SIPON CERIA; Daftar Di RSUD Pacitan Jadi Gampang

Pemerintah Kabupaten Pacitan tengah membangun dan mengembangkan Smart City (Kota Cerdas) dalam usaha mewujudkan masyarakat sejahtera dan bahagia.

Smart City adalah sebuah visi pengembangan perkotaan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi meningkatkan efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terdapat 6 pilar utama Smart City yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment.

Menuju Pacitan Smart City, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono Kabupaten Pacitan serius mendukung program tersebut dengan mengangkat SIPON CERIA (Sistem Informasi Pendaftaran Online secara Cepat, Ringkas, Informatif, dan Akurat) menjadi quick wins, untuk smart living.

Salah satu elemen smart living adalah kelayakan kualitas kesehatan melalui strategi peningkatan aksesibilitas dan kualitas kesehatan masyarakat dengan kemudahan dan efisiensi melalui sistem informasi terpadu. Karenanya, SIPON CERIA dirasa mewakili solusi dalam efisiensi akses pelayanan pendaftaran di rumah sakit.

Ditemui di ruangannya (19/11), Kepala Bidang Pengembangan RSUD dr. Darsono, Dra. Asih Sitaresmi, Apt menjelaskan, Merujuk program dan arahan bupati Pacitan terkait pencanangan smart city, SIPON CERIA dibuat sebagai aplikasi pendaftaran pasien rawat jalan berbasis android yang bertujuan untuk memberi kemudahan pendaftaran dan untuk mengurangi lama antrian di loket pendaftaran.

“Pasien dapat mengakses pendaftaran melalui HP (Handphone) yang dapat dilakukan dalam batas tujuh hari sebelum pemeriksaan dan langsung mendapat nomor antrian poliklinik yang dituju. Pendaftaran pasien rawat jalan lebih mudah dan bisa dilakukan dimana saja dan bebas memilih hari periksa,”lanjutnya.

Dalam proses pengkajiannya, RSUD dr. Darsono mengikuti acara zoom meeting mendengarkan penjelasan umum mengenai pengisian profil quick wins dan manajemen resiko untuk seluruh dimensi, diskusi One on One Dimensi Smart (Governance, Branding, Economy), dan diskusi One on One Dimensi Smart (Living, Society, Environment). Diskusi tersebut dipandu langsung secara online oleh narasumber dari cityasia, rekanan Kementerian Kominfo mulai pukul 08.00 di Ruang Rapat Direktur kemarin (18/11). (RSUDPacitan/DiskominfoPacitan).

Masyarakat Pacitan Dewasa

Perawat, dokter dan petugas medis lainnya adalah satu dari garda terdepan penanggulangan penyebaran pandemi Covid-19. Tugas paramedis penuh risiko sampai-sampai mempertaruhkan nyawa sendiri.

Masyarakat Kabupaten Pacitan harus bijaksana dan arif melihat mereka, tanpa petugas medis tersebut bagaimana pasien dapat dirawat dan diterapi supaya sembuh. Bayangkan jika pasien itu adalah keluarga kita, atau bahkan justru kita yang menjadi pasien.

Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan Rachmad Dwiyanto meminta masyarakat Pacitan untuk tidak mengucilkan petugas medis, tidak menganggap petugas medis sebagai momok yang harus dijauhi.

“Mereka sudah rela berkorban demi umat manusia dengan berbagai risikonya, jadi jangan halang-halangi mereka untuk pulang bertemu dengan keluarganya,” kata Rachmad.

Petugas medis telah memperhitungkan berbagai kemungkinan untuk memutus penyebaran Corona, mulai dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan berbagai sterilisasi sebelum mereka benar-benar keluar dari ruang isolasi. Termasuk berbagai tes yang ketat.

“Ingat jauhi penyakitnya bukan orangnya. Bagaimana caranya, berkali-kali saya sampaikan gunakan masker, cuci tangan, social distancing itu penting,” tambah Dia.

Termasuk menolak jenazah yang akan dikebumikan, hal ini melanggar hukum dan larangan agama. Jika ditinjau dari berbagai sudut pandang sekalipun jenazah tidak memiliki potensi menularkan penyakit apapun alasannya. Justru malah provokator kejadian tersebut berakhir di balik jeruji besi. (budi/rozaq/riyanto/tika/DiskominfoPacitan).

RSUD dr. DARSONO Terima Tim Survei SNARS Ed. I

Usai berinovasi menciptakan aplikasi pendaftaran berbasis online bernama “RSUD dr. DARSONO”, kini peningkatan standar kualitas pelayanan dilaksanakan yang ditandai hadirnya Tim Survei Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi (Ed) I, dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yang di pimpin dr. Tumpal Simatupang, berjalan pagi ini (15/07) di ruang Telusur Medis Lantai 3 RSUD dr. Darsono Pacitan.

Program nasional yang berkomitmen menciptakan rumah sakit yang mumpuni di Indonesia tersebut akan memotret Rumah Sakit dr. Darsono Pacitan saat mengimplementasikan standar yang ada, baik menejemen, dokter, perawat dan lain-lain. “Bagaimana kami disambut merupakan ceriman bahwa RSUD dr. Darsono berkomitmen untuk maju,” ujar Ketua Tim dr. Tumpal Simatupang.

Bupati Pacitan Indartato menyambut baik momentum ini. Apalagi, Pemerintah Pacitan memang fokus mengahadirkan rumah sakit mumpuni yang dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh warga Pacitan. “Mengingat dulu masyarakat harus berobat keluar kota jika sakit,” ucap Bupati.

Melalui survey yang dilakukan Rumah Sakit Tipe C tersebut akan semakin menjadi lebih baik serta menjad berkah bagi seluruh masyarakat melalui profesionalitas yang sesuai dengan standar pusat. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).