Petani Milenial Pacitan Raih “Golden Ticket” Young Ambassadors Kementan 2022

Wirausahawan pertanian milenial Provinsi Jawa Timur, Gusti Ayu Ngurah Megawati dari Kabupaten Pacitan meraih Golden Ticket pada Young Ambassadors Kementan 2022 (YAB) bersama 25 peserta lain.

Eksibisi pemilihan wirausahawan milenial berlangsung enam hari, yang digagas Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP) bersama International Fund for Agricultural Development [IFAD], sebagai langkah meningkatkan kapasitas dan kemampuan pemuda pedesaan melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS].

Perempuan yang akrab disapa Mega dari Pacitan adalah wirausahawati subsektor perkebunan, fokus pada olahan gula aren. Kiprahnya tak lepas dari dukungan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Malang selaku unit pelaksana teknis [UPT] dari BPPSDMP yang berada di Kabupaten Malang, Jatim.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menyambut gembira sekaligus bangga pada capaian semua peserta, namun tidak surprise. Pasalnya, dia meyakini kapasitas dan kompetensi Mega plus komitmen dan personalitas yang langsung ´tune in´ dengan passion sebagai petani milenial di awal kiprahnya.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan komitmen pemerintah khususnya Kementerian terus memfasilitasi generasi milenial agar terjun menjadi petani sekaligus wirausahawan pertanian. Pertanian memang menjanjikan sebagai sumber penghidupan dan bisnis yang menguntungkan sebagai penyedia pangan.

“Kementan berupaya mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi saat ini,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda, apalagi populasi mereka saat ini lebih 50% dari seluruh penduduk Indonesia.

Kementan mendukung penuh upaya regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” kata Dedi. (istimewa/Pemkab Pacitan)