Lahir 18 Kasus Baru

Pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat nampaknya harus semakin tertib menjalankan himbauan satgas covid-19, pasalnya kasus baru telah kembali terjadi dengan angka yang cukup signifikan yakni 18 pasien baru.

Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan menyampaikan 18 kasus yang rilis pada hari ini, merupakan hasil dari 50 persen total peserta swab, yang artinya penambahan dengan skala yang sama masih mungkin terjadi.

Sementara kasus baru tersebut meliputi: 1. Laki-laki (10th); 2. Laki-laki (35th); 3. Laki-laki (16th); 4. Laki-laki (33th);5. Perempuan (15th); 6. Perempuan (40th) dari Kecamatan Pacitan, tertular dari pasien sebelumnya.

Selanjutnya nomor 7. Perempuan (34th); 8. Laki-laki (72th); 9. Perempuan (26th) dari Ngadirojo yang juga terjangkit dari pasien lama.

Kasus baru juga terkonfirmasi dari Kecamatan Tegalombo , yakni; 10. Perempuan (40th) ; 11. Perempuan (28th); 12. Perempuan (27th) yang juga memiliki kontak erat dengan pasien terdahulu.

Untuk Kecamatan Pringkuku meliputi: nomor 13. Perempuan (29th). Arjosari: 14. Perempuan (2th). Kebonagung: 15. Perempuan (40th). Punung: 16. Perempuan (25th) yang memiliki riwayat dari Jakarta. Dan terakhir nomor 18. Laki-laki (57th) Domisili Tulakan, KTP Jakarta Barat.

Melihat banyaknya kasus baru yang terkonfirmasi sudah sepatutnya warga Pacitan melakukan gebrakan nyata, sehingga nantinya sektor ekonomi maupun yang lain tidak terkena imbasnya.

Sementara itu TGTP akan melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait hingga level desa, di samping memaksimalkan 3T (Tracing, Testing, Treatment).

“Kami lagi-lagi menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan 3M, mulai Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak,” kata Rachmad (09/10).

Akumulasi kasus dari pasien pertama hingga saat ini telah mencapai 161 pasien, sembuh 106 dan meninggal 4 kasus. (Bd/anj/zak/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Melawan Corona Dimulai Dari Diri

Sejauh ini, covid-19 terus berkembang di Kabupaten Pacitan, menyentuh angka 142 kasus dengan kesembuhan mencapai 106 pasien. Kondisi ini jika berlarut-larut akan semakin mengancam kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Peran penting Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan tentu harus didukung komitmen seluruh masyarakat. Adapun berbagai sosialisasi telah gencar dilakukan satgas, sampai-sampai branding 3M mobil satgas pun dilakukan.

Namun ternyata hal itu tetap harus didukung dengan evaluasi, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Dimulai dari mengevaluasi diri, keluarga maupun lingkungannya. “Apakah kita sudah menjadi contoh apa belum,” kata Bupati Pacitan Indartato saat membagikan masker di Desa Sooka, Punung oleh BKAD Kecamatan Punung. Kemarin 08/10).

Begitu juga dengan upaya pengawasan terhadap pendatang utamanya dari zona merah, seperti Jakarta dan Surabaya. Indartato minta pemantauan tersebut tidak hanya di desa-desa, tetapi sampai tingkat RT/RW. (anj/zaq/bd/riy/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Rilis Covid-19, Kesembuhan 80 Persen

Kabar kesembuhan kembali terjadi selasa malam kemarin (06/10), sebanyak 6 kasus terkonfirmasi covid-19 yang berada di wisma atlet dinyatakan sembuh oleh Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan.

Dari sekian kesembuha tersebut diantranya adalah 1 warga Pacitan, 2 warga Tegalombo, 1 warga Donorojo, 1 warga Ngadirojo dan 1 warga Pringkuku.

Sementara masyarakat dan pemerintah optimis menuju zona hijau, dalam kesempatan itu juga terkonfirmasi 2 kasus baru. Mereka adalah laki-laki (77) beralamat Kebonagung, mempunyai riwayat perjalanan dari Surakarta. Sedang kedua adalah perempuan (56) dengan alamat Tulakan, ia diketahui memiliki riwayat dari Jakarta.

Penambahan tersebut membuat jumlah keseluruhan kasus menjadi 132 pasien, 4 pasien meninggal dunia, 106 kasus dinyatakan sembuh dan 22 pasien lain tengah menjalani karantina di wisma atlet. (DiskominfoPacitan)

Melihat Pacitan; Satu Semester Menangani Pandemi

Terhitung 1 semester berjalan Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan kerja keras mengendalikan penyebaran virus corona, diawali dari cluster Sukolilo, kemudian Temboro dan kasus Lokal Sudimoro. Kini tren pun berganti ke cluster lain-lain atau Pendatang.

Jumlah total keseluruhan kasus mencapai 130 pasien dengan penambahan 3 pasien baru dan 1 sembuh yang dirilis kemarin (05/10). membuat persentase kesembuhan mencapai 78,7 persen ini disampaikan Jubir TGTP Rachmad Dwiyanto, usai berdialog bersama awak media di Pendopo Kabupaten.

“Pertama perempuan, KTP-nya Dolopo, Madiun dan tinggal di Pacitan. Kedua Juga perempuan yang domisili di Pacitan, dan seorang laki-laki yang punya kontak erat dengan pasien terkonfirmasi,” kata Rachmad (06/10).

Sementara pasien sembuh mencapai 100 kasus dan meninggal 4 pasien, artinya kini TGTP merawat 26 pasien yang umumnya para pelaku perjalanan dan menetap di Wisma Atlet untuk menjalani karantina.

Sesuai jadwal TGTP telah melaksanakan swab massal di wilayah karantina Dusun Bengkal, Tanjungsari, Pacitan. Testing tersebut diikuti 242 warga setempat. Angka tersebut ditemukan berdasarkan hasil Tracing oleh satgas, dipastikan dalam waktu dekat hasil swab sudah dapat dirilis oleh jajaran satgas.

Bicara perbankan yang saat ini menjadi konsentrasi TGTP Pacitan, sementara belum dikategorikan sebagai cluster baru, ternyata untuk mengukuhkan harus didukung gelar perkara. “Dari bank tersebut baru 1,” ungkap Bupati Pacitan Indartato.

Berbagai langkah penting dilakukan sejak awal kasus ditemukan, berbarengan dengan karantina wilayah dan swab massal. Satgas pun melakukan sterilisasi di instansi tersebut, sehingga kantor cabang itu sementara tutup hingga esuk (07/10).

Menindaklanjuti wartamerta pimpinan bank yang beredar satgas membenarkan kabar tersebut, meski untuk kasus Bengkal yang meninggal diklasifikasikan ke dalam kasus propable lantaran saat itu petugas belum melakukan uji swab.

Meneropong berbagai hasil 6 bulan terakhir, Satgas tergolong tidak saklek dalam menjalankan tugas. Banyak aspek tentu menjadi prioritas termasuk lini ekonomi, supaya masyarakat tidak semakin terjerembab dalam jurang kesengsaraan.

Pemerintah lebih mengharap komitmen masyarakat, beruntung arah kebijakan ini dibilang membuahkan hasil. Ditinjau melalui angka penularan yang cukup rendah jika dibanding kota lain. “Menghadapi Covid-19 harus dengan kepala dingin,” kata Bupati Yang begitu berhati-hati dengan berbagai kebijakannya.

Hingga saat ini terkonfirmasi sebanyak 23 desa terpapar virus corona, sedang pemerintah pusat terhitung mulai (16/03) melakukan Siaga Darurat, dilanjutkan Tanggap Darurat (09/04) dan menjadi Bencana Nasional pada (13/04).

Termaktub 2 aspek penting dalam menghadapi pandemi ini, dari langkah antisipasi yang di dalamnya dilakukan upaya preventif, kuratif maupun rehabilitasi. Sedang pondasi kedua adalah pemulihan ekonomi yang didukung bantuan sosial.

Sedang yang menjadi PR satgas pada semester 1 tak lain masih berkutat pada persoalan kesadaran masyarakat, sehingga tak ayal berbagai rilis terus terjadi meski beberapa waktu lalu kasus aktif berada pada angka yang rendah. (bd/anj/alazhiim/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Wilayah Bentul, Bengkal, Tanjungsari Sementara Tertutup Untuk Umum

Karantina wilayah terpaksa kembali diberlakukan di dusun Bengkal, Tanjungsari, Pacitan selama 10 hari ke depan. Kondisi ini merupakan tindak lanjut atas merebaknya kasus Covid-19 di lingkungan tersebut.Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto mengonfirmasi, penutupan ini dimulai sejak kemarin (04/10) pukul 23:59. Jika kembali terkendali wilayah ini kembali dibuka pada (14/10). “Kami bertanggungjawab atas kebutuhan mereka selama karantina,” ujar Rachmad (05/10).Swab Massal juga akan dilakukan satgas TGTP esok pagi (06/10), bahkan Rachmad mengatakan jumlah sasaran Swab di Bengkal lebih besar ketimbang di wilayah Barang, arjowinangun, lantaran sebelumnya keluarga pasien terkonfirmasi ada yang meninggal dunia dengan pemulasaraan jenazah tanpa standar protokol kesehatan.”Keluarga tersebut juga menggelar kenduri atau kirim doa, ini tentu harus kita waspadai supaya virus tidak menyebar,” ungkapnya. Sementara jumlah pasti peserta swab mencapai 240 orang, sedang di Bengkal saat itu hanya 140 orang.Instansi perbankan yang juga disinyalir sebagai zona penyebaran virus dikabarkan mulai hari ini dilaksanakan penutupan sementara. Jubir memperkirakan penutupan ini akan berlangsung hingga Rabu (07/10) untuk dilakukan penyemprotan di kantor cabang perbankan itu secara menyeluruh.Sebelumnya, satu karyawan tetap perbankan berplat merah tersebut mengalami sakit dengan gejala influenza dan sesak. Sebelum dilakukan swab karyawan tersebut keburu meninggal dunia, sedang riwayat yang dihimpun satgas karyawan tersebut usai melakukan perjalanan dari luar kota.Gugus selain terus melakukan koordinasi dengan pihak desa dan perbankan juga akan memaksimalkan 3T. Terhadap masyarakat, gugus akan lebih giat lagi mengkampanyekan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) juga melakukan advokasi maupun edukasi. (BD/ryt/dzk/rchtk/DiskominfoPacitan)