Berita terbaru

Pantau Pilkades Serentak; Partisipasi Pemilih Luar Biasa

Partisipasi masyarakat Kabupaten Pacitan dalam menentukan masa depan desanya di apresiasi Bupati Pacitan Indartato. Hal itu diutarakan saat memantau langsung proses pemungutan suara Pilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 113 desa pagi ini (14/10) di Kantor Desa Sambong Kecamatan Pacitan.

“Partisipasi adalah penting sekali. Ini menendakan bahwa rakyat sudah sadar untuk memilih pemimpin untuk kemajuan desa,” ujar Bupati menyampaikan kesimpulan sementara. Kesiapan panitia juga tidak luput dari pantauannya, utamanya pada aspek keamanan juga administrasi.

Sementara, pemerintah pada gelaran pesta demokrasi tingkat desa ini mentargetkan jumlah partisipasi mencapai 90 persen. Mengingat gelaran ini dinilai Bupati sebagai pemilihan paling murni dengan kemasan modern yang sama dengan Pemilu atau yang lain.

Sementara kendala yang menjadi perhatian pemda adalah jumlah Tempat Pemilihan Suara (TPS) yang hanya disediakan satu tempat yakni di kantor desa. Hal tersebut menyebabkan pemilih yang berada jauh dari lokasi pemilihan sedikit mengalami kesulitan. “Demi mendapat partisipasi tinggi panitia harus menyediakan angkutan,” terang Bupati.  Jumlah TPS yang hanya satu memiliki pertimbangan untuk menumbuhkan nilai persatuan dan kesatuan antar warga masyarakat di Pacitan.

Bupati juga menghimbau kepada seluruh calon utamanya yang gagal untuk senantiasa lilo legowo dengan hasil yang ada, karena menurut Dia itu merupakan satu jalan hidup yang mesti dilalui dengan keiklasan. Sedang untuk yang terpilih ia juga meminta untuk tidak sombong, mengingat menang atau kalah adalah satu kepastian dalam pemilihan.

Kapolres Pacitan AKBP Sugandi kepada Diskominfo Pacitan mengatakan pihaknya akan terus pemantau jalannya kegiatan ini hingga nanti pasca pencoblosan, dengan melakukan himbauan-himbauan kepada para calon utamanya yang gagal terpilih. “Apabila ada permasalahan himbauan kami untuk menempuh jalur hukum,” kata Sugandi. (budi/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

Kurang Tenang; Perspa Gagal Dapat Poin Di Kandang Sendiri

Menghadapi Persemag Magetan di kandang sendiri pada putaran kedua Liga 3 PSSI Jawa Timur, kesebelasan Perspa Pacitan harus menerima kekalahan dengan skor 0-1, pertandingan ini digelar sore tadi di Stadion Pacitan (13/10).

Nahrowi Pratama pelatih Perspa Pacitan usai pertandingan menyayangkan para pemain besutannya yang terus-terusan gagal dalam mengeksekusi bola hingga menit akhir. Berakibat timnya gagal memperoleh poin. “Mereka kurang tenang dalam finishing,” ungkap Dia.

Mengenai target yang banyak diperbincangkan bahwa Perspa Pacitan bakal lolos di 16 besar, pihanya mengatakan bahwa hal itu ia anggap semata sebagai bonus. Dirinya akan lebih fokus pada jadwal pertandingan melawan Perseta Tulungagung dengan berbagai disiplin latihan.

Hasil pertandingan kali ini diakui Pratama tidak begitu berpengaruh terhadap hasil klasemen, namun Perspa Pacitan harus bekerja keras jika ingin menghadiahi masyarakat Pacitan dengan tiket 16 besar. “Kita evaluasi kembali pertandingan ini untuk pembelajaran kami,” pungkasnya yang tetap berusaha keras memberi yang terbaik kepada semua. (budi/anj/wawan/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

TNI/Polri Tebar Pesan Damai Lewat ‘Wayang Semeru’

KOMPAK: TNI/Polri tampil bersama dalam pergelaran kontemporer ‘Wayang Semeru’. Selama pentas berdurasi 2 jam mereka menebar pesan-pesan kedamaian. (Foto: Purwo)

Pacitan – Terciptanya suasana damai tak cukup mengandalkan peran aparat. Masyarakat pun diimbau berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban. Sinergitas TNI/Polri serta masyarakat dalam sosialisasi kamtibmas tergambar dalam pentas seni kontemporer bertajuk ‘Wayang Semeru’.

“Poskamling jangan dibiarkan kosong. Marga masyarakat harus peduli dengan keamanan lingkungannya,” ucap dalang Ki Sutardi sembari memainkan tokoh Semar, Minggu (13/10/2019) pagi.


Dialog di jagat pakeliran itu pun berlanjut. Bagong, yang tak lain putra Semar menanyakan contoh nyata kepedulian masyarakat terhadap keamanan lingkungan. Sebab, menurut anggota punakawan yang dikenal jenaka ini, dunia sekarang interaksi sosial tak sekuat dulu lagi.


“Bagaimana supaya sikap peduli lingkungan sekitar itu bisa kita bangkitkan, Romo?” tanya Bagong.


“Suatu contoh, jika ada orang bertamu di lingkungan kita lebih dari 24 jam, maka harus lapor Pak RT atau Pak RW,” jawab Semar bijak.


Meski berlangsung singkat, pergelaran wayang kulit di tribun alun-alun tersebut cukup menyita perhatian. Apalagi pelaksanannya bersamaan Car Free Day. Suasana makin meriah dengan kehadiran pesinden Nyi Kusmini dari Bekasi. Seniman perempuan itu tampil kompak bersama MC Ki Bagong dari Pacitan.


Tidak itu saja, pada sesi hiburan seorang anggota Satlantas bernama Sayuti langsung memegang mikrofon. Personel polri asal Ponorogo ini pun mengajak seorang polwan berduet menyanyi. Dengan suara merdu, pesinden bernama Trisna itu pun menyahut tiap bait lagu bergenre dangdut tersebut dengan runtut. Polwan berjilbab itu sesekali juga melempar kelakar lucu.


Dalang Ki Sutardi mengatakan dalam pentas selama 1,5 jam itu dirinya sengaja mengangkat beberapa thema. Antara lain #TolakKerusuhan, #JogoPacitan, dan #JogoJawaTimur. Sebab, lanjut anggota Kodim 0801 berpangkat Letda itu, jika kerusuhan terjadi, masyarakatlah yang rugi. Dampak lain adalah terganggunya sektor ekonomi.

Di sisi lain, dia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan tiap potensi gangguan kamtibmas. Meski selama ini Pacitan dikenal aman, namun warga tak boleh lengah. Terlebih para pelaku tindak kejahatan maupun terorisme kerap bersembunyi di wilayah yang relatif tenang.

“Manakala ada orang yang tidak kita kenal dan (perilakunya) mencurigakan, aparat setempat dalam hal ini RT/RW agar menghubungi aparat keamanan terdekat,” tandas pria yang belajar mendalang secara otodidak di sanggar seni milik batalyon di Cibinong tersebut. (PS/PS/Diskominfo)

KWT Kamboja dari Desa Jeruk Jadi Nomor Satu Di Jawa Timur

Kelompok Wanita Tani (KWT) Kamboja Desa Jeruk Kecamatan Bandar raih penghargaan juara 1 Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Tingkat Jawa Timur Tahun 2019. Penghargaan diberikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Pembukaan Jatim Fair dalam rangka Peringatan Hari Jadi Jawa Timur di Grand City Convention Centre (08-13/10).

Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2019 dilaksanakan pada (11/08) di KWT Kamboja Desa Jeruk. Pelaksanaan lomba diikuti oleh anggota KWT Kamboja, petugas penyuluh lapangan, Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan serta Perangkat Desa Jeruk, dinilai langsung oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Aspek yang dinilai dalam Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura ini ditekankan pada administrasi, kelembagaan serta proses produksi.

KWT Kamboja beranggotakan 80 orang  dan terus berkembang hingga saat ini baik jumlah anggota kelompok maupun keuangannya. KWT Kamboja berupaya mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada dan hasil biofarmaka daerah untuk diolah menjadi produk yang berdaya jual tinggi.

Hasil biofarmaka yang melimpah antara lain seperti komoditas jahe, kunyit, temulawak dan singkong. Komoditas yang ada tersebut diolah dengan cara diparut, diendapkan serta dikeringkan. “Output yang dihasilkan tidak kalah dengan mesin pengering yang ada di pasaran.,” ujar Dian Anggarimurni Kasi Hortikultura Dinas Pertanian Pacitan.

Hasil yang diperoleh berbentuk serbuk minuman yang diracik sedemikian rupa dan dikemas dalam botol serta kemasan yang lengkap sehingga menarik konsumen. Produk KWT Kamboja sangat beragam antara lain instan jahe merah, instant temulawak, instan kunyit, manisan jahe gajah, kopi jahe,  thiwul gunung, sambel pecel dan peyek.

Usaha yang dirintis ini pada awalnya untuk menjawab kegelisahan akan harga komoditas biofarmaka yang rendah karena hasil panen yang melimpah, sehingga dengan diolah harganya lebih meningkat dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga. Ternyata produk yang dihasilkan diminati oleh konsumen bahkan pengiriman hingga luar jawa.

“Prestasi yang diperoleh KWT Kamboja semoga bisa meningkatkan kemandirian kelompok dan sebagai sarana motivasi  kepada wanita khususnya KWT Kamboja.  Selain itu juga diperlukan  paling semangat yang tinggi, tanpa ada semangat dorongan dalam bentuk apapun tidak akan bisa bisa berjalan,” tambah Dia.

Masih sangat diperlukan pembinaan dari stake holder agar produk dari KWT Kamboja bisa lebih baik dan bisa meningkatkan penjualannya, karena goalnya adalah menambah income dan meningkatkan pendapatan keluarga. (istimewa/DiskominfoPacitan).

BPBD Pacitan; Gunakan Air Secukupnya

Kemarau diperkirakan masih berlangsung hingga ahir bulan Oktober mendatang, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Deraha BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo di ruangannya 11/10 kepada Diskominfo Pacitan, sesuai buletin harian yang dikirim Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG). “Atau bergeser di bulan November. Ini perlu kita sikapi,” katanya.

1127 stok tanki air bersih diterima Kabupaten Pacitan pada tahun ini, dan telah disalurkan sebanyak 1000 tanki lebih, tinggal menyisakan seratusan tanki saja. “Kapan turun hujan masih menjadi prakiraan, jadi mari guanakan air bersih seperlunya saja,” himbau Didik.

Tidak hanya di Kabupaten Pacitan krisis air bersih ini terjadi, sejumlah wialayah di Pulau Jawa umumnya mengalami hal serupa, membuat himbauan yang disampaikan didik tersebut tidak berlebihan. Meski pihaknya merasa bersyukur dengan berbagai gerakan droping  yang dilakukan pihak lain teramat sangat membantu.

Sementara, inovasi yang dilakukan Bupati Pacitan Indartato terkait memfungsikan kembali ratusan sumur bor di Pacitan akan membuat BPBD tetap pada porsinya, namun Didik menegaskan bahwa droping nantinya hanya bersifat kedaruratan.

“Jika nanti sumur bor telah berfungsi tentu akan memudahkan semua masyarakat. Mereka secara mandiri akan mengelola sendiri, sedang yang tidak memiliki sumur bor akan mendapat perhatian lebih dari pemerintah melalui droping,” tambah Dia. BPBD selanjutnya akan lebih fokus pada sisi aspek, kesiapsiagaan dilakukan, memotifasi masyarakat terkait situasi kekeringan serta turut menjaga alat yang ada di sumur bor tidak rusak. (budi/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).