Berita terbaru

Dindik Dan Kemendikbud Bangun Siswa Pacitan Cerdas, Berkarakter yang Siap Hadapi Bencana

Diawali terbitnya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menindaklanjuti kebijakan tersebut dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan turut memperkuat implementasi Kebijakan Pendidikan Karakter dengan menyelenggarakan Bimtek Pengimbasan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) terintegrasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) bagi Tenaga Kependidikan di seluruh Indonesia, termasuk di Pacitan.

Pacitan dinilai perlu menjadi contoh program ini dengan menggelar langsung kepada fasilitator darah yang dibentuk demi tugas tersebut, Daryono Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan mengatakan ada tiga tahapan pada proses ini. Pertama para fasilitator yang mendapat pelatihan, diteruskan kepada seluruh tenaga pendidik dan baru kepada siswa siswi. “Butuh waktu lama pada program baru ini.” Ujar Daryono 27/09.

Pristiadi Teguh Cahya sebagai Fasilitator nasional (Fasnas) kepada Diskominfo Pacitan mengatakan Pacitan dipilih menjadi contoh program PPK terintegrasi SPAB lantaran hampir semua potensi bencana di miliki Kabupaten Pacitan. kesemua ini mengingat satuan pendidikan memiliki peran strategis dalam menciptakan masyarakat yang tangguh terhadap segala potensi bencana.

Ketua OSIS SMP Negeri 2 Pacitan Muhammad Galih Bayu Saputra mengaku bingung apa yang harus dilakukan jika sekonyong-konyong terjadi Gempa yang disertai Tsunami, melihat kegitan ini berharap cepat segera terealisasi sehingga para siswa siap dan tangguh sewaktu-waktu bencana datang.

Beberapa waktu lalu terjadi gempa, saat itu Tri Asti Wuryaningsih Guru Bahasa Inggris melihat peserta didiknya kebingungan dalam menyelamatkan diri, hal itu menjadi perhatian dirinya supaya program tersebut segera sampai pada Dia sehingga para guru lekas dapat membagiakan materinya. “Saya sendiri belum begitu tahu proses mitigasi bencana,” terang Asti.

Pelaksanaan program tersebut digadang-gadang menjadi rujikan dalam membangun generasi muda cerdas, berkarakter dan tangguh bencana sebagai karakter bangsa Indonesia, rasa bangga sebab PPK terintegrasi SPAB tersebut di mulai pertama di Kabupaten Pacitan. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Peringati Tahun Baru Islam Nelayan Pacitan Gelar Tasyakuran

Bersama warga masyarakat menggelar Tasyakuran dan Doa Bersama jelang satu Muharram yang jatuh kemarin 31/08 di sepanjang Teluk Pacitan. Berdasar pantauan Diskominfo Pacitan, pusat kegiatan berada di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan. Berbagai kegiatan dilaksanakan pada momen itu, yakni Sedekah Laut, Wayang Kulit Semalam Penuh, Festival Layang-Layang, Festival Njolo, Festival Mancing hingga Bakar Ikan Gratis. (budi/anjar/nonot/wawan/rista/riyanto/wira/dzakir/DiskominfoPacitan).

Layang-layang Hias Dan Njolo Di 1 Muharram

Diskominfo Pacitan juga berkesempatan mengabadikan Festival Njolo dan Layang-Layang Hias, rangkaian Festival Nelayan 2019 kemarin 01/09. Acara ini merebutkan Piala Bupati Pacitan dan selalu dilaksanakan setiap tahun dalam rangka HUT RI dan Peringatan 1 Muharram 1441 Hijriah. (wawan/anjar/riyanto/dzakir/DiskominfoPacitan).

Bantu Warga Daerah Rawan Kekeringan, P3K Diskominfo Dropping Air Bersih

EMPATI: Pembagian air bersih di Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, Sabtu (31/8) siang. Bhakti sosial tersebut digawangi belasan P3K lingkup Diskominfo Pacitan. (Foto: Diskominfo)

Pacitan – Kondisi rawan air bersih yang melanda sejumlah wilayah di Pacitan terus menyita perhatian. Bantuan pun terus mengalir. Tak hanya dari pemerintah daerah, dropping air juga datang dari sukarelawan. Ini seperti dilakukan para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) lingkup Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pacitan.

“Inisiatif ini datang dari teman-teman P3K. Rencana tersebut jadi bahasan di sela ngobrol saat kami ketemu. Ya sudah, akhirnya disepakati untuk mengadakan aksi sosial ini,” ucap Yuko Widjanarko, koordinator kegiatan usai pengiriman air bersih ke Dusun Godeg Wetan, Desa Jetak, Tulakan, Sabtu (31/8) siang.

Menurut pria yang akrab dengan dunia internet ini, pengumpulan dana dari wadah bernama ‘Sedulur Kominfo Pacitan’ bersifat sukarela. Namun dalam perkembangannya, keinginan untuk berbagi juga mendapat dukungan dari pihak lain. Dana yang terkumpul lantas diwujudkan dengan air bersih sebanyak dua tanki.

“Alhamdulillah. Ada bantuan juga dari Hamba Allah. Tentu saja teman-teman senang bisa berbagi meskipun baru semampu kami. Mudah-mudahan bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan,” tambah Yuko.

Kepala Dinas Kominfo Pacitan, Rachmad Dwiyanto menambahkan bhakti sosial yang digawangi belasan personel tersebut sudah lama direncanakan. Dia pun menyatakan dukungan penuh saat panitia menyampaikan laporan terkait wacana tersebut. Terlebih aksi yang dilaksanakan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

“Saya sampaikan apresiasi kepada teman-teman P3K atas inisiatifnya yang semata dilandasi rasa empati. Kita semua tahu, upaya pemenuhan air bersih warga merupakan pekerjaan rumah tiap musim kemarau. Dan ini menjadi tugas kita juga sebagai Insan Kominfo untuk saling bantu,” imbuhnya. (PS/Diskominfo)

Pemda Pacitan Dan KOMPAK Penghujung Tahun Target Program Sikab Running Di 40 Desa

Pemanfaatan percepatan teknologi informasi menjadi solusi inovatif disegala sektor birokrasi dan kemasyarakatan. Berbagai kemudahan yang ditawarkan dan terutama reliabel dimasa sekarang. Termasuk menyelesaikan program besar transformasi Sistim Informasi Desa (SID) menjadi Sistim Informasi Kabupaten (Sikab), semakin efektif pada penyimpanan dan validasi data terintegrasi.

Nurul Afandi Koordinator Kecamatan dan Desa KOMPAK Jawa Timur menjelaskan bahwa semua data yang dibutuhkan dalam sistem integrasi penanggulangan kemiskinan sudah siap. Sehingga hal pertama yang akan dilakukan adalah memasang sistem Sikap dan input database kependudukan dan kemiskinan tingkat desa yang dapat diakses di kabupaten. “Sesuai rencana kita akan melakukan uji coba melalui anggaran Pemda akan mereplikasi di 40 desa,” terangnya pada tindaklanjut Lokakarya Program Sikab kemarin20/08 di Ruang Rapat.

Tiga hal besar yang kemudian diungkapkan Nurul, pertama integrasi data secara Online mulai tingkat desa hingga kabupaten, kedua Perangkat Daerah (PD) dan Badan dapat meng-entry data penanggulangan kemiskinan sehingga pemerintah mengetahui apa saja yang dapat dijadikan resolusi menuju penanggulangan kemiskinan. Ketiga tersedianya menu layanan publik Admindik Online, yakni masyarakat dapat mengurus pengajuan ke Dukcapil melalui Sikap, hasil KK atau KTP dan lainnya dapat di unggah oleh Dukcapil dan di Download di desa masing-masing, sementara untuk berkas asli akan bekerja sama melalui kantor pos.

Bisa dibayangkan jika Sikab berhasil digarap, seperti Bappeda akan semakin mudah mengakses berbagai data yang dibutuhkan dalam mendukung pekerjaan. Yang kini dilakukan Bappeda adalah verifikasi dan validasi data kependudukan maupun kemiskinan segaris dengan program Grindulu Mapan.

Sutarman Kasubdit Pengembangan Manusia dan Masyarakat Sektor III Bappeda merasa lega, karena tidak ada kendala berarti menyelesaikan proyek ini. Lantaran komitmen terjalin dari masing-masing tim yang menduduki semua posisi yang dibutuhkan. “Apa yang kami butuh mereka menyediakan,” kata Dia.

Setelah tahapan itu, selanjutnya Bappeda sebagai koordinator akan membentuk tim untuk menindaklanjuti semua hasil yang diperoleh. Menyelesaikan Pilot Project Tried 10 desa di 2 kecamatan, dan 40 desa akhir tahun nanti. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).