Bagi generasi milenial, jenis permainan tradisional mungkin tak lagi mengenal. Maklum, mereka berada pada masa serba digital dimana permainan-permainan tradisional itu mulai jarang dimainkan. “Saya mengajak generasi muda untuk memainkan kembali permainan tradisional agar tidak hilang” kata Luki Indartato, Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kabupaten Pacitan saat membuka lomba permainan hadang/gobak sodor antar perwakilan kecamatan dan desa/kelurahan se-Kecamatan Pacitan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Pacitan, Jumat (14/02/20).

Menurut Luki, FORMI mengembangkan beberapa jenis olahraga termasuk olahraga tradisional dan kekayaan budaya. Salah satunya adalah permainan hadang atau yang sering dikenal masyarakat permainan “gobak sodor”. “Selain menjalin silaturahmi dari permainan gobak sodor ini kita dapat mengambil pelajaran yakni, pentingnya kerjasama dan kebersamaan”ungkapnya lagi.

Gobak sodor merupakan permainan olah ketangkasan, kecerdikan dan kerjasama. Satu regu beranggotakan 8 orang dengan 5 orang pemain inti serta 3 orang cadangan. Dalam aturan pemain kedua tim akan saling menyerang di area berbentuk persegi yang setiap garisnya diibaratkan pintu. Pemenang ditentukan seberapa banyak pemain lolos dari hadangan tim lawan.

Manfaat positif yang bisa diperoleh dari olah raga ini adalah melatih ketangkasan, kecepatan, hingga mampu meningkatkan kekuatan tubuh. Lomba hadang/gobak sodor dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-275 Kabupaten Pacitan ini diikuti 36 regu perwakilan kecamatan se-Kabupaten Pacitan dan desa/kelurahan se-Kecamatan Pacitan. (Rizky/Luky/Arif/HumasPacitan)

WhatsApp chat