Penandatangan Komitmen Bersama Menuju Smart City

Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji menghadiri Bimbingan Teknik IV gerakan menuju smart city Kabupaten Pacitan dan penandatanganan komitmen bersama menuju Kabupaten Pacitan Smart City.
“Komitmen kearah sana (smart city) dan bersinergi adalah kunci utamanya, dan semangat untuk berinovasi inilah mari selalu kita pupuk”ujar Mas Bupati dalam arahannya kepada peserta di Pendopo Kabupaten, Rabu (24/11/2021).
Penandatangan Komitmen bersama ini dilakukan oleh Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Asisten Sekda dan Kepala Perangkat Daerah se Kabupaten Pacitan. (humaspacitan/Pemkab Pacitan)

SIPON CERIA; Daftar Di RSUD Pacitan Jadi Gampang

Pemerintah Kabupaten Pacitan tengah membangun dan mengembangkan Smart City (Kota Cerdas) dalam usaha mewujudkan masyarakat sejahtera dan bahagia.

Smart City adalah sebuah visi pengembangan perkotaan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi meningkatkan efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terdapat 6 pilar utama Smart City yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment.

Menuju Pacitan Smart City, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono Kabupaten Pacitan serius mendukung program tersebut dengan mengangkat SIPON CERIA (Sistem Informasi Pendaftaran Online secara Cepat, Ringkas, Informatif, dan Akurat) menjadi quick wins, untuk smart living.

Salah satu elemen smart living adalah kelayakan kualitas kesehatan melalui strategi peningkatan aksesibilitas dan kualitas kesehatan masyarakat dengan kemudahan dan efisiensi melalui sistem informasi terpadu. Karenanya, SIPON CERIA dirasa mewakili solusi dalam efisiensi akses pelayanan pendaftaran di rumah sakit.

Ditemui di ruangannya (19/11), Kepala Bidang Pengembangan RSUD dr. Darsono, Dra. Asih Sitaresmi, Apt menjelaskan, Merujuk program dan arahan bupati Pacitan terkait pencanangan smart city, SIPON CERIA dibuat sebagai aplikasi pendaftaran pasien rawat jalan berbasis android yang bertujuan untuk memberi kemudahan pendaftaran dan untuk mengurangi lama antrian di loket pendaftaran.

“Pasien dapat mengakses pendaftaran melalui HP (Handphone) yang dapat dilakukan dalam batas tujuh hari sebelum pemeriksaan dan langsung mendapat nomor antrian poliklinik yang dituju. Pendaftaran pasien rawat jalan lebih mudah dan bisa dilakukan dimana saja dan bebas memilih hari periksa,”lanjutnya.

Dalam proses pengkajiannya, RSUD dr. Darsono mengikuti acara zoom meeting mendengarkan penjelasan umum mengenai pengisian profil quick wins dan manajemen resiko untuk seluruh dimensi, diskusi One on One Dimensi Smart (Governance, Branding, Economy), dan diskusi One on One Dimensi Smart (Living, Society, Environment). Diskusi tersebut dipandu langsung secara online oleh narasumber dari cityasia, rekanan Kementerian Kominfo mulai pukul 08.00 di Ruang Rapat Direktur kemarin (18/11). (RSUDPacitan/DiskominfoPacitan).

Yang Dibutuhkan Adalah Semangat Melakukan Perubahan

Bukan Mas Aji jika tidak penuh kejutan. Beberapa momen kehadiran Bupati yang baru menjabat sekitar 6 bulan ini kadang tak terduga. Seperti pada sore ini (26/10/2021). Ditengah kelelahan peserta bimtek tahap III gerakan menuju smart city, Bupati Indrata Nur Bayuaji tiba-tiba muncul untuk ikut berbagi pandangan.
Sontak kehadiran orang nomor 1 di jajaran Pemkab Pacitan ini membuat peserta yang mulai pagi mencurahkan pemikiran buat menuju Pacitan Smart City, menjadi lebih bersemangat.
Kehadiran Mas Aji di forum ini selain berbagi pandangan tentang konsep smart city, juga lebih kepada penguatan kepada peserta bahwa Pacitan bisa juga menjadi smart city.
Menurutnya, dalam menuju kota yang smart yang dibutuhkan adalah semangatnya untuk melakukan perubahan.
” Insya Allah dengan semangat yang luar biasa akan terjadi perubahan yang lebih baik. Intinya jangan takut bermimpi dan jangan takut salah”. pesan Mas Aji menyemangati peserta. (Humas Pacitan/ Pemkab Pacitan)

Pacitan Punya Potensi Besar Energi Baru dan Terbarukan (EBT)

Berada di kawasan pesisir dengan topografi wilayah yang berbukit dan bergunung, Kabupaten Pacitan memiliki potensi besar untuk pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Kondisi alam tersebut sangat potensial untuk pengembangan sumber energi alternatif seperti panas bumi, tenaga surya dan tenaga bayu (angin).
“Pacitan itu berbukit dan bergunung, penduduknya terpencar sehingga layanan infrastruktur di Pacitan belum maksimal salah satunya layanan listrik PLN,” ungkap Bupati Pacitan Indrta Nur Bayuaji saat menjadi narasumber dalam acara Webinar Diskusi Strategis Potensi EBT Untuk Mendukung Smart City di Pacitan, Sabtu (25/09).
Bupati melihat, besarnya potensi EBT ini memberi keuntungan bagi masyarakat terutama yang belum menikmati aliran listrik dari PLN. Namun sayang, potensi tersebut belum bisa terkelola maksimal karena urusan energi menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Pada sisi lain, Pemkab Pacitan belum bisa melakukan kajian dan pengembangan alternatif EBT ini karena keterbatasan anggaran.
“Kami betul-betul berharap dengan kondisi Pacitan saat ini pengembangan EBT ini bisa berjalan bahkan bisa menjadi pilot projek dan kami mengharapkan industri yang betul-betul ramah lingkungan,’ katanya lagi.
Meskipun di Pacitan berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) namun faktanya lanjut Bupati, rata-rata layanan listrik PLN baru mencapai 73,32 % dari total rumah tangga di Kabupaten Pacitan. Hal ini dikarenakan, penduduk Pacitan yang tersebar dengan kondisi geografis yang sulit terjangkau. Ditambah lagi, tingkat kemiskinan yang membuat masih adanya rumah tangga kurang mampu tidak bisa berlangganan listrik PLN.
Guna memaksimalkan potensi EBT tersebut menurut Bupati penting adanya sebuah kajian terkait pemanfaatan EBT sebagai alternatif sumber energi khususnya di wilayah yang tidak terjangkau oleh jaringan PLN. Selain itu perlu adanya teknologi untuk pemanfaatan potensi EBT yang sinergi dengan konsep pengembangan kawasan ramah lingkungan terutama di kawasan wisata Geopark Gunungsewu serta bantuan pembangunan dan pengadaan sumber EBT. (HumasPacitan/Pemkab Pacitan)

Bupati Aji; Pacitan Harus Jadi Smart Tourism Andalan Nasional

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji siang ini menandatangani nota kesepahaman Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Pada Kawasan Pariwiata Prioritas Nasional dan Kawasan Ibu Kota Negara Baru, di ruang zoom meeting, Pendopo Kabupaten Pacitan. Kamis (20/05).

Selain kabupaten Pacitan terdapat 47 Kabupaten/kota lain di Indonesia yang juga menandatangani kesepahaman serupa.

Program tersebut merupakan gagasan pemerintah pusat yakni Kementerian Kominfo bersama Kemendagri, Kementerian PUPR, Kementerian PPN/Bappenas, kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian PAN-RB, Kementerian Pariwisata dan Kantor Staf Presiden.

Usai penandatanganan Bupati mengaku bersyukur menjadi salah satu yang ditunjuk pemerintah pusat sehingga momentum yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional menjadi starting points melahirkan smart city di Kabupaten Pacitan.

Tujuannya jelas, ke depan Kabupaten Pacitan masuk dalam program Nasional sebagai smart tourism. “Ini tentu harus didukung dengan semangat dari Dinas Pariwisata dan instansi lain,” katanya.

Selebihnya Mas Aji, sapaan Bupati seluruh Perangkat Daerah untuk menyesuaikan program tersebut. “Yang pasti seluruh pihak butuh komitmen yang kuat,” tambah dia.
Eny Setyowati, Kepala Dinas Koperasi Dan UMKM Pacitan mengaku dalam waktu dekat pihaknya akan segera meningkatkan kualitas produk serta packaging para pelaku UMKM di Pacitan, supaya lebih menarik perhatian dan bisa bersaing di pasar-pasar, termasuk peningkatan keterampilan pada TI.

Kalimat senada juga terucap Andi Faliandra, Kepala Disparpora Pacitan, pihaknya sadar kemajuan pariwisata di Pacitan dikemudian hari harus didukung dengan peran media sosial secara masif dan berkelanjutan. “Pelatihan-pelatihan kepada pelaku pariwisata harus kita tingkatkan,” ujar Andi. (Diskominfo).

Pacitan Menuju Smart City