Lingkungan tetap menjadi isu strategis, terlebih di kota berjuluk Paradise of Java yang diakui keindahannya oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Sehingga tak heran jika upaya Nguri-uri warisan ini terus dilakukan pemerintah dan masyarakatnya.
Seperti hari ini, sebelas ribu pohon dari berbagai jenis ditanam secara serentak di 12 Kecamatan di Kabupaten Pacitan, tak terkecuali Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang berkesempatan menanam pohon berjenis Ketapang Kencana (Terminalia Mantaly) di komplek Pancer Door Pacitan.
Ini sekaligus in action warga Pacitan terhadap momentum Hari Air Sedunia yang jatuh 22 Maret kemarin. Melalui tangan dingin Bupati, Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) Pacitan menandainya dengan menanam pohon, lomba foto hingga pelepasan burung ke alam. “Ini adalah satu kesatuan dalam ekosistem,” kata Suparlan Kadis PUPR, pagi tadi (30/03).
Bahkan secara berani PUPR mengaku bertekad menjadi Role Model membudayakan menanam pohon. Ungkapan itu jika ditelaah bukan sekedar isapan jempol semata jika dilihat dari komitmennya dalam berbagai event hari air dan yang serupa.
Karena PUPR juga mempunyai tanggung jawab setidaknya banjir kota dan ancaman bencana lain seperti kekeringan, meski ini tanggung jawab banyak instansi, tetapi pihaknya enggan setengah-setengah dalam mengamban amanah.
Lebih jauh masalah kekeringan yang seakan menjadi hantu disetiap musim kemarau. Sehingga soal air memang pohon menjadi faktor penting. “Air bisa menjadi kehidupan atau bencana. Itu tinggal kita,” ungkap dia.
Melihat semangat dan kenyataan yang ada, Bupati menegaskan masyarakat mempunyai porsi besar bersama dengan pemerintah. Menentukan langkah serta hadir menjadi penyumbang mengatasi dampak kerusakan lingkungan. “Kita bersama tidak hanya menanam. Tetapi menanam, merawat dan menanam lagi,” kata Bupati di kesempatan yang sama.
Meski harus disyukuri bahwa ternyata penanaman pohon di Pacitan yang terbesar di Jatim, namun ini adalah aksi untuk jangka panjang, sedang untuk menghadapi musim kemarau tahun ini Mas Aji bersama dinas terkait telah melakukan berbagai upaya termasuk koordinasi dengan pemerintah provinsi.
“Data kekeringan sudah ada, Dengan cara pipanisasi yang akan terus dilakukan secara bertahap, sehingga droping air bersih dapat berkurang,” tambahnya.
Puluhan ribu pohon tak berarti jika tidak ada komitmen semua komponen, baik menanam dan merawatnya. Sementara di satu sisi, Pacitan telah diwarisi lanskap indah dengan pantai, sungai dan perbukitan yang harus selalu hijau dan asri. (Pemkabpacitan)
WhatsApp chat