“Mohon maaf, sementara kami belum bisa menerima kunjungan Elf dan Bus,” T. Andi Kadisparpora Pacitan

Masuknya Tahap Uji Coba di beberapa destinasi wisata di Kabupaten Pacitan membuat wisatawan luar kota dapat lampu hijau. Silahkan masuk, dan nikmati eksotisme lanskap Paradise of Java yang sempat bersembunyi karena Covid-19.

Tapi mohon maaf, kunjungan dengan alat transportasi massal seperti Elf dan Bus sementara  tidak diizinkan masuk, pemerintah hanya mempersilahkan pengunjung yang datang dengan kendaraan beroda 2 dan 4.

Kepala Disparpora Pacitan T. Andi Faliandra mengaku kebijakan tersebut bukan tanpa alasan, alat transportasi massal dengan penumpang maksimal menyulitkan petugas dalam menegakkan protokol kesehatan.

Saat ini objek yang dapat dikunjungi wisatawan umum adalah Beiji Park, Pantai Klayar, Watukarung, Pancer Door, Pidakan, Watu Bale, Soge dan Pantai Teleng Ria. Sedang Pantai Buyutan, Ngiroboyo, Banyutibo, Srau, Taman, Sungai Maron dan Sentono Genthong hanya bisa dikunjungi oleh wisatawan lokal.

Lalu bagaimana kabar 3 objek wisata Gua gong, Tabuhan dan Pemandian Air Hangat yang masih belum dibuka, Disparpora melalui timnya saat ini tengah mengkaji dan melakukan penerapan protokol kesehatan yang tepat.

“Destinasi Pariwisata kita memang tidak sekedar menyuguhkan keindahannya saja, namun juga wajib mengedepankan penerapan kesehatan dan keselamatan, sehingga semua pengunjung merasa aman dan nyaman” kata T. Andi Faliandra Kepala Disparopra Pacitan, Pekan kemarin (03/09) kepada Diskominfo Pacitan.

Komitmen itu membuahkan hasil nyata yang patut untuk diapresiasi. Merujuk analisa Pemprov, tren pariwisata di Kabupaten Pacitan yang dari sebelumnya bertengger di 5 besar Jatim menunjukkan statistik peningkatan yang signifikan. “Ini ditopang dari penularan covid-19 yang tetap terkendali,” lanjut Andi.

Pariwisata sampai kapan pun selalu melibatkan banyak pelaku baik langsung dan tak langsung, tersebut memaksa Disparpora berkomitmen memberikan pemahaman terhadap protokol kesehatan secara kontinu kepada mereka, meskipun sampai pada era New Normal. (budi/alazim/rch/dzk/riy/tika/DiskominfoPacitan).

Obyek Wisata Watu Bale, Pidakan Dan Soge Bisa Dikunjungi Wisatawan Lokal

Istri Bupati, Luki Indartato berpose di depan kamera membantu mempromosikan obyek wisata Watu Bale saat kegiatan penyerahan Sertifikat Pra-Evaluasi.

Marjuni Kades Jetak, Tulakan tertunduk lesu. Lantaran anggaran Dana Desa (DD) tahun 2020 sudah habis untuk kebutuhan penanganan covid-19. Berupa bantuan langsung kepada masyarakat terdampak.

Sementara pembangunan untuk pemaksimalan area wisata masih jauh dari kata sempurna. Sikap itu wajar, karena warga timur memiliki ambisi besar bersaing aktif dalam pembangunan pariwisata, demi mensejahterakan masyarakat.

Mengetahui itu Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Pacitan, T. Andi Faliandra terharu sekaligus merasa bangga terhadap mimpi membesarkan pariwisata timur Pacitan ini.

Momentum penyerahan piagam Pra Simulasi yang dilakukan hari ini (23/07) ia anggap sebanding dengan semangat dan komitmen yang ditunjukan seluruh pengelola pariwisata, utamanya di obyek wisata Watu Bale, Soge dan Pidakan.

Itu berarti mulai saat ini, 3 objek tersebut dapat menerima tamu dari lokal Pacitan, sampai pada tahap selanjutnya yaitu Evaluasi. Usai tahapan terakhir obyek-obyek yang memenuhi standar protokol kesehatan dapat menerima tamu dari mana pun. “Semua harus memenuhi standar AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru),” kata Andi.

Sementara Bupati Pacitan Indartato yang berkesempatan hadir menegaskan, saat ini pemerintah bukan hanya berkutat pada hal kemanusiaan, namun juga berfokus pada rana ekonomi. Ia berharap kepercayaan yang diberikan satgas dapat diemban dengan baik. “Kalau lahir cluster baru bisa di tutup. Bisa rugi kita semua,” pesannya.

Menyikapi uneg-uneg Marjuni, Bupati memastikan pemda secepatnya akan hadir memenuhi kebutuhan tersebut, meski objek tersebut dikelola pemdes setempat. Namun tetap sesuai dengan kemampuan yang ada. (budi/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Jika Baik; Pariwisata Resmi Buka Akhir Agustus

Pemerintah bermunajat menyukseskan New Normal, demi menyelamatkan ekonomi tanpa harus mengindahkan nilai keselamatan. Berlandaskan program Wisata Tangguh Semeru, yang kini mulai merambah obyek pariwisata Teleng Ria Resort.

Berbagai kendala tentu menjadi pekerjaan rumah Pemda Pacitan untuk mengembalikan kejayaan pariwisata Pacitan usai dihempas pandemi Covid-19 empat bulan terakhir. Ribuan warga yang menggantungkan diri terhadap industri pariwisata termasuk pelaku UMKM jelas berharap destinasi cepat-cepat dibuka seperti sedia kala.

Sertifikat yang diserahkan pihak Disparpora Pacitan merupakan senjata, membuktikan bahwa distinasi tersebut berkomitmen terhadap protokol kesehatan Covid-19. Tahap Pra Simulasi kali ini selanjutnya menjadi pijakan penting untuk menyempurnakan SDM para pelaku.

Sementara detail promosi yang dilakukan akan lebih fokus pada pendekatan agen wisata yang sebelumnya sudah terbangun. Disamping memaksimalkan promosi melalui akaun-akun resmi Disparpora Pacitan dan Pemkab Pacitan. “Mereka harus datang langsung melihat pariwisata kita yang berbasis kesehatan,” kata T. Andi Faliandra Kepala Disparpora Pacitan.

Penyerahan sertifikat semata hanya sebatas pengakuan diatas kertas, selebihnya Andi menekankan komitmen yang sesungguhnya dari para pelaku, termasuk memahami secara utuh protokol kesehatan di bidang pariwisata. “Sertifikat tidak menjadi target, namun bagaimana mereka konsisten dan benar-benar riil memenuhi syarat,” tambah Dia.

Sementara Bupati Pacitan Indartato dalam kesempatan tersebut (11/07), meminta semua pihak terkait untuk memaksimalkan tiga pilar pendukung pariwisata. Mulai Pra Simulasi, Simulasi dan tahapan Evaluasi yang dipelopori Disparpora Pacitan. “Jika semua tidak ada masalah , teruskan,” tegas Bupati. (budi/anj/alAzim/rch/tika/DiskominfoPacitan)

Disparpora Pacitan Siapkan Kejutan Usai Pandemi Covid-19

Penutupan sementara sembilan destinasi wisata di bawah Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pacitan dan satu dikelola desa kembali diperpanjang hingga 21 April 2020. Keputusan tak lain memutus mata rantai penyebaran Covid-19, karena beberapa kota sekitar menjadi zona merah pandemi virus corona.

Melihat penutupan panjang ini ternyata Disparpora sadar ada celah inovasi demi mendorong kemajuan pariwisata di Kabupaten Pacitan setelah nanti dibuka kembali. Di luar mensterilkan semua lokasi dengan desinfektan secara teratur.

“Kita melakukan perbaikan-perbaikan untuk mempersiapkan diri ketika wisata kita kembali dibuka, mulai dari perbaikan tempat parkir hingga lokasi wisatanya. Terutama kita bangun spot-spot yang akan mempercantik destinasi kita,” kata T. Andi Faliandra kepada Diskominfo Pacitan (06/04/2020).

Kapan lagi ada kesempatan baik untuk meremajakan kembali area wisata sehingga semakin indah dan kembali asri, sehingga seluruh wisatawan yang selama ini harus tetap di rumah akan terkejut dengan berbagai inovasi  dari Disparpora Pacitan.

Andi dikesempatan tersebut juga juga mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan promosi masif kepada khalayak, mengingat ini tidak melanggar aturan. Baik melalui wadah sosial media atau yang lain. Sehingga tidak menutup kemungkinan usai pandemi corona, wisata di Kabupaten Pacitan viral dan menjadi satu kejutan para wisatawan.

Terlebih itu didukung para pelaku wisata dan warga masyarakat yang kompak melakukan pembersihan hingga terlibat dalam peremajaan, disempurnakan oleh komitmen Disparpora Pacitan.

Saat ini kendala yang dihadapi Disparpora menurut Andi adalah pelaku UMKM dan pemilik homestay yang menggantungkan ekonomi kepada pengunjung wisata. Penutupan tersebut diakui berdampak langsung pada pemasukan mereka. “Hari ini akan segera kami data dan kita rapatkan. Lalu kita pikirkan bersama Bidang Perekonomian, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan,” ujar Dia. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Berendam dan Kuliner saja di Jaten

Terletak di di pusat kota yang sejuk menjadi keunggulan kolam renang ini, sehingga cocok menjadi alternatif bagi mereka yang bermacet-macet. Dengan tiga kolam yang bervariasi,  membuat kolam renang ini cocok berendam bersama keluarga di tahun baru.

Setelah lelah berenang anda pun bisa menikmati aneka kuliner yang beragam di dalam area ini, dimasak khusus warga sekitar dengan khas bumbu Pacitan.

Rizki pramudita

SMK N 1 PACITAN