Kopi, bicara biji yang satu ini hampir semua orang
mengidolakannya. Di Kabupaten Pacitan pelaku usaha kopi yang tergabung dalam
Paguyuban Kopi Pacitan (PKP) berinisiatif membuat satu gebrakan di Hari Kopi
Sedunia 1 Oktober kemarin.
Festival Kopi Pacitan (FKP), perwujutan niat demi
menciptakan satu ruang kopi yang lebih menjanjikan dan kompetitif, mengingat
semua jenis kopi dari Pacitan mempunyai kualitas dan karakter yang cukup
memiliki tempat di kancah Nasional dan dunia. “Kami berkumpul karena mempunyai
impian yang sama,” kata Muhammad Anshari ketua PKP 05/10.
Masyarakat menemui jawaban atas apa yang dilakukan PKP
selama 2 hari itu, tampak seluruh stan begitu padat dijejali pembeli, disisi
lain stan kopi gratis yang di siapkan panitia penuh sesak, ini cukup
membuktikan dukungan masyarakat tentang inovasi mereka. “Sungguh ini diluar
ekspektasi kita,” kata Ketua Pelaksana Robby Adhitama. Monique Maureen anggota
PKP mengungakapkan hal senada tentang gambaran Festival Kopi Pacitan tahun
depan, tentu stan akan lebih kaya kreativitas
yang bertujuan memuliakan masyarakat.
Jene Fia dan Riza Mahasiswa Pasca Sarjana dari salah satu
Universitas di Malang, sepekan ini melakukan penelitian kopi di Wilayah Bandar
dan Nawangan dan berkesempatan mampir di acara itu, kepada Diskominfo Pacitan
mereka mengatakan kopi tersaji mesti didukung dengan berbagai hal, salah
satunya adalah suasana, “Orang kota tidak segan-segan datang ke Pacitan untuk
menikmati kopinya dengan suasana yang mereka inginkan,” kata mereka memberi masukan.
Merasa layout FKP cukup membuat mereka betah berlama-lama menikmati kopi
Liberika yang mereka pesan.
FKP 2019 ini dibuka oleh Wabup Pacitan Yudi Sumbogo,
ditandai dengan meracik kopi bersama-sama di atas panggung dengan didampingi
oleh Sekda Pacitan Suko Wiyono dan sejumlah pejabat pemerintahan, hal tersebt
turut menjadi saksi FKP sebagai jembatan seluruh pelaku kopi Pacitan.
Orang nomor satu di kabupaten Pacitan Indartato
berkesempatan menutup acara tersebut kemarin (06/10), menilai kegiatan ini memiliki
potensi yang mengagumkan jika ditindaklanjuti dengan baik. Dari kacamatanya,
ini bisa mengangkat ekonomi seluruh pelaku kopi di Pacitan. “Jadi saya mohon
untuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengadvokasi kegiatan
ini,” kata Bupati. Harapan kopi Pacitan menjadi satu kebanggaan, lebih dicintai
dan berada di hati penikmat kopi, bukan hanya masyarakat Pacitan melainkan
untuk masyarakat diluar Pacitan dengan konsep matang yang menarik.
Menyikapi statment Bupati, Heru Sukrisno Kepala Disperindag
telah menyiapkan beberapa formula atas arahan tersebut, melalui Paguyuban yang
telah berjalan ini pihaknya kemudian akan melakukan pemetaan secara menyeluruh
dan mendetail. Disinggung masalah kampung kopi, pihaknya mengaku hal itu
mungkin saja terjadi. “Tapi sementara kami akan lebih fokus untuk melihat
potensi-potensi mereka,” pungkas Heru.
(budi/rozak/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).