Putra-Putri Pacitan Menyongsong Generasi Indonesia Emas

Direktur The Southeast Asian Ministers of Education Organization Center for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) Dwi Priyono penasaran dengan Sosok Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), utamanya adalah orang tuanya yang berhasil mendidik anaknya menjadi orang besar dan berpengaruh di Indonesia dan Dunia.

Hal itu disampaikan ke ratusan guru Taman Kanak-Kanak (TK) dan Paud di Kabupaten Pacitan pekan kemarin (31/10) di halaman Pendapa Kabupaten Pacitan, bersamaan dengan pengambilan dokumentasi video pembelajaran TK Plus Az-Zalfa yang dinilai mumpuni sehingga diakui lima Negara di Asia sehingga menjadi percontohan. “Masyarakat harus menulis orang tua pak SBY,” kata Dwi. Mengingat pasti ada kiat-kiat sehingga “Sus” nama kecil SBY menjadi sosok seperti SBY seperti sekarang ini.

Pengaruh orang tua dan orang terdekat dalam tumbuh kembang anak memang memiliki peran sentral dalam kualitas anak kelak jika sudah menjadi manusia dewasa. Terutama tumbuh kembang anak sampai usia lima tahun yang dinilai begitu penting.

Terlebih pemikiran Dwi begitu jauh melesat ke depan, pada tahun 2045 ia menginginkan anak-anak Paud dari Kabupaten Pacitan ini mempunyai posisi strategis pada perayaan indoneisa emas nanti. “Anak-anak kita jangan hanya menjadi penonton,” harap Dia.

Az-Zalfa yang melenggang ke kancah internasional tidak lepas dari perhatian pemerintah daerah dengan segala kebijakannya, namun tugas selanjutnya bagaimana sistem pendidikan para guru di TK tersebut dapat dilakukan di satuan pendidikan lain di Kabupaten Pacitan. “Saya kira karena jarak yang dekat hal itu mudah dilakukan. Tentu dengan berbagai evaluasi,” kata Daryono kepada Diskominfo Pacitan.

Harapan yang sama juga disampaikan Luki Indartato Bunda Paud Kabupaten Pacitan, melalui kerjasama yang baik antar, guru, kepala sekolah dan orang tua maka akan tercipta satu suasana pendidikan yang berkulitas. Sehingga harapan untuk menyaksikan genarasi penerus handal yang berasal dari Kabupaten Pacitan niscaya tecapai. (budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

F-16 Dan Golden Eagle Berencana Guncang Teluk Pacitan

Komandan Detasemen TNI AU Lanud Iswahjudi Pacitan Kapten LEK Muhammad Arfan membenarkan adanya edaran tentang latihan pengeboman di Permukaan Laut Teluk Pacitan oleh Pangkalan TNI AU Lanud Iswahjudi Magetan besuk (07/11) pukul 18:00 WIB.

Pengeboman tersebut kata Arfan akan melibatkan pesawat pengebom berjenis F-16D/C buatan Amerika dan T-50i Golden Eagel yang yang dikembangkan Korean Aerospace Industries tersebut akan menembak sasaran Selatan Teluk Pacitan ±5 NM dengan koordinat S. 08o14’40” E. 111o05’05”, pada ketinggian 0 sampai dengan 15.000 kaki.

Bom yang akan dijatuhkan adalah MK-82 Live dengan berat 250 Kilogram yang akan dibawa 6 pesawat secara bergantian, untuk masyarakat Arfan mengizinkan untuk melihat latihan tersebut di titik-titik aman dari jatuhnya bom tersebut. “Bisa di tepi pantai atau pun di atas bukit teluk Pacitan Desa Dadapan, Pringkuku,” katanya kepada pagi ini (04/11) Diskominfo Pacitan. (budi/rozaq/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Pertahankan WTP Dan Tekan Angka Kemiskinan

Heru Wiwoho; Sekda Baru Kabupaten Pacitan

Dr. Ir H. Heru Wiwoho hari ini resmi dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pacitan, menggantikan Drs. Suko Wiyono MM yang berakhir masa jabatannya pada akhir Oktober kemarin. Prosesi pelantikan tersebut dipimpin langsung Bupati Pacitan Indartato di Pendapa Kabupaten pagi ini Jumat (01/11).

Indartato dalam sambutannya menegaskan bahwa seluruh proses pengangkatan jabatan Sekda tersebut sepenuhnya ia serahkan pada peraturan yang ada utamanya UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), kemudian ditindak lanjuti PP Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Menejemen Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Dari berbagai proses yang melibatkan Panitia Seleksi (Pansel) oleh Pemerintah Provinsi, menghasilkan tiga nama yang tertulis pada isi surat dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawangsa yang selanjutnya dikirim kepada Bupati Pacitan.

Pada dasarnya Bupati dalam pemilihan Sekda mempunyai kewenangan menentukan nama-nama tersebut. Yang belakangan diketahui selain Heru Wiwoho ada nama Budianto dan Eny Sulistyowati. namun pihaknya lebih memilih menyerahkan hasil tersebut pada proses seleksi yang dilakukan Pansel, yakni Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur, Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan unsur Perguruan Tinggi.

“Jadi bebas kami memilih salah satu, namun pikiran saya sederhana, saya harus menghargai kerja Pansel sehingga saya memilih yang nomor satu (Heru Wiwoho),” kata Indartato. Mencari jalan bijaksana untuk meneruskan tugas berat Pemda Pacitan.

Menekan angka kemiskinan adalah Pekerjaan rumah yang mesti terus dilakukan, mengingat di Pacitan masih diatas provinsi bahkan nasional. Belum lagi perolehan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan lima kali tanpa catatan yang wajib dipertahankan, kesehatan dan yang lain.

Sementara Heru Wiwoho kepada Diskominfo Pacitan mengatakan, dirinya akan melanjutkan pekerjaan yang telah dilakukan Sekda sebelumnya. Untuk proses mempertahankan WTP dirinya akan melakukan koordinasi dengan seluruh instansi, utamanaya menyikapi masalah aset bakal lebih ditertibkan dengan kunci kebersamaan.

“Untuk kemiskinan saya kira sudah banyak yang kita lakukan, terutama melalui program Grindulu Mapan,” kata Heru. Dengan inovasi bersama PD membuat program terintegrasi ke wilayah yang jumlah kemsikinannya tinggi, sehingga angkat terakhir 14,19 persen bisa menurun diakhir masa jabatan Bupati pada angka 13 persen. (budi/anj/rozaq/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)

Urusan Kebencanaan; Semua Orang Harus Terlatih

Semua kegiatan terkait kebencanaan selalu mendapat dukungan dan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Pacitan, mengingat ancaman bencana utamanya gempa dan tsunami selalu mengintai. Bupati Pacitan Indartato kemarin (31/10) berkesempatan meninjau langsung Simulasi Gladi Ruang dan Gladi Posko yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan.

Indartato menilai, antisipasi penting adanya jika sewaktu-waktu bencana terjadi, dengan berbagai latihan dan simulasi, semua yang terlibat akan memiliki respon dan mengerti tugas masing-masing.

Kemudian materi yang diperoleh pada latihan harus dikembangkan kepada yang lain, sehingga seluruh instansi memiliki kesiapan dengan tupoksi masing-masing,  mengetahui apa yang harus dilakukan. Mulai mitigasi, penyelamatan korban hingga proses rekonsiliasi. “Tugas selanjutnya masyarakat harus terlatih dan siap. Meskipun doa kita tidak terjadi bencana” kata Bupati.

Masalah anggaran terkait kebencanaan di tahun 2020 disampaikan Bupati tidak ada masalah, artinya pemerintah membuka diri sepanjang ada koordinasi melalui BPBD yang harus aktif mengusulkan kegiatan semacam ini. (budi/rozaq/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Soal CPNS; Jangan Terpengaruh Kabar Hoax

Kepala Badan Kepegawaianan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPPD) Kabupaten Pacitan Supomo mengatakan pihaknya belum memberikan rilis resmi terkait lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) periode November 2019.

Terkait beredarnya isu tersebut ia meminta kepada seluruh masyarakat di Kabupeten Pacitan sapaya bersabar. “Isi berita yang beredar tidak benar dan hoax adanya,” kata Dia (31/10). (DiskominfoPacitan).