Hebat! Warga Mendolo Kidul Urus Adminduk Cukup Dari Rumah

Men Pinter meluncur di desa Mendolo Kidul yang asri dan sejuk, satu terobosan kreatif jajaran pemdes setempat sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan akses informasi melalui smartphone.
Men Pinter adalah aplikasi mendolokidul.com yang terintegrasi dengan sistem android, sebelumnya aplikasi serupa yang lebih simpel hadir dengan sebutan Penak Wa, berjalannya waktu berbagai kebutuhan akses dirasa perlu disematkan guna semakin memudahkan masyarakat maupun pihak desa. “Masyarakat cukup dari rumah dalam menyelesaikan administrasi kependudukan,” ujar Suyono, kades setempat.
Mas Aji cukup menyambut baik inovasi pemerintah desa ini, Bupati Pacitan tersebut sehingga berkenan launching Men Pinter sehingga segera dapat dimanfaatkan masyarakat.
“Yang terpenting adalah bagaimana sosialisasi dan edukasi yang masif kepada masyarakat. Sebab jika tidak maka akan menjadi sia-sia,” kata Bupati usai me-launching Men Pinter di Desa Mendolo Kidul, siang ini (02/09).
Lebih dari itu, Mas Aji berharap pihak kecamatan segera mengambil sikap terhadap terobosan tersebut, dengan menciptakan wadah untuk mengintegrasikan semua informasi yang ada. “Pemdes, kecamatan maupun kabupaten harus nge-ling,” tambah dia.
Upaya lain yang dinilai perlu untuk ditindaklanjuti adalah bagaimana semua informasi dan kemudahan yang ditawarkan pemerintah terafiliasi dengan sosial media, sebab masyarakat lebih familiar dengan sosial media ketimbang harus membuka website.
Di kesempatan tersebut Mas Aji juga berkesempatan mengikuti kegiatan peletakan Batu Pertama Pasar Legi di Desa Ploso, Punung. (DiskominfoPacitan).

Kunjungi Ploso Punung, Bupati dorong produk unggulan desa

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan Efi Suraningsih melakukan kunjungan kerja di Desa Ploso Kecamatan Punung, Kamis (02/09/2021).

Usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan ruko Desa Ploso, Bupati berkesempatan melihat secara langsung sentra produksi genteng dan batu bata yang menjadi produk unggulan Desa Ploso Kecamatan Punung.

Di akhir kunjungan, Mas Aji dan rombongan melakukan Sholat Asar di Masjid Alit Dusun Bandulan Desa Ploso, yang konsep bangunannya terinspirasi dengan Masjid Nabawi di Madinah. (Humas Pacitan/Pemkab Pacitan)

Siswa Siswi Sulit Tidur Jelang Masuk Sekolah

Selama 18 bulan Belajar di rumah, siswa dan siswi dari berbagai tingkatan sekolah mulai pekan ini kembali mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah masing-masing. Kabar gembira tersebut tentu disambut baik para siswa maupun wali murid.
“Anak-anak semalam tidak bisa tidur Pak,” sahut seorang guru menggambarkan kebahagiaan siswa siswi yang kembali bersekolah kepada Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, saat melihat langsung kegiatan PTM di SD Negeri 1 Sedeng Pacitan, (02/09).
Kembalinya PTM tentu telah melewati berbagai pemikiran mendalam oleh semua pihak, terutama unsur pemerintahan, sehingga Bupati menilai kebijakan tersebut saat ini tepat diterapkan dengan standar protokol kesehatan secara ketat.
Selanjutnya tugas berat menanti para pendidik, guru dituntut untuk kerja ekstra membagikan materi pembelajaran yang telah tertinggal jauh. Meski Bupati minta di awal pembelajaran sebagian jam pelajaran digunakan untuk membiasakan siswa-siswi di sekolah. “Di Awal-awal ini anak-anak terlihat kaget, dan ini tentu perlu pembiasaan,” kata Mas Aji.
Evaluasi secara berkala akan dilakukan pemerintah dengan keputusan PTM tersebut, jika tidak ada kendala serius Bupati akan membuka PTM di semua sekolah di Kabupaten Pacitan. “Insya Allah bulan depan,” ungkap dia.
Sementara PTM dilaksanakan kepada lembaga pendidikan yang sulit menjalankan kegiatan secara daring, 10 hari ke depan direncanakan akan kembali ditambahkan kuota dari seluruh sekolah.
“Bulan depan direncanakan full termasuk TK dan Paud, maksimalnya sementara tetap 50 persen,” tambah Daryono Kepala Dinas Pendidikan Pacitan. (DiskominfoPacitan).

Berharap Pacitan Punya Komoditi Unggulan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji berharap sektor pertanian Pacitan memiliki komoditi unggulan yang dapat dijual keluar. Petani Pacitan dapat lebih fokus dengan komoditi tertentu yang sesuai dengan kondisi wilayah.
“Kita bisa fokus pada satu atau dua komoditi dulu yang mayoritas masyarakat betul-betul dapat membudidayakan tanaman tersebut,’ kata B8upati, saat melakukan gerakan menanam aneka cabai di Dusun Papringan Desa Gembong Kecamatan Arjosari, Rabu (01/09).
Bupati berharap kedepan ada komoditas pertanian Pacitan yang bisa bersaing di pasar regional bahkan, hingga pasar ekspor. Syaratnya, petani harus bisa memenuhi kebutuhan pasar baik dari sisi kuantitas maupun kontinuitas.
“Mungkin nanti kita melakukan kajian lebih dulu untuk menentukan komoditas apa yang cocok untuk Pacitan,” Katanya.
Gerakan tanam aneka cabai di Dusun Papringan Desa Gembong Kecamatan arjosari merupakan program bantuan dari Kementerian Pertanian RI untuk kelompok tani setempat. Ribuan tanaman cabai jenis keriting mulai ditanam dilahan seluas kurang lebih sepuluh hektar tersebut. Program ini sendiri diharapkan dapat menjadi penyangga hortikultura khususnya komoditas cabai di Pacitan.
“Menanam cabai perlu istiqomah serta kesungguhan karena harga komoditas cabai dan hasil pertanian biasa fluktuatif dan kebetulan saat ini harganya sedang turun,” imbuh, Kepala Dinas Pertanian Pacitan, Bambang Supriyoko. (Humas Pacitan/Pemkab Pacitan)

Pemerintah Dan Pelaku UMKM Harus Sejalan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengatakan data dan informasi tentang UMKM ditujukan untuk membangun hubungan dengan pemerintah pusat, agar dapat memudahkan dalam berbagai hal seperti peningkatan SDM, promosi, serta kerjasama yang lainnya. Dalam hal ini harus ada hubungan yang baik antara pemerintah dan pelaku serta masyarakat.
“Kita harus dapat berpikiran semakin maju, semakin maju, semakin maju,” tegasnya optimis. Kemajuan UMKM tentunya harus didorong dengan rasa yakin untuk terus berkembang, siap menjadi generasi yang melek produk lokal dan harus memiliki mental berkarya.
Bupati memaparkan penggunaan data yang valid sangat penting implikasinya terhadap masyarakat, karena semua hal mengacu pada data. Bahkan secara gamblang Bupati menyampaikan argumen bahwa Pacitan dapat bertahan dari pandemi dikarenakan geliat UMKM. “Ditengah kondisi seperti ini kita masih bisa mencapai ekonomi plus ya karena UMKM,” tuturnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM mencintai, mengenal, menggunakan atau mengkonsumsi produk lokal adalah hal paling penting. Dan harus dilakukan secara bersama-sama semua pihak. Bukan hanya tugas Dinas Koperasi saja melainkan seluruh masyarakat dan pemerintah. Dengan tujuan bersama mengangkat kesejahteraan sosial masyarakat Pacitan. (DiskominfoPacitan).