Berita terbaru

PKK dan DWP Kabupaten Pacitan Belajar Pemulasaraan Jenazah

Anggota PKK dan Darma Wanita harus menguasai semua hal, termasuk terjadi kematian (Kesripahan), perempuan harus berperan dalam pemulasaraan jenazah dengan baik, benar dan sesuai dengan syariat Agama Islam. 

Ini diakui penting dan diapresiasi Ketua Tim Penggerak PKK dan Penasihat Darma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pacitan Luki Indartato, digelarnya pelatihan Pemulasaraan Jenazah di Pendapa Kabupaten pagi ini 06/09/19 itu Luki benar-benar berharap anggotanya bisa bersikap saat terjadi kematian. “Tidak harus menunggu siapa-siapa, tapi anggota kita bisa langsung bersikap,” ujar Luki usai acara.

Dipercaya sebagai pemateri, Muhammad Nurul Huda sebagai orang nomor satu di Kementerian Agama (Kemenag) Pacitan, menyampaikan secara detail segala sesuatu tentang pemulasaraan jenazah. Pasalnya kematian dapat terjadi kapan pun, dan bersifat urgensi, sosok perempuan acapkali dibutuhkan jika jenazahnya perempuan.

Berbagai pemahaman disampaikan, mulai dari memandikan jenazah, mengafani, salat jenazah hingga mengubur jenazah tanpa kesalahan sekecil apa pun. “Kita praktik bersama-sama materi-materi pemulasaraan jenazah ini supaya bisa langsung diterapkan saat terjadi Kesripahan,” ungkap Huda.

Di kesempatan yang sama, Ketua DWP Kabupaten Pacitan Betty Suko Wiyono menyampaikan bahwa pelatihan ini sudah masuk pada program kolaborasi Sosbud dan Pokja PKK itu merasa senang dengan pelatihan tersebut, ia yang selalu terinspirasi Luki Indartato, yang selalu aktif mengambil bagian saat tetangga atau saudara mengalami kematian sangat fokus dengan penyampaian materi, berharap memahami seluruh teknis pemulasaraan jenazah. “Selama ini kami ingin tahu, ingin bisa, karena ini bagian dari ibadah yang pahalanya sangat besar,” pungkas Betty. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Salurkan Air Bersih Untuk Warga Terdampak Kekeringan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan terus berupaya memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakatnya. Khususnya pada wilayah-wilayah terdampak kekeringan. Seperti dilakukan Bupati Indartato bersama Wakil Bupati Yudi Sumbogo dan jajaran terkait di Dusun Jatisari, Desa/Kecamatan Punung. “Semoga bantuan dan penyaluran air bersih dapat meringankan beban masyarakat ditengah musim kemarau,” katanya, Senin (2/9/2019).

Selain ikut memberikan bantuan Indartato juga berkesempatan mendatangi aktifitas warga setempat yang tengah menggali sumur. Melihat hal itu ia lantas menginstruksikan OPD terkait untuk ikut memberikan dukungan dalam proses pendistribusiannya nanti.

Sesuai data yang disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Didik Alih Wibowo melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Aswin Rikha Wijaya, kini, diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan terdapat 45 desa mengalami kekeringan. Puluhan desa terdampak itu secara bergilir mendapatkan pasokan air bersih dari BPBD maupun pihak-pihak lain yang memberikan bantuan. “Total sebanyak 355 rit bantuan air bersih disalurkan. Dari BPBD sebanyak 231 rit. Sisanya dari pihak swasta atau kelompok masyarakat yang peduli,” jelas dia. (arif/danang/juremi tomas/humaspacitan)

Perspa Pacitan Menang Lagi

Perspa Pacitan kembali meraih kemenangan pada pertandingan terakhir melawan kesebelasan Bojonegoro FC dengan 2 gol di Stadion Pacitan 31/08. Kemenangan tersebut cukup membuat  Perspa duduk di posisi kedua pada putaran pertama ini.

Nahrowi Pratama pelatih Perspa Pacitan menjelaskan berbagai persiapan akan dilakukan demi putaran kedua meski jadwal pertandingan belum keluar. Namun pihaknya yakin dengan evaluasi pasca bertanding akan ditemukan jurus terbaik menghadapi lawan-lawannya nanti. “Kuncinya menjalankan instruksi pelatih sehingga apa yang kita lakukan dalam pertandingan tidak sia-sia,” tutur Nahrowi. 

 Dalam Liga Tiga Kapal Api PSSI Jatim ini Perspa mampu menunjukkan geliatnya, sehingga kesebelasan ini tidak perlu khawatir untuk maju menjadi yang terbaik untuk Kabupaten Pacitan. “Untuk kabar  klasemen saat ini Perspa meraih 7 poin dengan 2 kemenangan 1 imbang dan 1 kalah,” tandas Nahrowi. (budi/anj/nonot/wawan/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Dindik Dan Kemendikbud Bangun Siswa Pacitan Cerdas, Berkarakter yang Siap Hadapi Bencana

Diawali terbitnya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menindaklanjuti kebijakan tersebut dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan turut memperkuat implementasi Kebijakan Pendidikan Karakter dengan menyelenggarakan Bimtek Pengimbasan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) terintegrasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) bagi Tenaga Kependidikan di seluruh Indonesia, termasuk di Pacitan.

Pacitan dinilai perlu menjadi contoh program ini dengan menggelar langsung kepada fasilitator darah yang dibentuk demi tugas tersebut, Daryono Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan mengatakan ada tiga tahapan pada proses ini. Pertama para fasilitator yang mendapat pelatihan, diteruskan kepada seluruh tenaga pendidik dan baru kepada siswa siswi. “Butuh waktu lama pada program baru ini.” Ujar Daryono 27/09.

Pristiadi Teguh Cahya sebagai Fasilitator nasional (Fasnas) kepada Diskominfo Pacitan mengatakan Pacitan dipilih menjadi contoh program PPK terintegrasi SPAB lantaran hampir semua potensi bencana di miliki Kabupaten Pacitan. kesemua ini mengingat satuan pendidikan memiliki peran strategis dalam menciptakan masyarakat yang tangguh terhadap segala potensi bencana.

Ketua OSIS SMP Negeri 2 Pacitan Muhammad Galih Bayu Saputra mengaku bingung apa yang harus dilakukan jika sekonyong-konyong terjadi Gempa yang disertai Tsunami, melihat kegitan ini berharap cepat segera terealisasi sehingga para siswa siap dan tangguh sewaktu-waktu bencana datang.

Beberapa waktu lalu terjadi gempa, saat itu Tri Asti Wuryaningsih Guru Bahasa Inggris melihat peserta didiknya kebingungan dalam menyelamatkan diri, hal itu menjadi perhatian dirinya supaya program tersebut segera sampai pada Dia sehingga para guru lekas dapat membagiakan materinya. “Saya sendiri belum begitu tahu proses mitigasi bencana,” terang Asti.

Pelaksanaan program tersebut digadang-gadang menjadi rujikan dalam membangun generasi muda cerdas, berkarakter dan tangguh bencana sebagai karakter bangsa Indonesia, rasa bangga sebab PPK terintegrasi SPAB tersebut di mulai pertama di Kabupaten Pacitan. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Peringati Tahun Baru Islam Nelayan Pacitan Gelar Tasyakuran

Bersama warga masyarakat menggelar Tasyakuran dan Doa Bersama jelang satu Muharram yang jatuh kemarin 31/08 di sepanjang Teluk Pacitan. Berdasar pantauan Diskominfo Pacitan, pusat kegiatan berada di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan. Berbagai kegiatan dilaksanakan pada momen itu, yakni Sedekah Laut, Wayang Kulit Semalam Penuh, Festival Layang-Layang, Festival Njolo, Festival Mancing hingga Bakar Ikan Gratis. (budi/anjar/nonot/wawan/rista/riyanto/wira/dzakir/DiskominfoPacitan).