Ceprotan Digelar Akhir Bulan Juli

Jangan lupa, Upacara Adat Ceprotan digelar 29 Juli mendatang, tepatnya hari Senin pasaran Kliwon, di Lapangan Desa Sekar, Kecamatan Donorojo.

 Selama puluhan tahun tradisi itu sangat diuri-uri oleh masyarakat Desa Sekar, dengan nuansa yang tetap berkonsep tradisional Ceprotan menjadi daya tarik masyarakat dan wisatawan. “Mereka saling melempar Cengkir atau kelapa muda, jadi unik sekali,” ujar Agus Ansori Mudzakir anggota Calender Of Event 2019 19/07.

 Mudzakir juga mengingatkan rangkaian Ceprotan dimulai sejak pagi mulai tari-tarian dan yang lain, namun inti acara selalu digelar menjelang matahari terbenam. “Kalau ingin melihat keunikan Upacara Adat Ceprotan monggo nanti bisa datang di waktu yang dijadwalkan,” tambahnya menghimbau. (DiskominfoPacitan).

Jangan Cemas; Tidak Ada Kelangkaan Gas LPG 3 Kg Di Pringkuku

Ramai diperbincangkan di jejaring sosial, kelangkaan Gas LPG 3 Kilogram di Wilayah Pringkuku Pacitan, dengan tegas Agus Wiyono Ketua Himpunan Pengusaha Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana) Madiun mengatakan kabar itu tidak benar alias hoax.

 “Ini bisa memicu keresahan masyarakat loh,” ujarnya saat Rapat Koordinasi Terkait Laporan Kelangkaan Gas LPG 3 Kilogram Bersubsidi di Ruang Rapat Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) pagi ini 18/07.

 Dari awal Pemda melalui Disperindag merespons cepat kondisi tersebut dengan terjun langsung ke agen dan pangkalan di Kecamatan Pringkuku. Berbekal data yang dihimpun, membuat Agus ogah menanggap ataupun menjustifikasi.

 Jikalau benar adanya terjadi kelangkaan Gas Bersubsidi tersebut maka Disperindag bersama Hiswana tentu akan mengambil langkah strategis. Yakni mengajukan permohonan penambahan alokasi fakultatif ke Pertamina Rayon IV Madiun sebelum masyarakat kebingungan, karena pemerintah memilik data yang akurat.

 Sementara Sekretaris Disperindag Kukuh Sutiarto berharap kepada masyarakat agar tidak perlu cemas tentang kabar tersebut, “Tidak ada kelangkaan, melainkan peningkatan kebutuhan masyarakat,” pungkas Kukuh. (riyanto/budi/wira/DiskominfoPacitan).

Jangan Takut Tamasya Ke Pacitan

Banyak yang bertanya-tanya, amankah berwisata ke Pacitan setelah beredar kabar diberbagai media Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A yang terjadi akhir-akhir ini. Bupati Pacitan Indartato dengan tegas mengatakan berwisata di Pacitan sangat aman dari Virus tersebut. “Masalah ini secara umum sudah selesai,” ungkap Bupati disela Tilik Warga di Sudimoro Kemarin 18/07.

 Pihaknya menegaskan bahwa sampai sekarang tidak ada pasien baru, meski diakui Bupati bahwa satu dua pasien sempat kambuh karena memaksakan diri beraktivitas, itu pun masyarakat yang berada di timur Pacitan, dan kenyataan wilayah wisata berada di barat Kota Pacitan yang kenyataannya bebas Hepatitis A.

 Meskipun harus menjajal berwisata di timur kota, Bupati pastikan tetap aman, karena kini sudah tidak ada penyebaran virus, termasuk di Sudimoro sekalipun, didukung penyebaran penyakit Hepatitis A tidak terjadi di daerah wisata. “Meski KLB, harus diketahui bersama bahwa penyebaran penyakit itu hanya 0,17 persen saja dari seluruh masyarakat, dan terlokalisasi,” papar Dia.(budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Bupati Serahkan Air Bersih dan Lihat Kondisi Terkini Sudimoro

Meski hingga kini nihil pasien baru, namun beberapa pasien Hepatitis A yang sudah diperbolehkan pulang di Kecamatan Sudimoro terpaksa harus kembali di rawat di Puskesmas setempat. Kondisi tersebut membuat Bupati Pacitan Indartato merasa sedih. “Jangan beraktivitas dulu sebelum benar-benar sehat,” ujar Dia saat menjenguk pasien dan Tilik Warga penyerahan Bantuan Air Bersih di tiga desa di Kecamatan Sudimoro kemarin 17/07.

 Dari awal pemerintah memang serius menyelesaikan pagebluk ini, terlebih didukung Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat. Meski sebenarnya Hepatitis A atau biasa disebut Sakit Kuning ini notabene bukan penyakit berbahaya, cukup istirahat cukup dan makan bergizi akan sembuh dengan sendirinya. Namun pemerintah ogah pasif, dari awal Bupati dan seluruh jajaran di garis terdepan.

 Termasuk akar permasalahan yang ditengara masalah air, sesuai dengan arahan Bupati, Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo mengatakan wilayah KLB Hepatitis A menjadi prioritas utama, mendahului wilayah kering kritis dan kering langka. “Satu desa bisa sampai empat tangki,” ungkapnya.

 Kemudian, jamban juga kerap dituding menjadi penyebab penyebaran, konon ceritanya banyak warga yang masih menggunakan jamban komunal, Bupati mengambil jalan dengan menerjunkan seluruh Perangkat Daerah (PD) supaya mempunyai desa binaan. Caranya yakni mendata KK yang masih menggunakan jamban komunal, setelah sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah juga akan memberi bantuan yang sama. “Termasuk bersama kami akan mencari sumber air baru,” imbuhnya. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Nikmati; Sunset Dari Pantai Kasap

Banyak yang belum tahu bahwa di kawasan wisata Desa Watukarung, Pacitan merupakan satu satunya tempat yang menyajikan 10 tempat wisata pantai dan 1 wisata sungai, hal ini menjadi keunikan tersendiri dari wisata tersebut.

Termasuk yang belum banyak diketahui adalah Pantai Kasap. Katanya pantai ini mirip dengan Raja Ampat di Papua, sehingga dijuluki Raja Ampatnya Pacitan. Daya tarik Pantai Kasap bukan dari pasir putih dengan ombak yang merayu-rayu, melainkan pemandangan bukit bukit dan hamparan laut samudera Hindia yang luas.

Termasuk penampakan sunset yang indah, kini Kasap menjadi salah satu spot terbaik untuk menikmati keindahan matahari tenggelam diufuk cakrawala, mempesona, tidak kalah menakjubkan karena penampakan sunset berbeda dengan lokasi lain.

Di tempat tersebut disediakan gardu pandang yang berada di atas bukit. “Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung yang ingin memanjakan mata menikmati keindahan Kasap. Disini juga bisa diguanakan ,untuk Camping” Kata Ari Setiwan petugas Pantai Kasap 14/7/19.

Kasap tak selalu ramai dikunjungi, utamanaya di waktu sore, sebelum matahari tenggelam. Dan saat libur panjang dihari besar dan libur sekolah, pernah juga di Bukit Kasab yang sempit tersebut dimasuki 1000 wisatawan. Beruntung lokasi Kasap meskipun sempit namun memiliki tempat terbuka, sehingga tetap ,nyaman bagi pengunjung.

Seperti halnya Hudha, wisatawan dari Yogyakarta ini nekat ke Kasab bersama rimbongan hkarena begitu penasaran menyaksikan eloknya Sunset yang ia lihat di Sosmed. “Saya suka dengan sunset, dan hari ini saya coba untuk menikmati sunset di pacitan bersama-sama teman,” tuturnya.

Pantai Kasab berada di Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, 30 Kilometer dari Pusat Kota Pacitan, berada di sebelah timur Pantai Watukarung dan wisata sungai Kali Cokel. (adit/pkl/DiskominfoPacitan).