Indartato, Jum’at (17/8/2018).

Dalam sambutanya yang dibacakan Bupati Pacitan Indartato, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan Remisi merupakan salah satu sarana hukum yang penting dalam mewujudkan tujuan sistem pemasyarakatan. Sebagai wujud apresiasi pencapaian perbaikan diri yang diimplementasikan dari sikap dan perilaku sehari-hari. Perbaikan itu tercermin dari sikap warga binaan yang taat selama menjalani pidana, lebih disipilin, lebih produktif, dan dinamis. “Tolok ukur pemberian remisi tidak didasarkan pada latar belakang pelanggaran hukumnya, akan tetapi didasarkan pada perilaku mereka selama menjalani pidana,” katanya.

Menurutnya, pengurangan masa hukuman tersebut telah diatur oleh Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2018, memiliki mekanisme yang sangat transparan dan sudah berbasis sistem yang mendayagunakan teknologi informasi. Digitalisasi pemberian remisi kita dorong menjadi upaya untuk memangkas proses birokrasi berbelit yang sarat dengan peluang-peluang transaksional. Proses ini juga akan kita buka seluas-luasnya agar masyarakat dapat ikut melakukan pengawasan melalui aplikasi agar pemberian remisi lebih transparan dan akuntabel.

Kepala Rutan Bambang Supri Handono menjelaskan, berbagai upaya pembinaan kepada para penghuni dilakukan. Salah satunya dengan membentuk pasukan Merah Putih Narapidana. Mereka dilibatkan dalam kerja sosial dimasyarakat. Salah satunya merehab rumah warga kurang mampu di Kecamatan Punung. Kegiatannya sendiri akan berlangsung sampai bulan Oktober nanti. “Ini sebagai bentuk pengabdian langsung kepada masyarakat,” jelasnya. (humaspacitan/diskominfopacitan)

Peringatan Detik-detik Proklamasi Berlangsung Khidmat

Bupati Indartato menyerahkan duplikat bendera merah putih ke pasukan pengibar bendera

Upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 digelar di halaman pendapa Kabupaten Pacitan. Berbagai elemen masyarakat terlibat. Mulai dari pelajar, organisasi kemasyarakatan, OPD lingkup pemkab,  TNI dan Polri, Jum’at (17/8/2018).

 

Bertindak selaku inspektur upacara Bupati Indartato dan komandan upacara AKP Sukinto Herman. Sejumlah mantan Bupati Pacitan juga tampak hadir. Diantaranya H G Sudibyo (2011) dan Sutrisno (2001-2006). Keduanya datang bersama isteri.

 

Sebelumnya dilaksanakan pula ziarah makam ke taman makam pahlawan Bunga Bangsa dan penyerahan bingkisan kepada sejumlah anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).

 

Usai menerima bingkisan Ketua LVRI Iskandar mengatakan mempertahankan kemerdekaan jauh lebih sulit dibanding saat merebutnya dari penjajah. Saat ini, generasi muda harus ikut berperan pada pembangunan dalam proses mempertahankan kemerdekaan. “Semua harus melalui proses. Tetapi (peran pemuda,Red) harus terus didorong. Kita rapatkan barisan menjaga NKRI. NKRI harga mati untuk bangsa Indonesia,” kata dia.

(humaspacitan/diskominfopacitan)