Berita terbaru

Jaga Kelestarian Sumber Air Bupati Pacitan Ajak Masyarakat Tanam Pohon

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam melestarikan sumber air agar tetap terlindungi, terawat dan terus mengalir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan konservasi kawasan sumber air baik yang kondisinya rusak atau tidak terawat maupun yang masih terawat dengan baik.
“Harapan saya masing -masing desa bisa menyisihkan sedikit anggaran untuk penghijauan dan meletarikan sumber sumber air,” kata Bupati saat acara Konservasi Sumber Air dan Hari Menanam Pohon Indonesia di Desa Sempu Kecamatan Nawangan, Rabu (08/12).
Menurut Bupati, menjaga kelestarian alam merupakan gerakan bersama mulai dari pemerintah daerah, kecamatan dan desa, serta didukung semua komponen masyarakat. Menjaga daerah-daerah yang menjadi sumber air dengan melakukan penanaman pohon serta mencegah penebangan liar. Ia minta peran aktif dari camat dan kepala desa yang lebih tahu kondisi wilayah masing-masing.
Gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Konservasi sumber air bertujuan untuk memulihkan kembali ketersediaan air yang semakin berkurang terutama saat musim kemarau. Sesuai data yang ada saat ini jumlah sumber air yang ada di Kabupaten Pacitan sejumlah 388 tersebar di 12 kecamatan.
Desa Sempu Kecamatan Nawangan dipilih menjadi lokasi gerakan penanaman pohon karena kecamatan yang terkenal dengan peternakan kambing etawa ini merupakan akar serta sumber air sungai grindulu, sungai terbesar di Kabupaten Pacitan. Jumlah bibit tanaman yang ditanam sebanyak 277.600 batang dengan jenis bibit kayu-kayuan sebanyak 300 batang serta bibit tanaman produktif 19.100 batang.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga diserahkan sejumlah penghargaan diantarannya Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup yaitu Desa Program Kampung Iklim (Proklim) dimana 3 Desa berhasil menyabet penghargaan yaitu Desa Donorojo Kecamatan Donorojo, Desa Bangunsari Kecamatan Bandar, dan Desa Padi Kecamatan Tulakan.

ProKlim merupakan program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi.

Selain itu juga diserahkan Dua Piagam Gubernur Jawa Timur melalui Desa Berseri. Desa Donorojo Kecamatan Donorojo dan Desa Bubakan Kecamatan Tulakan. Serta penghargaan pada para pemenang Lomba Fotografi dengan tema “Menanam Pohon Selamatkan Bumi” yang diraih oleh Novi Dian sebagai Juara pertama, Hafidz Permana sebagai Juara kedua, Juri mendapat Juara ketiga serta Taufiqurrahman mendapat Juara Favorit.

(Humas Pacitan / Pemkab Pacitan)

Pembagian Rapor Ditunda Tahun Depan

Tindak lanjut dari Instruksi Bupati Pacitan nomor 01 tahun 2021 tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Corona Viruses Disease 2019 (Covid-19), Dinas Pendidikan (Dindik) meluncurkan surat yang mengatur lebih teknis terkait pelaksanaan kegiatan akhir semester gasal 2021/2022. Salah satu diantaranya adalah dengan menunda pembagian rapor pada bulan Januari 2022.
Hal ini juga sejalan dengan Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nomor 29 tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Menjelang Hari Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dalam rangka pencegahan dan pengendalian Corona Viruses Disease 2019 (Covid-19).
Walaupun begitu, penanggalan rapor semester gasal tertanggal 24 Desember 2021. “Yang ditunda itu pembagian rapornya, bukan tanggal yang tertulis di rapor,” ungkap Kepala Dindik, Daryono.
Surat tersebut juga mengatur bahwa proses belajar mengajar di sekolah berpedoman pada kalender pendidikan tahun 2021/2022.
Terkait pengumuman dari Pemerintah tentang pembatalan pemberlakuan PPKM level 3 pada libur Nataru, Daryono menuturkan bahwa masih menunggu aturan lebih lanjut. “Jika nantinya ada perubahan kebijakan, aturannya akan disesuaikan,” imbuhnya. (DinasPendidikan/ Pemkab Pacitan).

Bakesbangpol; Bersyukur, Suara Masyarakat Pacitan Terdengar

Akhirnya PPKM level 3 batal diterapkan oleh Pemerintah atas keputusan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Keputusan diambil lantaran dia menganggap masyarakat Indonesia sudah lebih kuat melawan Covid-19.
“Alhamdulillah Pemerintah Pusat mendengar aspirasi masyarakat Pacitan,” kata Tri Mudjiharto, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pacitan usai mengkonfirmasi kabar tersebut.
Meskipun PPKM batal, tetap ada peraturan yang harus diperhatikan, misalnya pelarangan kegiatan perayaan tahun baru di seluruh pusat keramaian, pusat perbelanjaan, bioskop dan restoran tetap buka maksimal 75 persen kapasitas. Untuk kegiatan sosial budaya, kerumunan masyarakat yang diperbolehkan maksimal 50 orang.
“PPKM memang dibatalkan, tetapi masyarakat Pacitan harus tetap taat dengan aturan pengetatan,” tambahnya. Pihaknya juga berharap masyarakat tetap waspada dengan bahaya Covid-19 yang terus bermutasi.
“Tetap lakukan Protokol Kesehatan (Prokes) 5M untuk pencegahan,” pungkasnya.
Perlu diketahui bahwa vaksinasi dosis pertama di Jawa-Bali sudah mencapai 76 persen, sedangkan dosis kedua sudah mendekati 56 persen. (BakesbangpolPacitan/DiskominfoPacitan).

Coba Qris; Pembayaran Tiket Wisata Non Tunai

Di era digital ini, transaksi dengan metode pembayaran elektronik sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Salah satu metode pembayaran elektronik yang cukup populer saat ini adalah QR payment atau pembayaran dengan menggunakan kode QR.
Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga melakukan uji coba e-ticketing berbasis QRIS di destinasi wisata Goa Gong pada Selasa (7/12). Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Disparpora Kabupaten Pacitan menggandeng Bank Jatim melakukan pendampingan dan pemantauan kepada petugas lapangan dalam penggunaan e-ticketing non tunai. Setelah uji coba e-ticketing/payment ini selesai, Disparpora akan melakukan evaluasi jika ada kekurangan agar system yang digunakan benar-benar siap untuk masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Kadisparpora, T.Andi Faliandra mengatakan, “Pembayaran non tunai ini kami kerjakan dengan bank jatim dengan tujuan mencegah kebocoran yang ada, selain itu sistem seperti ini akan memudahkan pelanggan dalam mempercepat pembayaran, juga dapat mengurangi risiko penularan covid19 melalui uang tunai.”
Kedepannya pembayaran e-ticketing menggunakan QRIS ini akan diberlakukan di semua destinasi wisata di Kabupaten Pacitan, khususnya pada 9 destinasi wisata yang dikelola pemerintah. Diharapkan penggunaan e-ticketing ini dapat memudahkan pengunjung dengan pembayaran non tunai melalui e-money seperti ovo, linkaja, gopay dan sejenisnya. Sehingga dengan adanya kemudahan ini, pertumbuhan ekonomi dalam sektor pariwisata diharapkan dapat berkembang lebih pesat. (DisparporaPacitan/DiskominfoPacitan).

Pimpin Gertak PSN Bupati Pacitan Ajak Masyarakat Berantas Sarang Nyamuk DBD Dengan Gerakan 3M

“Kita perlu waspada dengan adanya kasus DBD di Pacitan meskipun ini periodik karena setiap tahun pasti ada ketika memasuki musim penghujan,” ungkap Bupati, Selasa (07/12).
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memimpin gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah (Gertak PSN-DBD) di Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari. Didampingi Wakil Bupati Pacitan Gagarin, Sekda Pacitan Heru Wiwoho, Asisten Pemerintahan dan Kesra Mahmud, Kadinkes serta masyarakat, Gertak PSN DBD menyasar lingkungan rumah rumah warga.
Tidak hanya melakukan gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur) tempat tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, Mas Aji didampingi Kadinkes Pacitan Hendra Purwaka juga melakukan pengamatan jentik dan pengasapan nyamuk dewasa (Foging). Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi dan mewaspadai peningkatan kasus DBD serta mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Pacitan.
“Kita perlu waspada dengan adanya kasus DBD di Pacitan meskipun ini periodik karena setiap tahun pasti ada ketika memasuki musim penghujan,” ungkap Bupati, Selasa (07/12).
Melalui kegiatan serentak Mas Aji berharap kasus DBD di Pacitan dapat ditekan atau jika bisa tidak ada kasus baru lagi. Untuk itu butuh kerja semua pihak terutama masyarakat untuk selalu membudayakan hidup bersih serta peduli terhadap lingkungan sekitar rumahnya.
Sebagai antisipasi lanjutan pemerintah akan selalu memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya melakukan 3M jika mendapati potensi sarang nyamuk di lingkungan sekitar. Bupati juga minta masyarakat rajin memakai lotion nyamuk, memasang kelambu serta rajin mengamati jentik nyamuk.
“DBD bagaimanapun berbahaya cuman penyebarannya saat ini Insya Alloh belum banyak, mudah-mudahan tidak meluas tapi malah menyempit,” pungkasnya.
Sebagai tindak lanjut, Gertak PSN DBD akan dilaksanakan serentak di semua wilayah Kecamatan selama 4 minggu berturut turut setiap jumat. Menggerakkan masyarakat untuk melakukan gerakan 3M minimal seminggu sekali serta melakukan penaburan larvasidasi ditempat penampungan air terutama pada daerah endemis. (humas pacitan / Pemkab Pacitan)