Simulasi Siap siaga dan Tanggap Di Laboratorium Bencana

 Bupati Indartato menyampaikan terdapat 10 potensi bencana di Pacitan, antaranya abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan/lahan, kekeringan, tanah longsor, tanah amblas, ancaman tsunami dan lainnya. 

 Selanjutnya dalam sambutan Simulasi Pemberdayaan Peran dan Kesiapsiagaan Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Dan Masyarakat Dalam Penanganan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2019 Jumat 13/09 tersebut Indartato memaparkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Pacitan masih dihadapkan dengan tugas yang cukup berat yaitu bagaimana membangun kesadaran perorangan warganya agar dapat melindungi diri apabila terjadi bencana.

 Dalam hal ini Budi Santoso Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur juga menyampaikan bahwa Simulasi tersebut harus ada di Pacitan agar petugas dan masyarakat tahu tentang pencegahan atau Early Warning System. “Karena Pacitan Laboratorium bencana Jawa Timur, terlengkap,” tuturnya disertai data pada tahun 2018 Jawa Timur terdapat 444 bencana dari 2000 benacana di Indonesia.

 Harapan besar juga disampaikan Widi Sumardji Kepala Satuan Polisi Pamong Paraja Kabupaten Pacitan, melalui Satlinmas simulasi ini dapat dikembangkan ditingkat Kecamatan dan Desa, sehingga masyarakat tahu dan dapat bertindak sebagaimana fungsinya saat terjadi bencana. Selain itu 3 hal yang dibutuhkan Pacitan dapat terwujud yakni, tanggap bencana, kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana. “Tujuan utamanya untuk meningkatkan kemampuan anggota Limnas,” tandasnya.

 Tidak menampik kenyataan bahwasanya linmas dan relawan adalah garda paling depan dan paling dekat dengan masyarakat atau korban saat terjadi bencana, untuk itu harus disiapkan kader yang militan agar tangap bencana tepat sasaran. Selain itu kehadiran Linmas sebagai jembatan dengan masyarakat tentu mempermudah pemerintah dalam hal mempersiapkan warga Pacitan yang sadar dan sigap bencana. (budi/anjar/riyanto/wawan/wira/DiskominfoPacitan).