Berita terbaru

TNI/Polri Tebar Pesan Damai Lewat ‘Wayang Semeru’

KOMPAK: TNI/Polri tampil bersama dalam pergelaran kontemporer ‘Wayang Semeru’. Selama pentas berdurasi 2 jam mereka menebar pesan-pesan kedamaian. (Foto: Purwo)

Pacitan – Terciptanya suasana damai tak cukup mengandalkan peran aparat. Masyarakat pun diimbau berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban. Sinergitas TNI/Polri serta masyarakat dalam sosialisasi kamtibmas tergambar dalam pentas seni kontemporer bertajuk ‘Wayang Semeru’.

“Poskamling jangan dibiarkan kosong. Marga masyarakat harus peduli dengan keamanan lingkungannya,” ucap dalang Ki Sutardi sembari memainkan tokoh Semar, Minggu (13/10/2019) pagi.


Dialog di jagat pakeliran itu pun berlanjut. Bagong, yang tak lain putra Semar menanyakan contoh nyata kepedulian masyarakat terhadap keamanan lingkungan. Sebab, menurut anggota punakawan yang dikenal jenaka ini, dunia sekarang interaksi sosial tak sekuat dulu lagi.


“Bagaimana supaya sikap peduli lingkungan sekitar itu bisa kita bangkitkan, Romo?” tanya Bagong.


“Suatu contoh, jika ada orang bertamu di lingkungan kita lebih dari 24 jam, maka harus lapor Pak RT atau Pak RW,” jawab Semar bijak.


Meski berlangsung singkat, pergelaran wayang kulit di tribun alun-alun tersebut cukup menyita perhatian. Apalagi pelaksanannya bersamaan Car Free Day. Suasana makin meriah dengan kehadiran pesinden Nyi Kusmini dari Bekasi. Seniman perempuan itu tampil kompak bersama MC Ki Bagong dari Pacitan.


Tidak itu saja, pada sesi hiburan seorang anggota Satlantas bernama Sayuti langsung memegang mikrofon. Personel polri asal Ponorogo ini pun mengajak seorang polwan berduet menyanyi. Dengan suara merdu, pesinden bernama Trisna itu pun menyahut tiap bait lagu bergenre dangdut tersebut dengan runtut. Polwan berjilbab itu sesekali juga melempar kelakar lucu.


Dalang Ki Sutardi mengatakan dalam pentas selama 1,5 jam itu dirinya sengaja mengangkat beberapa thema. Antara lain #TolakKerusuhan, #JogoPacitan, dan #JogoJawaTimur. Sebab, lanjut anggota Kodim 0801 berpangkat Letda itu, jika kerusuhan terjadi, masyarakatlah yang rugi. Dampak lain adalah terganggunya sektor ekonomi.

Di sisi lain, dia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan tiap potensi gangguan kamtibmas. Meski selama ini Pacitan dikenal aman, namun warga tak boleh lengah. Terlebih para pelaku tindak kejahatan maupun terorisme kerap bersembunyi di wilayah yang relatif tenang.

“Manakala ada orang yang tidak kita kenal dan (perilakunya) mencurigakan, aparat setempat dalam hal ini RT/RW agar menghubungi aparat keamanan terdekat,” tandas pria yang belajar mendalang secara otodidak di sanggar seni milik batalyon di Cibinong tersebut. (PS/PS/Diskominfo)

KWT Kamboja dari Desa Jeruk Jadi Nomor Satu Di Jawa Timur

Kelompok Wanita Tani (KWT) Kamboja Desa Jeruk Kecamatan Bandar raih penghargaan juara 1 Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Tingkat Jawa Timur Tahun 2019. Penghargaan diberikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Pembukaan Jatim Fair dalam rangka Peringatan Hari Jadi Jawa Timur di Grand City Convention Centre (08-13/10).

Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2019 dilaksanakan pada (11/08) di KWT Kamboja Desa Jeruk. Pelaksanaan lomba diikuti oleh anggota KWT Kamboja, petugas penyuluh lapangan, Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan serta Perangkat Desa Jeruk, dinilai langsung oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Aspek yang dinilai dalam Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura ini ditekankan pada administrasi, kelembagaan serta proses produksi.

KWT Kamboja beranggotakan 80 orang  dan terus berkembang hingga saat ini baik jumlah anggota kelompok maupun keuangannya. KWT Kamboja berupaya mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada dan hasil biofarmaka daerah untuk diolah menjadi produk yang berdaya jual tinggi.

Hasil biofarmaka yang melimpah antara lain seperti komoditas jahe, kunyit, temulawak dan singkong. Komoditas yang ada tersebut diolah dengan cara diparut, diendapkan serta dikeringkan. “Output yang dihasilkan tidak kalah dengan mesin pengering yang ada di pasaran.,” ujar Dian Anggarimurni Kasi Hortikultura Dinas Pertanian Pacitan.

Hasil yang diperoleh berbentuk serbuk minuman yang diracik sedemikian rupa dan dikemas dalam botol serta kemasan yang lengkap sehingga menarik konsumen. Produk KWT Kamboja sangat beragam antara lain instan jahe merah, instant temulawak, instan kunyit, manisan jahe gajah, kopi jahe,  thiwul gunung, sambel pecel dan peyek.

Usaha yang dirintis ini pada awalnya untuk menjawab kegelisahan akan harga komoditas biofarmaka yang rendah karena hasil panen yang melimpah, sehingga dengan diolah harganya lebih meningkat dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga. Ternyata produk yang dihasilkan diminati oleh konsumen bahkan pengiriman hingga luar jawa.

“Prestasi yang diperoleh KWT Kamboja semoga bisa meningkatkan kemandirian kelompok dan sebagai sarana motivasi  kepada wanita khususnya KWT Kamboja.  Selain itu juga diperlukan  paling semangat yang tinggi, tanpa ada semangat dorongan dalam bentuk apapun tidak akan bisa bisa berjalan,” tambah Dia.

Masih sangat diperlukan pembinaan dari stake holder agar produk dari KWT Kamboja bisa lebih baik dan bisa meningkatkan penjualannya, karena goalnya adalah menambah income dan meningkatkan pendapatan keluarga. (istimewa/DiskominfoPacitan).

BPBD Pacitan; Gunakan Air Secukupnya

Kemarau diperkirakan masih berlangsung hingga ahir bulan Oktober mendatang, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Deraha BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo di ruangannya 11/10 kepada Diskominfo Pacitan, sesuai buletin harian yang dikirim Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG). “Atau bergeser di bulan November. Ini perlu kita sikapi,” katanya.

1127 stok tanki air bersih diterima Kabupaten Pacitan pada tahun ini, dan telah disalurkan sebanyak 1000 tanki lebih, tinggal menyisakan seratusan tanki saja. “Kapan turun hujan masih menjadi prakiraan, jadi mari guanakan air bersih seperlunya saja,” himbau Didik.

Tidak hanya di Kabupaten Pacitan krisis air bersih ini terjadi, sejumlah wialayah di Pulau Jawa umumnya mengalami hal serupa, membuat himbauan yang disampaikan didik tersebut tidak berlebihan. Meski pihaknya merasa bersyukur dengan berbagai gerakan droping  yang dilakukan pihak lain teramat sangat membantu.

Sementara, inovasi yang dilakukan Bupati Pacitan Indartato terkait memfungsikan kembali ratusan sumur bor di Pacitan akan membuat BPBD tetap pada porsinya, namun Didik menegaskan bahwa droping nantinya hanya bersifat kedaruratan.

“Jika nanti sumur bor telah berfungsi tentu akan memudahkan semua masyarakat. Mereka secara mandiri akan mengelola sendiri, sedang yang tidak memiliki sumur bor akan mendapat perhatian lebih dari pemerintah melalui droping,” tambah Dia. BPBD selanjutnya akan lebih fokus pada sisi aspek, kesiapsiagaan dilakukan, memotifasi masyarakat terkait situasi kekeringan serta turut menjaga alat yang ada di sumur bor tidak rusak. (budi/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

Dinkes Pacitan Kembali Pilih Doter Kecil dan Duta Kesehatan Remaja 2019

Pemilihan Doter Kecil dan Duta Kesehatan Remaja tahun 2019 kembali digelar di Kabupaten Pacitan oleh Dinas Kesehatan Pacitan kemarin 10/10 di Gedung Karya Darma. Ratusan siswa dan siswi tersebut telah mengikuti berbagai  rangkaian tes dan ujian hingga dapat mengikuti pemilihan ini.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Ratna Susy Rahayu mengatakan kegiatan ini kembali digelar karena banyak manfaat yang akan diperoleh para generasi muda di Pacitan, nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat akan tertanam pada anak sejak mereka masih belia.

Perilaku tersebut tidak bisa ditanam melalui orang tua dan guru saja, berbagai rangsangan harus dilakukan dengan berbagai cara. Metode tersebut tidak hanya akan menguntungkan peserta dan pemenang.

Secara langsung dan tidak langsung pengalaman yang mereka peroleh akan mereka bagikan kepada orang-orang disekitarnya baik keluarga, teman dan yang lain. “Mereka yang terpilih secara otomatis akan menjadi kader kesehatan disekolahan dan setiap kegiatan program UKS akan terlibat,” kata Ratna. (budi/rozak/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

Ketua BPD, Panwas dan Pemilihan Tanda Tangani Pakta Integritas

Supaya berjalan dengan baik tanpa ada kendala sekecil apa pun yang merupakan harapan bersama. Perayaan pesta demokrasi tingkat desa yang bakal digelar tidak lama lagi ini hanya mempunyai dua jawaban, pertama menang dan satunya adalah kalah.

Kondisi ini dapat memicu tejadinya hal yang tidak diinginkan jika kemasan Pilkades Serentak ini keluar dari regulasi yang ada. Penyamaan persepsi perlu dilakukan melalui Penandatangan Pakta Integritas Pilkades Serentak 2019 oleh Ketua BPD, Ketua Panwas dan Ketua Pemilihan di 113 desa hari ini 10/10.

Beberapa poin yang terkandung pada nota pakta integritas diharapkan Bupati Pacitan Indartato menjadi modal dalam menjalankan tugas tersebut. Sehingga keinginan menyelenggarakan Pilkades yang aman lancar dan damai dapat terlaksana. “Mari kepada penyelenggara Pilkades untuk Profesional dalam menjalankan tugas,” harap Indartato.

Kapolers Pacitan AKBP Sugandi menilai penandatangan tersebut merupakan hal yang baik dilaksanakan, supaya semua yang terlibat langsung ini bekerja sesuai dengan aturan yang ada. “Mereka bagian dari sistem harus dapat menjalankan pekerjaan sesuai aturan,” kata Sugandi.

Inovasu baru juga dilakukan dalam mendukung pemilihan ini, berbentuk Kelompok Kerja (Pokja) Hukum, bekerja membantu seluruh panitia dalam mengurai segala sesuaitu permasalahan yang timbul. “wadah komunikasi dan diskusi dan koordinasi antar panitia ditingkat bawah dan kabupaten,” tambah Dia. (budi/rozak/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).