Lagi; Indartato Serahkan Piagam Kepada SMK Dan Masyarakat Peduli Covid-19

Meski sempat berkurang 2 beberapa waktu lalu menjadi 7 pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Pacitan, namun pemerintah tetap masih belum dapat bernafas lega, pasalnya angka ini sewaktu-waktu dapat kembali meroket.

Menyadari kenyataan ini, Bupati sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan Indartato mengharap kerjasama semua komponen untuk bahu membahu menghadapi pandemi ini. Seperti yang dilakukan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan kelompok masyarakat ini, mereka membantu pemerintah dengan berbagai kerja keras serta inovasinya.

“Masalah Covid-19 bukan hanya masalah Gugus Tugas dan Pemda Pacitan saja, ibarat jari semua jempol pasti tidak bisa buat menggenggam,” kata Bupati usai menyerahkan Piagam kepada SMKN 3 Pacitan, SMKN 1 Donorojo, SMKN 1 Pacitan, SMKN PGRI Donorojo, SMKN 1 Sudimoro, SMKN Kebonagung, SMKN 2 Nawangan, SMKN Tulakan, SMKN 2 Pacitan, SMK PGRI Pacitan, SMK Bina Karya Pacitan, SMKN Bandar, SMK Kesehatan Bina Indonesia Medika Pacitan, SMKN Ngadirojo, SMKN Pringkuku, SMKN 2 Donorojo, SMKN Pembangunan Ponpes Al-Fattah Kikil Arjosari, SMKN 1 Nawangan, SMK Ma’arif Sabilul Hidayah Tulakan, SMK PGRI Ngadirojo dan atas nama Iwan Apriyanto, Kristanto Waluyo. Penyerahan ini dilaksanakan di Halaman Wingking (Halking) Pemkab Pacitan, (20/05). (budi/alazim/rach/tika/DiskominfoPacitan).

Serahkan Sembako; Ekonomi Pemulung Tergencet Covid

Ismirah hanya bisa menghela nafas dalam saat pandemi corona mengguncang perekonomian keluarganya. Bagaimana tidak, ia yang sehari-hari berkecimpung sebagai pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Dadapan, Pringkuku ini dalam sepekan hanya bisa mengais sampah 3 hari saja, separo dari kondisi biasanya saat tidak corona.

“Biasanya seminggu kita bisa dapat Rp. 200 – Rp. 300 Ribu. sekarang paling seratus lebih sedikit,” ungkapnya. Ketua Organisasi Pemulung Pacitan (ORPPI) itu juga mengaku kondisi semakin parah lantaran hampir semua harga rosok anjlok, cuma jenis kardus dan kresek yang masih bisa diandalkan menyambung hidup.

Kedatangan Bupati sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan Indartato ke TPA Dadapan pagi ini (15/05), dalam rangka penyerahan bantuan paket sembako dan makanan ringan diakui Ismirah dan rekan-rekannya sangat membantu. Meski sebatas mencukupi kebutuhan mereka, apalagi saat ini bulan puasa dan tinggal menghitung hari lebaran tiba.

Bupati Indartato mengaku, para pemulung dirasa perlu memperoleh paket sembako ini lantaran mereka berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Disamping kondisi ekonomi mereka yang terdampak cukup keras. “Bantuan yang kita serahkan ini tidak seberapa,” kata Bupati.

Ada beberapa program yang akan menyasar masyarakat sebagai penerima bantuan, pertama adalah bantuan berupa Jaring Pengaman Sosial (JPS), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Non Tunai, Grindulu Mapan dan termasuk program bantuan dari Pemprov Jatim. Begitu juga kepada masyarakat yang kehilangan pekerjaan akan mendapat perhatian dari Pemda, Pemprov hingga pemerintah Pusat.

“Bantuaan yang kami siapkan pada tahap pertama sampai hingga tanggal 29 Mei mendatang adalah 6 Miliar Rupiah, sementara cukup banyak diserap di sektor kesehatan. Kalau situasi diperpanjang jadi masalah baru lagi,” terang Bupati. (budi/wan31/rozaq/rach/tika/DiskominfoPacitan).

Cluster Temboro Positif Swab

Satu Orang Tanpa Gejala (OTG) dinyatakan positif Covid-19. Penambahan ini kembali disampaikan Bupati sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan Indartato, malam ini di Pendopo Kabupaten (07/05).

Menurut kronologi, cluster Temboro berstatus anak-anak berusia 13 tahun ini berjenis kelamin laki-laki dan menjalani karantina di Wisma Atlet. Sebelumnya sepulang dari Temboro, Magetan tersebut melakoni karantina mandiri di Rumah Istirahat Mandiri (RIM) di tempat asalnya, Kecamatan Sudimoro.

Setelah hasil Rapid tes menunjukkan positif, santri tersebut dipindahkan ke Wisma Atlet Pacitan bersama 10 orang lain. “Saat ini dalam kondisi sehat, dan akan dipindahkan ke RSUD dr. Darsono Pacitan,” kata Jubir Satgas Covid-19 Rachmad Dwiyanto di kesempatan yang sama saat melayani pertanyaan awak media.

Meskipun dibawah umur, Jubir tegaskan tidak ada perlakuan dan terapi khusus, perlakuan sama dengan pasien dewasa. Beruntung pasien nomor 7 tersebut hingga detik ini dalam keadaan sehat. “Namun jika orang tua dan sakit maka perlu penanganan tersendiri,” ungkap Dia.

Keberuntungan selanjutnya seluruh keluarga pasien hingga saat ini dinyatakan negatif Rapid tes, artinya kondisi ini tidak menambah panjang kasus baru. Sehingga keluarga cukup melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Semua cluster menjadi perhatian Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pacitan, terutama cluster PLTU yang kebetulan tinggal di Kecamatan Sudimoro Pacitan. Jika cluster PLTU positif Swab maka cluster ini juga menjadi tanggung jawab tim Satgas Pacitan. (budi/rozaq/rach/tika/DiskominfoPacitan).

Dua Pasien Terkonfirmasi Positif Corona

Ramadhan di hari kelima Bupati Pacitan Indartato sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan kembali merilis dua kasus baru. Pernyataan ini disampaikannya dihadapan awak media (28/04) di Halaman Wingking Lingkup Pemkab Pacitan.

“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, ternyata covid di Kabupaten Pacitan masih berkembang,” kata Bupati. Temuan baru berdasar tes Swab tersebut menambah jumlah seluruh kasus di Pacitan menjadi empat pasien.

Saat ini kedua pasien baru tersebut berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD dr. Darsono Pacitan untuk dikarantina dan diberi perawatan. “Ada 6 kamar tersedia, dan rumah sakit mempersiapkan 7 kamar sehingga nanti total 13 kamar,” terang Bupati

Kondisi tersebut Pak In kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk lebih disiplin dengan protokol kesehatan. Sehingga harapan bersama memberantas Pandemi Covid-19 di kabupaten Pacitan dapat tercapai. “Ayo kita tegakkan supaya Covid-19 tidak ada, yang positif lekas sembuh dan tidak ada lagi,” tambah Pak In.

Didampingi oleh seluruh jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan dalam kesempatan tersebut Pak In mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang peduli dan disiplin terhadap protokol kesehatan. (budi/rozaq/rach/riyanto/tika/DiskominfoPacitan).

Jangan Panik Dengan Video Penjemputan PDP di Sosmed

Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang Video penjemputan salah satu Pasien Dalam Pengawasan di seputaran Kota Pacitan yang terjadi kemarin (19/04) oleh mobil Ambulan Public Safety Center (PSC)  Dinkes Pacitan.

PDP 06 tersebut diakui Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto Positif Rapid Tes. namun ia menegaskan pasien belum dinyatakan positif Covid-19. “Kita melaksanakan Tes Swab Insya Allah hari ini,” juar Dia.

Pasien tersebut terpaksa harus dikarantina di RSUD dr. Darsono lantaran kondisinya habis terjangkit Demam Berdarah (DB), sehingga tindakan ini untuk mencegah pasien mengalami komplikasi yang membawa masalah menjadi serius. “Jika sehat cukup di rumah,” terang Rachmad.

Saat ini jumlah total PDP di Kabupaten Pacitan 8 orang, 3 diantaranya dinyatakan sembuh dan yang lain masih menjalani perawatan dan karantina. Sedang jumlah positif masih tetap 1. “Kami berharap tetap 1 pasien dan cepat sembuh,” harap Rachmad. (budi/anj/rach/tika/DsikominfoPacitan).