Usai rangkaian yang disempurnakan penyerahan Sertifikat Kelayakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang masuk tahap simulasi untuk Pantai Klayar, Watukarung dan Pancer Door yang berpusat di Arena Timur Seruling Samudra Pantai Klayar, seluruh undangan berdoa bersama untuk mendiang Legenda Sobat Ambyar ‘Didi Kempot’.

Sebagaimana diketahui, Didi Kempot turut memviralkan Pantai Klayar, melalui tembangnya ‘Pantai Klayar’ yang dirilis tahun 2016 silam. Tembang tersebut sekaligus menjadi karya andalannya. Bahkan beberapa kali Didi Kempot kedapatan menyanyikan lagu tersebut di kancah Internasional, termasuk satunya di Suriname. Doa juga dicurahkan kepada mantan Kadinkes Pacitan dr. Eko Budiono yang berpulang dini hari tadi (00:20).

Penyerahan Sertifikat Simulasi di tiga destinasi itu wujud nyata pemda Pacitan bersama Satgas Covid-19 dalam memulihkan perekonomian Pacitan. Khususnya di bidang pariwisata yang sempat mati suri sejak awal pandemi pertengahan April lalu.

Promosi masif akan kita galakkan disamping kita membudayakan mereka untuk mematuhi Adaptasi Kebiasaan Baru ini,” ujar Bupati Pacitan Indartato di kesempatan tersebut.

Pemerintah juga mengerti bahwa calon wisatawan begitu menanti kembali dibukanya 19 destinasi di Pacitan, tanpa terkecuali mereka yang bergantung pada bisnis pariwisata. Namun demikian, sembari menyiapkan semuanya Indartato meminta kedisiplinan benar-benar menjadi prioritas, supaya tidak lahir cluster baru.

“Jalan-jalan ke Kota Bali, Loh ngapain ke Bali kalau Pacitan Lebih Indah,” ucap Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol. Nuri Wahyudi berpantun mengawali sambutannya yang disambut riuh tepuk tangan. Baginya Pacitan mempunyai kesempatan untuk berbuat lebih pada momentum ini, salah satunya adalah menjadi pelopor AKB bagi kota lain di Indonesia untuk pariwisata Pacitan.

Tim Liputan Diskominfo Pacitan mengajak Ketua Pengadilan Negeri dan Agama Pacitan untuk berandai-andai, soal keterlibatan dua instansi tersebut dalam mengembangkan destinasi wisata Pacitan.

“Kita sosialisasikan keindahan Pacitan di forum-forum, kita mungkin juga aktif update status dengan berlatar belakang obyek-obyek yang indah ini. Pasiti menarik calon wisatawan baru,” ujar Sumarwan Kepala Pengadilan Agama Pacitan.

Sedang bagi Saut Erwin Hartono A. Munthe Ketua Pengadilan Negeri Pacitan yang baru menjabat empat bulan tersebut memiliki cara pandang yang sederhana, yakni memaksimalkan seluruh SDM yang terlibat dalam kepariwisataan. Mulai dari pedagang hingga tour guide harus mempunyai pengetahuan luas diatas protokol kesehatan.  “Seluruh pelaku harus mempunyai kesamaan pandangan terhadap destinasi kita utamanya saat ini harus paham AKB,” ucap Saut.

Sementara Kepala Disparpora Pacitan T. Andi Faliandra membeberkan, beberapa destinasi yang belum merambah ke tahapan untuk menuju AKB saat ini tengah mempersiapkan SDM maupun infrastrukturnya, hal tersebut memang tidak semudah membalikan tangan, artinya perlu waktu.

Sedang di lain konsep, meski waktu salah satu prioritas yang menjadi perhatian, namun bagi Andi yang penting ialah pemahaman bagi 11 destinasi yang belum dibuka. “Kita akan mendampingi sampai mereka lulus sehingga mendapat sertifikat,” kata Dia.

Andi juga memastikan, pembukaan destinasi melalui penyerahan sertifikat tersebut tidak main-main, berbagai kedisiplinan yang disampaikan akan diawasi oleh jajaran terkait, seperti Satpol PP, TNI dan Polri. “Mereka akan mengawasi setiap hari,” pungkas Andi. (budi/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).

WhatsApp chat